HASAN ( bag 7 )

54 6 0
                                    

*Alisya Putri Burhan
*Hasan Baskoro
*Isabella Anastasya




Let's begin...







Untuk kedua kali nya Alisya membuat ku tak karuan, perempuan ini suka sekali membuat ku khawatir dan gelisah.
Sesampainya aku dirumah sakit,aku langsung menuju ruang informasi dan bertanya,apa Alisya sudah di temukan.


"Nona alisya masih di cari oleh staf kami,kami mohon maaf yang sebesar besarnya atas kejadian ini" kata wanita dengan seragam putih di depan ku.

"Apa dia tidak mengatakan apa apa sebelumnya?"

"Nona alisya meminta untuk keluar rumah sakit,tapi tidak saya izinkan karena kondisinya yg tidak memungkinkan kan."

"Dia ingin keluar?"

"Benar"

Mendengar pernyataannya aku langsung berjalan menuju lift,menekan tombol lantai paling atas,dengan harap harap cemas aku mencoba menenangkan hati ku,kesal sekali kalau sudah seperti ini.

Ting..

Pintu lift itu terbuka,dan benar dugaan ku,tepat di depan,Alisya sedang duduk di kursi rodanya menatap langit langit yang mulai gelap,aku menghela nafas lega,lalu berjalan pelan menghampiri nya.

"Bagus kan langitnya?" Aku berhenti melangkah ketika pertanyaan itu keluar dari mulut Alisya.

"Aku tau itu kamu,Hasan" lalu dia menengok dan tersenyum,aku bisa lihat betapa pucat wajahnya sekarang.

"Kenapa bisa tau?" Aku lanjutkan berjalan dan bersandar pada tembok di depan Alisya,sehingga berhadapan dengan nya.

"Feeling saja,hahaha" dia tertawa seakan kejadian dia yang pergi tanpa ada yang tau adalah hal biasa.

"Kamu tidak sadar?kamu lagi lagi menyusahkan semua orang!" Aku melipat kedua tangan ku di depan dada,memasang tampang marah.

"Maaf" dia katakan itu sambil tersenyum tipis ke arah ku,rambut panjang nya yg jarang sekali dia urai,kini di biarkan tergerai melayang indah terbawa angin,cantik sekali.

"Kali ini aku maafkan,tapi kenapa kamu pergi ke atap?"

"Disini sejuk sekali,seperti dugaan ku"

"Lain kali bilang padaku,jangan buat aku terus menerus merasa khawatir"

"Bukannya kamu mau ke restoran?"
Aku menghembuskan nafas kasar, benar memang tadinya aku mau ke restoran,tapi gagal karena dia.

"Aku merasa bertanggung jawab padamu,jadi aku pergi kemari untuk tau keadaan mu"

"Wah kamu benar benar mendalami peran kamu!" Alisya tertawa sambil bertepuk tangan,dia sedang meledek ku.

"Aku sudah bilang ini karena ibu mu"
Tawa nya terhenti,wajahnya berubah jadi datar seketika,benar benar aneh dia ini,mood nya gampang sekali berubah ubah.

"Apa Bella datang menemui mu?"

"Tau darimana kamu?" Aku terkejut,kenapa Alisya lagi lagi bisa tau?apa dia punya Indra ke 6?

"Ah jadi dia datang padamu!"

"Dia berusaha membujuk ku,tapi aku sudah tidak mencintainya,aku membencinya"
Sangat membencinya sampai sampai aku tidak ingin melihat nya lagi.

"Benci dan cinta itu,bedanya sangat tipis Hasan"

"Aku yakin ini benci,bukan cinta!"

"Tapi entah kenapa aku merasa kamu mencintainya, itu sebab nya kamu membencinya"
Aku menatap Alisya yang kini menoleh ke samping,melihat pemandangan kota dari atap rumah sakit ini,sesekali tangannya membenarkan rambutnya yg berantakan karena angin.

AlisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang