"Senyum-senyum sendiri idih," ledek Lisa yang di sampingnya, melihat Rose berjalan sambil tersenyum menatap ponsel.
Mereka berdua sedang berjalan di parkiran kampus, mencari mobil mereka berada.
"Biar dong ya. Lo langsung balik?" tanya Rose sembari membuka pintu mobil. Kebetulan mobil mereka terparkir berdampingan.
"Mau ke tempat Jennie dulu, ambil buku yang ketinggalan," jawab Lisa.
Lisa membuka jendela mobil dan melambaikan tangan. "Duluan!"
"Iya, Ati-ati!"
Baru saja Rose hendak masuk mobilnya, ia melihat June yang juga hendak masuk ke mobil di seberang.
"June!" panggil Rose.
Pemuda itu menoleh, mencari sumber suara, sebelum akhirnya menatap Rose.
Rose segera berjalan menuju tempat June berdiri. Ia segera mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku celananya. "Nih,"
June menatap Rose bingung. "Apa nih?"
"Uang minuman minggu lalu,"
"Oh," June menganggukan kepalanya setelah teringat. "Gak usah,"
Rose mencebikan bibirnya. Bohong jika June tidak merasakan apa-apa, seperti tampilannya saat ininyang terkesan dingin dan datar. Nyatanya, hati pemuda itu bergemuruh karena melihat kelucuan Rose yang cemberut.
"Kan gue gak minta beliin," ujar Rose.
"Gue juga ikhlas bayarnya,"
"Gue punya uang, jadi gak usah bayarin gue,"
Tiba-tiba June memajukan wajahnya, membuat Rose mundur. Sayangnya, ia sudah mepet di mobil belakang. June tersenyum miring, melihat wajah Rose dari dekat.
Cantik.
"Gue beliin lo karena ibuknya ga punya kembalian," kata June dengan suara husky khasnya. Setelah mengatakan itu, ia menjauhkan wajahnya.
Sialan lelaki ini. Rose sudah mengucapkan sumpah serapah dalam hati. Berani sekali lelaki ini bisa membuat hatinya berdebar, selain Jaehyun.
"Yaudah," ujar Rose dan langsung pergi begitu saja.
"Gue kira lo udah lupa sama gue," gumam June, yang ternyata masih terdengar oleh Rose.
°°°
"Masak apa sih?" tanya Jaehyun sambil menopang kepalanya dengan tangan. Ia menatap Rose yang sedang memasak, dari meja pantry.
"Nanti kamu juga tau. Bentar lagi selesai kok," jawab Rose sembari sibuk mengaduk masakan buatannya.
Jaehyun tersenyum. "Udah cocok jadi istri nih,"
Pipi Rose langsung bersemu merah, salah tingkah. "Apa sih,"
Tak sampe 10 menit, Rose sudah selesai memasak. Ia memindahkan masakan yang sudah jadi ke piring, lalu membawanya ke meja makan.
"Woah," Jaehyun menatap kagum masakan yang Rose buat. Ada pasta, ayam teriyaki, cream soup, tak lupa salad buah.
Di menit berikutnya, mereka sudah sibuk menyuapi makanan ke mulut. Tak jarang Jaehyun memuji masakan Rose.
"Obatnya diminum jangan lupa," kata Rose mengingatkan sembari membereskan meja makan, dan membawanya ke tempat cucian.
"Cuci piringnya besok aja. Aku kedinginan nih," perintah Jaehyun dengan nada manja.
Mau tak mau, Rose akan menyuci piring besok. Kemudian ia menuju tempat makan, tempat di mana Jaehyun masih duduk menatap dirinya. Padahal sudah ia suruh minum obat.
"Abis minum obat, tidur ya?" kata Rose sembari membuka bungkus obat.
"Iya nanti gampang," balas Jaehyun.
Selesai minum obat, Jaehyun langsung merebahkan di kasur milik Rose. Rose menyalakan tv dengan volume kecil, lalu menyelimuti Jaehyun.
Jaehyun segera menarik tangan Rose dengan kencang hingga gadis itu terjatuh di sampingnya. Pemuda itu langsung menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut dan memeluk Rose.
"Jaehyunnn, aku mau mandi bentarr," Rose mencoba melepaskan diri. Sayangnya, tenaga Jaehyun lebih kuat.
"Kamu gak mandi juga masih wangi," ucap Jaehyun.
"Ih tapi--"
"Biar aku cepet sembuh,"
Rose merasa kasihan juga dengan Jaehyun. Ia menyentuh kening Jaehyun yang terasa panas.
"Panas kan. Makanya di sini aja," kata Jaehyun.
Malam semakin larut. Mereka tenggelam dalam pelukan hangat, ditemani televisi yang menayangkan film romantis luar negeri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
someone plis culik aku dari kapal jaerose tolong
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
