Tree House

1.1K 225 16
                                    

Rose dan Jungkook telah duduk di dalam rumah pohon, yang berada di belakang rumah Jungkook. Dulu sih, Jungkook sering main sendiri. Katanya jika mengajak Taehyung dan Chanyeol, rumah pohon nya bisa roboh.

Jadi secara garis besar, hanya Rose yang baru Jungkook ajak ke rumah pohon nya selama ini. Belum ada satu pun, dan seorang pun teman yang Jungkook ajak.

"Jadi ingat waktu pertama kali kita ketemu, Chie." Ucap Jungkook membuka percakapan.

Sedari tadi, tidak ada satu pun diantara mereka yang ingin berbicara. Bukan karna mereka tengah bertengkar. Tetapi karna suasana nya yang tenang, membuat kedua nya lupa dengan tujuan ke rumah pohon.

"Iya, Kookie. Waktu itu umur Ochie masih delapan tahun. Sekarang Ochie udah sepuluh tahun." Rose tersenyum lebar, memamerkan deretan gigi nya yang rapi.

"Kookie?" Tanya Rose setelah menyadari jika Jungkook menghilang.

Namun nihil. Tidak ada suara sahutan dari Jungkook.

"Kookie ninggalin Ochie nih cerita nya?" Tanya Rose lagi. Entah apakah Jungkook akan menjawab nya.

Tiba-tiba kedua mata Rose tertutup oleh tangan seseorang.

"Ini Kookie?"

"Iya, Ochie." Jawab Jungkook.

"Kenapa Kookie tutup mata Ochie?"

"Kookie mau bawa Ochie ke suatu tempat." Jawab Jungkook lagi.

Kini sebuah kain menggantikan tangan Jungkook untuk menutupi kedua pandangan Rose. Kemudian Jungkook menarik lengan Rose ke sebuah tempat.

Sesampainya di tempat itu, Jungkook bergegas membuka kain penutup mata Rose.

"Tadaaaa~"

"Wah!!"

Di hadapan Rose sudah tersaji pemandangan hamparan padang bunga, dengan sebuah meja kecil, balon warna-warni, juga kue ulang tahun bertingkat dua. Diatas kue itu, terdapat lilin ulang tahun dengan angka 10, dan hiasan-hiasan berbau mermaid. Jungkook sangat tahu jika selain menyukai kelinci, Rose juga menyukai serial kartun putri duyung berambut merah itu.

"Selamat ulang tahun.. Selamat ulang tahun.. Selamat ulang tahun Ochie.. Semoga panjang umur.." Jungkook membawa kue itu digenggaman nya.

Dengan cepat, Jungkook membawa kue itu dihadapan Rose.

"Selamat ulang tahun Ochie. Maaf Kookie cuma bisa ngasih ini ke Ochie. Semoga Ochie panjang umur, selalu sehat, tetap jadi sahabat Kookie yang paling baik, tetap manja cuma sama Kookie doang, dan selalu sama Kookie. Semoga Ochie baha-"

"HUWEEE!! MAKASIH KOOKIE! HIks.. Ochie nggak nyangka Kookie bikin surprise kayak gini buat Ochie. Intinya.. Hiks.. Ini ulang tahun Ogos yang paling berkesan! Ochie sayang sama Kookie!" Rose memeluk tubuh Jungkook.

Untung saja Jungkook sudah meletakkan kue itu kembali di atas meja. Kalau dia terlambat, mungkin kue nya sudah jatuh dari tadi. Dengan penuh kasih sayang, Jungkook memeluk erat sambil mengusap pelan rambut panjang Rose. Membiarkan gadis kecil itu menangis di dada nya.

Jungkook tau betul bagaimana sifat Rose. Gadis kecil itu sangat peka, mudah tersentuh, hal itulah yang membuat debaran aneh dalam diri Jungkook.

Ada satu hal yang Jungkook sadari betul. Dia tidak menyukai saat Rose dekat dengan orang lain. Dia ingin Rose hanya untuk dirinya. Katakanlah jika hal itu termasuk aneh dalam persahabatan antara mereka. Namun Jungkook tidak bisa mengelak. Dia tidak suka saat Chanyeol menunjukkan dengan terang-terangan rasa suka nya pada Rose. Apalagi Taehyung. Jungkook sama sekali tidak menyukai nya.

"Udah ya nangis nya? Sekarang kita tiup lilin, terus makan kue nya." Ujar Jungkook sambil mengusap pelan kedua pipi Rose yang basah karna airmata.

Dengan sedikit rona merah di kedua pipi nya, Rose menangguk semangat atas ucapan Jungkook.

Kini kedua nya telah duduk berhadapan, dengan meja kecil yang memisahkan mereka. Kue ulang tahun itu diletakkan Jungkook dihadapan Rose.

"Ochie.. Buat permintaan."

Dengan cepat, Rose menutup kedua mata nya.

Semoga Kookie akan selaly berada disamping Ochie. -Rose

"Huffftt..."

Rose meniup lilin ulang tahun, setelah membuat permohonan.

"Apa yang Ochie harapkan?" Tanya Jungkook penasaran.

"Rahasia."

Jungkook hanya tertawa mendengar jawaban Rose. Setelah itu kedua nya sibuk melahap kue. Tak lupa saling menjahili masing-masing dengan krim dari kue itu hingga wajah mereka sangat kotor.

Tetapi tidak masalah. Kedua nya saling menikmati hal itu dengan canda dan tawa.

Seakan tidak ada hari, dan rintangan apapun yang akan menimpa mereka esok hari.


























Pemikiran anak-anak yang begitu naif.

🌙🌟🌙

Hai gaes~
Menurut kalian mereka cocok nggak sih meranin kisah anak kecil?

Yah.. Walaupun pada kenyataan sekarang nya anak umur 10 tahun itu nggak ada yang sepolos mereka, tapi aku coba buat bikin mereka pure polos. Masih nggak ngerti apa itu cinta. Masih nggak tau alasan kenapa ada debaran aneh yang mereka rasakan. Jadi ingat masa-masa indah itu. Masa dimana kamu masih umur segitu, dan nggak ngerti apa itu cinta.

Kalo sekarang mah, jaman nya udah beda bgt. Maklum sih, modernisasi di tambah dengan gaya kebarat-baratan yang mempengaruhi pola perilaku generasi muda Indonesia.

Miris liatnya ಥ_ಥ

Abaikan curhatan hati ku yang paling dalam itu.

See u in the next chapter♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

When they child | RoseKook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang