5. Lagi

124 5 0
                                    

"aku terlalu takut untuk memulai tapi aku terlalu banyak bicara, sedangkan barra terlalu banyak menggodaku. Dia tetap sama seperti dulu selalu menggodaku hingga membuat hati ini jatuh dan semakin jatuh. Jika aku tidak harus bersamamu, melihatmu setiap hari sudah membuat ku bahagia barra"  gumamnya di tengah hening malam

–––––***–––––

Sudah setengah jam kila menunggu di depan pintu, membawa sekotak kue yang dibuatnya kemarin. Tapi barra tak kunjung muncul. Hatinya bimbang dengan sikap barra, seolah semakin mendekat namun menghilang kembali.

"apa semua ini, apa dia mempermainkan ku? Apa aku terlihat seperti orang bodoh yang bisa selalu di bohongi. Apa dia sakit?  Ah nggak mungkin. Kenapa nggak ngabarin sih. Lebih baik aku berangkat sendiri"

Akhirnya dia bergegas berangkat sendiri, mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang lumayan kencang dengan sedikit rasa khawatir dengan keadaan barra.

Setelah mendapatkan telfon dari salma, ia ingin memberitahu kila untuk tidak usah membelikan kue yang ia pesan kemarin. Namun sesampainnya di depan kila dan mobilnya sudah tidak berada di depan rumah.
"barra tidak datang pagi ini, putriku pasti kecewa pada barra"
Hilya berjalan masuk kedalam rumah sambil menelfon sesorang.

–––––***–––––

Kring...
Bunyi bel menandakan ada pelanggan yang datang tapi bukankah ini masih terlalu pagi bahkan tulisan close belum berganti open, sheila terkejut melihat tamu yang datang di cafe nya.

"tuan ini terlalu pagi untuk berkunjung cafe ku buka jam sepuluh siang, anda bisa kembali nanti" berjalan menemui seorang lelaki yang sudah berada di dalam cafenya.

"aku berkunjung untuk melihat keadaanmu, hati ku resah karena mengkhawatirkan mu" membalikan badannya ke arah sheila

"aku bukan anak kecil yang harus kau khawatirkan, hiduplah dengan baik aku akan senang melihatnya. Jangan seperti ini"

"terima kasih sudah mengingatkan ku, tapi sepertinya aku tidak bisa berhenti mengejarmu" pergi meninggalkan cafe sheila

"miko, terima kasih karena sudah menerima temanku di kantor itu"

"aku hanya menerima orang yang benar benar kompeten, aku tidak membantu tujuanmu itu. Dan kila orang yang tepat yang bisa menjalankan tugas dengan baik" melanjutkan langkahnya keluar menuju kantor tempatnya bekerja.

"iya aku tau itu, tujuan ku agar kila bisa bersama dengan barra lagi. Tapi kamu menerima kila karena kemampuannya sendiri, syukurlah" batin sheila yang merasa lega.

–––––***–––––

Terlihat di depan kantor kila berjalan memasuki kantor dan bertemu dengan miko yang juga baru datang, mereka pun saling menyapa. Di sela pembicaraan mereka miko memberi tahu pada kila bahwa hari ini barra mendadak harus pergi ke singapura untuk mengurus suatu hal yang penting.

"kenapa tidak memberi tahu saya langsung"

"sudah biasa jika pak barra pergi ke sana, karena selalu ada panggilan mendadak yang mengharuskannya untuk pergi kesana"

"jadi kepergiannya mendadak bukan baru kali ini" killa curiga tentang urusan mendadak yang tak ada penjelasannya

"iya, tapi tidak sekalipun memberi tahu urusan apa yang membuatnya harus pergi secara mendadak terus menerus" miko memasukan tangannya kedalam saku celana dan menghela nafasnya

"mungkin ada sesuatu yang di sembunyikan, tapi apa itu"

"mungkin saja, sebenarnya pak barra baru menggantikan posisi kakaknya di kantor ini lima bulan yang lalu"

"kakak?  Kenapa aku tidak pernah tau tentang hal ini" gumam kila

"saat itu alasannya pak barra menggantikan pak fadil karena kakaknya itu akan melanjutkan s2 di london"

"lalu bagaimana dengan pak jafar, kenapa tidak pernah datang ke kantor"

"pak jafar ada di london menemani anaknya di sana, dan istrinya disini menemani barra. kila saya masuk duluan ya" menepuk bahu kila sebelum masuk ke dalam kantor

Kila hanya menjawab dengan anggukan dan senyum di wajahnya
"bukan kah ini aneh, kenapa anak muda seperti pak fadil harus dijaga oleh ayahnya dia bisa menjaga dirinya sendiri. Dan kenapa barra datang ke singapura,apa urusannya. Jika dia ke london itu masuk akal tapi untuk singapura...." semua itu sungguh membingungkannya, hingga

"maaf mbak kila ini ada titipan bunga" satpam itu memberikan sebuket bunga untuk kila

"dari siapa pak"

"saya tidak tau, saya permisi dulu"

"Oh iya pak, terima kasih"

Kila mengingat sesorang yang lima tahun lalu selalu memberikannya setiap hari bunga  hingga merubah kamarnya menjadi taman bunga mawar

"dor... " sarah datang mengagetkan kila, dengan mengoyak tubuh kila dari belakang

"aahh... Sarah lo gila, gimana kalo gue jantungan"

"cie...cie... Bunga dari siapa tu" dengan melirik bunga yang berada di tangan kila

"entahlah, tidak ada petunjuk sama sekali" sambil mencari amplop atau kertas yang ternyata tak ada sama sekali. Ia merasa handphone nya bergetar, bertanda terdapat pesan masuk. Ia pun segera melihatnya

Barra :
Maaf, pagi ini membuatmu menunggu... Kamu suka?

Kila terus tersenyum melihat layar ponselnya mengetahui maksud barra adalah bunga yang ia dapat pagi ini. sarah penasaran melihat ekspresi temannya lalu ikut melihatnya, dan akhirnya mengetahui siapa pengirim bunga yang sebenarnya

"ku kan setia menunggumu bee.... " ledek sarah yang langsung berlari kabur

"sarahh...... "teriak kila yang langsung berlari mengejar temannya masuk kedalam

–––––***–––––

Barra tiba di singapura karena ketidak sabarannya dia tak mau menunggu taksi datang. Dia segera berlari menuju gedung yang menjulang tinggi, jaraknya memang lumayan dekat dengan bandara dengan keringat yang bercucuran ia masuk ke ruangan yang berada di lantai 8.

"Bagaimana bisa ini terjadi, apa saja yang kalian lakukan" memarahi beberapa orang yang memakai seragam biru di dalam ruangan

"jika kamu tidak bisa membantu mereka, jangan membuat keadaan semakin sulit" terang seorang wanita paruhbaya yang duduk menunduk kan kepalanya ke bawah

Barra menghela nafasnya panjang, fikirannya kacau. Matanya menitihkan air mata yang tak mampu di dibendungnya, ia pun tak sanggup menopang tubuhnya sendiri hingga terjatuh ke bawah.

"keluar lah....."


Happy Reading😊
Jangan lupa vote ya kak,  untuk part selanjutnya aku private🙏

Friend As HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang