Prolog

471 10 0
                                    

Sheila berlari menuju rumah yang cukup besar dan dengan keringat yang bercucuran ia menaiki anak tangga untuk mencapai lantai 2 di mana kamar sahabatnya berada, ya tentu kamar Shakila gadis cantik nan manis yang sedang gundah gulana.

"Kil yakin lo nggak dateng? Ini kesempatan terakhir lo ketemu dia" dengan nafas yang tak beraturan

Bibirnya mengukir senyum getir "untuk kali ini gue nggak akan dateng, gue nggak pengen ada di acara bahagianya dia"

"lo yakin bisa nanggung sesaknya hati lo"

"keyakinan gue berasal dari dia, kalo dia nggak yakin ninggalin gue. Gue juga nggak akan yakin biarin dia merayakan kelulusannya tanpa gue. Please gue nggak pengen keliatan menyedihkan shei"

"jangan menyesali apa yang akan terjadi nanti, kalo lo memutus pengharapan lo sendiri"

Kila pun memejamkan matanya dan menghela nafasnya, berharap keputusannya bukan hal yang salah. Air matapun jatuh tak terbendung.

"Ya Tuhan, aku tidak mengharapkan dia saat ini. Aku yakin jika dia untuk ku dia akan datang kembali dan jika dia bukan untuk ku pertemukanlah diriku dengan lelaki yang lebih baik darinya nanti" pintanya

-----***-----

Kila adalah adik kelas dari seseorang yang ia kagumi di bangku SMA nya. Namun dia harus menelan kenyataan pahit bahwa kakak kelasnya harus menamatkan bangku sekolah mendahuluinnya.
Mereka memang sudah lama berteman hingga hubungan mereka bisa dibilang teman dekat atau kekasih. Namun di antara mereka tidak ada yang mampu mengunggapkan perasaan mereka satu sama lain.

Happy Reading,....😊
Hay Kak maaf kalo ceritanya jelek dan banyak yang salah🙏 ini karya aku yang pertama. Vote ya kak kalau suka

Friend As HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang