LIMA

2.7K 153 25
                                    


REVISI

CERITA INI SANGAT BERBEDA JAUH DENGAN CERITA AWAL NYA, SO HAPPY READING GUYS :)

🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎆

Megah...

Kalimat pertama yang ku utarakan didalam hati ku. Dari awal memasuki kawasan perumahan elite tersebut sudah jelas bahwa pemilik rumah rumah berjejeran tersebut bukanlah dari sembarangan orang yang punya. DPR bisa jadi kali ya?

Tak terlalu ku hiraukan celotehan mama disampingku, aku tetap saja fokus melihat betapa menakjubkan rumah rumah dikawasan perumahan elite tersebut.

"Aylaaa" mama memanggilku lagi dengan volume suara yang agak besar membuat ku sedikit terkejut.

"Apaan sih ma, buat orang kaget aja. Lagi nyetir juga" saut ku dengan sedikit nada tak suka karna menganggu khayalanku mana tau suatu saat aku bisa tinggal diperumahan elite ini.

"Kamu dari tadi juga mama panggilin diem aja. Itu dekat lagi langsung belok kiri depannya itu rumah tante sukma" ujar mama sambil menggerak gerakkan tangannya menunjukkan arah.

"Oo disitu. Eh ma kayanya ok juga kalo kita punya rumah disini ya kan ma, tapi tabungan ku belum seberapa"

"Yaudah kamu jadi mantu nya tante sukma aja biar tinggal disini, mau kamu?"

Haa? Apa apaan itu raut wajah mama seperti sedang mengeledek ku dengan tatapan geli.

"Apaan si ma, ya rumah kita berdua lah. Masa rumah orang si. Eh lagian ma kata si Meri anaknya tante sukma itu yang punya kuymams udah umur 30 tahun kok belom nikah si, ga laku kali yaa?" ujarku dengan santainya. Jiwa ghibahku menguar nguar jika disamping mama.

"Ha ngasal kamu, emang kalo umur segitu belum nikah engga laku? Ya engga dong Ayla, kamu itu kurang kurangin pikiran buruknya. Kaya umur segini kamu udah punya pacar aja"

Hmmm ucapan mama yang ini kadang memang sedikit agak nyut nyut si di hati. Ya karna bajingan satu itu, kalau bukan karna dia mungkin aku takkan takut untuk sekedar berkenalan dengan laki laki dalam artian pdkt.

"Tahun depan aku udah nikah ma, liat aja besok ya haha" jawabku dengan nada becanda.

"Aamiin" ujar mama sambil menutup percakapan di dalam mobil karna sudah kami sudah memasuki kawasan rumah tante Sukma.

"Maa, kalau nanti engga ada kenalan aku nyusul mama ya, engga enak banget diem diem aja disana" aku memang sedikit sulit berkomunikasi jika tak ada yang memulainya, kadang aku bingung juga awal pembicaraan itu seperti apa.

Sambil mengandeng tanganku mama menjawab "Iyaaa, mau bagaimana pun kamu tetap anak kecil bagi mama, kalau ada yang jahatin kamu langsung ngomong ke mama yaa" ujar mama dengan senyum khas nya yang paling aku sukai sambil membelai sedikit kepala ku.

"Ihh mama berantakan rambutku ni"

Mama hanya membalas dengan senyuman saja. Setelah nya kami langsung saja masuk kedalam rumah megah tersebut, orang orang sudah berdatangan. Banyak ku lihat selebgram selebgram yang pernah di endorse oleh kuymams. Jujur saja, aku tak pernah dekat dengan selebgram mana pun, karna aku hanya punya teman Meri. Berbeda dengan Meri walaupun dia maneger, tapi dia juga dekat dengan maneger maneger influencer yang lain. Ini kenapa si engga diundang juga managernya, jadinya kan aku ga merasa sendirian nanti kalo ditinggal mama berkumpul dengan teman arisannya.

"Mama ke atas dulu ya, katanya acara arisannya dilantai dua." aku hanya menganggukkan kepala.

Disini banyak sekali makanan dengan berbagai macam jenisnya. Huhh aku menyesal kenapa tidak makan saja tadi waktu sebelum kesini. Jadinya kan aku bisa jaim untuk tidak langsung menuju ke tempat makanan tersedia. Tapi apa boleh buat, kakiku seperti nya sunggu tahu keinginan perutku.

Melewati beberapa orang dengan tersenyum ramah, dan menuju sarang sarang makanan tersebut seolah olah memanggil ku untuk segera melahap mereka semua.

Tapi sepertinya aku terlalu fokus sampai tak sadar menabrak sesuatu yang keras. Eh tapi ini seperti keras seperti badan manusia. Hampir saja aku oleng tapi lenganku langsung ditahan oleh orang yang ku tabrak tadi.

Karna sedikit terkejut langsung ku tolehkan kepalaku keatas.

Tampan...

Mulutku sampai sedikit terbuka sangking terpesonanya. Ketika kesadaran ku sudah datang sepenuhnya aku langsung menarik lenganku perlahan.

"Maaf ya saya tadi buru buru tidak terlalu memerhatikan orang orang" ucapku dengan sungkan.

"Oh iya tidak masalah, saya duluan" jawabnya sopan.

Ya tuhan.. Suaranya aja udah jantan banget, seriusan aku penasaran banget namanya siapa si. Masih sedikit terpana tetapi tak ku lupakan tujuan awal ku ke tempat para makanan itu terletak.

MC yang sudah mulai naik di atas panggung menandakan acara akan dimulai, tapi tak terlalu ku hiraukan karna aku masih fokua terhadap para makanan dihadapanku. Tetapi ketika mc memanggil satu nama yang membuatku penasaran seperti apa bentuknya setengah mati akhirnya aku menoleh ke belakang.

Haa!! seriusan!! itu pemilik kuymams yang aku tabrak tadi, pantesan Meri dan mama terlihat sangat tidak setuju ketika aku mengatakan bahwa di umurnya segitu belum menikah karna tak laku. Ini diluar ekspetasi ku. Akhh seperti nya aku juga akan menjadi salah satu fans nya.

Setelah nya seuntai beberapa untai kata dia ucapkan akhirnya dia pun selesai dan mengucapkan terimakasih kepada para tamu yang hadir.

Karna sudah mulai bosan akhirnya aku ke atas menjumpai mama yang mungkin sudah berceloteh ria dengan teman teman arisannya.

Baru beberapa undakan tangga yang ku naiki, aku merasakan seseorang menepuk bahuku dan langsung saja aky menoleh ke belakang.

"Ehh pak Rayhan" sapa ku dengan sopan.

"Mau ngapain kamu keatas?"

Hadehh bukan dijawab dulu sapaan aku, malah di todong pertanyaan, untung ganteng.

"Oo mau nemuin mama saya pak, kan mama kita searisan" jawab ku hati hati takut tak sopan. Iyaa jelas harus sopan karna sekarang dia boss ku dimana tempatku mencari sesuap nasi. Kalau ntar aku engga sopan bisa bisa dibatalkan aku menjadi BA kuymams selanjutnya.

"Kita?" tanyanya dan sedikit menaikkan alisnya yang tebal.

Ya ampunn aku salah ngomong yaa, ngapain harus pake kita. Udah jelas pake kita itu sensitif banget.

"Hehe" tawa ku agar sedikit mencairkan suasana. "Ekhem maksudnya pak, mama saya juga temennya mama bapak, jadinya saya mau menjumpai mama saya pak"

"Oh ya begitu, silahkan kalau begitu" jawabnya santai.

"Permisi pak" sedikit menganggukkan kepalaku dan langsung saja cepat cepat menaikkan undakan tangga, karna menurut ku dekat dengan boss tersebut membuat jantungku sedikit tak nyaman.

Tapi aku merasa seseorang mengikuti ku dari belakang menaiki tangga dengan santai.

"Loh pak Rayhan mau ke atas juga?" tanya ku lagi.

"Emang kamu tau dimana ruangannya?"

Aku langsung saja menggeleng cepat.

"Yaudah ayok ikuti saya" sambil memasukkan tangannya ke saku dan mendahului ku menaiki undakan tangga didepan.



⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪

Akhirnya setelah sekian purnama Rayhan dan Ayla dipertemukan juga 😆😆

Jangan lupa vote dan komen tsayy!!

Follow akun ku juga ya, biar langsung dapat notif nya kalau aku ada ngabarin sesuatu

Tbc...

Vlogger Vs CEO [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang