Pagi ini matahari terasa cukup hangat untuk menyelamatkan tulang dari dinginnya pagi yang cukup menusuk. Shakila yang sudah terbangun dan rapi sedang bersiap siap untuk segera turun untuk ikut sarapan pagi.
"Selamat pagi pa ma" kila berlari menuju meja makan, lalu mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi sayang" saut kedua suami istri tersebut
"jadi gimana kamu mau kan kerja di kantor papa"
"papaku sayang, Ayesha Shakila Zulfikar bukan anak kecil lagi jadi udah nggak usah manjain kila. Kila bisa kok cari kerja sendiri" jawabnya
"yaudah pa nggak usah di paksa kalo itu maunya dia, kita dukung aja lah"
"baik terserah kila enaknya gimana" setuju dengan istrinya
Senyum manis pun terukir di pipi kila sebagai balasan dari perkataan orang tuanya.
–––––***–––––
Merekapun menghabiskan sarapan lalu pergi melakukan aktivitas masing masing. Dan kila memutuskan untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang di rekomendasikan oleh sahabatnya Sheila. Setelah melakukan interview dia mendatangi cafe milik sheila yang tak jauh dari perusahaan tujuannya bekerja.
"sheila" teriak kila dari kejauhan yang berlari menghampiri sahabatnya itu
"kila" sheila melambaikan tangannya pada kila
Grep
"lancarkan kil" membalas pelukan sahabatnya tersebut
"alhamdullilah, gue berharap bisa diterima disana" melepaskan pelukannya, melempaskan senyum manis nya pada sheila
"oh ya lo mau makan atau minum ni"
"minum aja lah aus lari lari"
"kebiasan, bentar ya"
Menunggu sheila kembali, kila sibuk membalas chat dari teman temannya. Dia teringat akan seorang laki laki yang selalu membuat hatinya resah.
"mungkin hanya sebuah khayalan bisa ketemu dia lagi" batinnya
Tiba tiba ada tangan yang menyentuh pundaknya, dan membuyarkan lamunannya
"shakila"
Mendongak kan wajahnya melihat siapa yang menghampirinya tersebut "Dannis"
"apa kabar kamu kil" mengulurkan tangan untuk berjabat tangan
"alhamdulillah baik kamu" menyambut jabat tangan dannis
Blablablaaa...
Merekapun berbicara banyal hal, termasuk saat mereka masih kuliah dulu. Ya dannis memang teman kila saat kuliah. Kecantikan dan kebaikan kila mampu menaklukan hati dannis namun perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan karena kila yang masih belum bisa move on dari laki laki yang sangat ia kagumi saat SMA dulu, ia pun memahaminya walaupun hatinya sakit mendapatkan penolakan yang tak kunjung usai.
Dannis pun menawarkan kila untuk bekerja di perusahaannya saja dan menjadikannya sekretaris, namun kila menolak karena ia tidak mau menggunakan cara instan seperti itu.
Setelah begitu lama akhirnya sheila datang membawa minum untuk kila dan dannis yang sudah memesan sebelum menghampiri kila.––––––***–––––
Jarum jam menunjukan pukul 20:05 saat ini kila sedang menonton televisi sendirian. Handphonenya bergetar tanda terdapat pesan masuk
HRD Shine Group :
Selamat Malam Ayesha Shakila Zulfikar, dari pertimbangan berkas dan interview yang saya terima anda di terima menjadi sekretaris CEO Shine Group. Saya ucapkan selamat bergabungPesan itupun membuat shakila bahagia bukan main, karena ternyata dia bisa mendapat pekerjaan tanpa bantuan kedua orang tuanya. Iya pun menuju ke bawah untuk menemui kedua orang tuannya.
"ma pa aku punya kejutan buat kalian"
"kejutan apa? "
"aku di terima jadi sekretaris CEO Shine Group yeyyy...." memeluk mamanya erat
"alhamdulillah"
"bagus sayang, semoga kamu nyaman bekerja disana ya"
"iya ma pasti kok"
"pokoknya papa dukung kamu seratus persen"
"makasih papa pokoknya aku akan bekerja dengan baik, dan nggak akan ngecewain mama dan papa"
"iya sayang mama tau itu pasti" mencium pipi anak cantiknya itu.
"ma bentar aku mau kasih tau sheila dulu ya, kan dia yang nyaranin aku buat melamar di sana"
"iya sayang iya"
Kila menuju balkon kamarnya menelfon sheila untuk mengabarkan kalo dia di terima bekerja. Di sela pembicaraan mereka sheila menanyakan suatu hal
"kil gimana kalo seandanya lo ketemu lagi sama barra? "
"kenapa tiba tiba bahas itu"
"ya ga papa, kan siapa tau kalo lo ikut meeting eh ternyata client nya itu barra apa yang lo lakuin"
"entah, menuruti kata hati yang pasti"
"hatimu masih terluka nggak mungkin bisa baik baik aja melihat pisau yang melukainya"
"seharusnya dulu gue buang pisau itu atau paling nggak gue nggak mengasahnya agar tak setajam itu"
"sudah berlalu jangan berandai andai, mungkin saat ini pisau itu sudah tumpul karena tak pernah tersentuh"
"mungkinlah tidak ada orang lain yang sanggung menajamkannya? "
"ya mungkin hanya kamu kil hahahha"
Kila dan sheila tertawa mendengar lelucon mereka sendiri, masih terasa sakit di hatinya tapi kila berusaha untuk melupakannya. Dan berusaha tidak mengingatnya, namun karena sheila dia mengingat kembali. Alhasil malam menjadi panjang bagi kila karena mengingat hal yang membuat hidupnya menyedihkan.
"shakila maafin gue ya, tapi penawar lo cuma barra. Jadi maafin gue" malam itu pula sheila merasa berdosa pada kila sahabatnya sendiri.
–––––***–––––
Pagi telah tiba shakila pun sampai tepat waktu di hari pertamanya bekerja, iya dia begitu antusias dengan pekerjaan ini. Dia sudah berada di depan pintu ruangan CEO Namun karena dia baru pertama bekerja dia gugup dan sibuk membayangkan seperti apa CEO nya nanti yang akan dia hadapi setiap hari.
"kila lo bisa yakin, semoga atasannya nggak galak galak banget kan ngeri punya bos jahat. Tapi enak kali ya punya atasan ganteng masih muda jomblo, ehh.. ehh.. bayangin apaan sih gue pagi pagi udah ngelantur ngomongnya. Sadar kila, gue harus masuk tapi gimana gue ketuk dulu ni pintu. Ya iya lah masuk gue dobrak kan nggak lucu langsung di pecat" ngedumel sendiri sambil kebingungan apa yang akan terjadi di dalam ketika dia masuk
Sedangkan di dalam ruangan
"selamat pagi pak Barra, bapak memanggil saya"
"iya saya mau tanya kamu udah dapet sekretaris buat saya"
"tentu saja sudah pak, baru kemarin saya mendapatkannya dia akan mulai bekerja hari ini pak"
"bagimana dia"
"dia pintar cantik cara bicaranya baik dan sopan sekali pak"
"syukurlah, siapa namanya"
"namanya Shakila"
"nama itu, mungkin kah itu dia" batinya "siapa nama lengkapnya" tanyanya penasaran
"kalau tidak salah ayesha shakila zulfikar"
Deg...
"Tok... Tok... Tok"
Hay reader maaf ya ceritanya jelek dan banyak kesalahan , ini karya aku yang pertama😊 mohon dimaklumi yaa... 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend As Husband
RomanceAyesha Shakila Zulfikar putri dari Ahmad Zulfikar dan Hilya Rasyid. Cantik, pintar, mandiri. Baru lulus dari universitas kenamaan di Jakarta. "Luka ku karena mu, dan hanya kamu penawarnya. Bahagia ku karena mu, dan hanya kamu penyebabnya. Cinta ku k...