8

5.6K 447 17
                                    

Andrew melihat hari sudah mulai gelap dan ia pun memutuskan untuk turun. Seharusnya sebentar lagi waktunya makan malam. Saat di luar ia sempat menoleh ke arah kamar Katie yang masih tertutup. Hatinya bertanya apa wanita itu masih berada di dalam? Andrew memalingkan wajah dan menuju lantai bawah.

Tiba di ruang makan ia kembali terbelalak melihat ruang makan yang juga didekorasi ulang. Ia masih ingat dulu ruangan ini tampak suram dan tua. Kini terlihat terang dan hangat dengan hiasan bunga dalam vas. Meja makan panjang berkilau dengan vas bunga di bagian tengah. Andrew bertanya dalam hati ke mana gerangan Katie. Ruang makan masih kosong sedangkan harusnya saat ini sudah waktunya makan malam.

"Harry!"panggil Andrew saat melihat kepala pelayan melewati ruang makan.

"Ya, my lord..."

"Apa aku terlambat untuk makan malam? Ataukah belum waktunya makan malam?"

"Oh maafkan saya, my lord, saya lupa memberitahu anda bahwa tadi Lady Katie meminta makan malamnya di bawa ke kamarnya karena ia masih lelah. Apa anda mau makan di ruang makan atau saya bawakan ke kamar juga?"

Andrew terdiam. "Apa Lady Katie sakit?"

"Tidak. Tapi biasanya Her Ladyship akan kelelahan jika selesai berkebun dan meminta makan malam diantarkan ke kamarnya."

Andrew terkejut. Katie berkebun? Kenapa harus ia yang turun tangan? Bukankah Andrew memiliki tukang kebun?!

"Apa anda mau saya bawakan makan malam?"

"Ya, tolong antarkan ke kamarku."ujar Andrew. Entah kenapa ia merasa kecewa karena tak bisa makan malam bersama Katie. Ia masih tak percaya dengan matanya. Ingin melihat Katie kembali. Tapi sepertinya malam ini ia tak akan melihatnya kembali. Harus menunggu hingga pagi tiba.

———

Menjelang pagi Katie terbangun dengan perasaan lebih segar. Ia beranjak bangun mendekati jendela dan membukanya. Membiarkan udara pagi yang sejuk menyeruak masuk. Ia sangat menyukai udara di pagi hari. Katie melihat Virgo si tukang kebun sedang sibuk merapikan rumput yang sudah tinggi.

Katie kembali duduk di ranjang dan mendadak teringat akan kembalinya Andrew. Ia tak tahu haruskah merasa senang atau tidak melihat suaminya pulang. Selama 5 tahun Katie mencoba menata kembali hidupnya. Dan ia berhasil bangkit lagi. Hidupnya selama ini sangat damai dan tenang hingga kemarin. Di sisi lain ia merasa puas akan hasil perubahannya. Membuat Andrew melongo dan ia tertawa kecil mengingat hal itu.

Katie lalu bersiap untuk turun sarapan. Menyadari hari ini mungkin ia tak akan sarapan sendirian membuatnya kembali gugup. Karena ia akan berduaan dengan Andrew kembali. Apa ia sanggup mempertahankan sikap dinginnya? Katie ingin memberi pelajaran pada Andrew. Karena pria itu sudah melukai hatinya, mengabaikan cintanya juga mengacuhkan dirinya dulu. Katie ingin sekali menghapus perasaannya pada Andrew. Tapi ia tak bisa. Ia sudah terlanjur menyayangi Andrew. Pria yang ia sukai sejak pertama melihat. Bagaimana mungkin ia bisa menghilangkan perasaannya?

"Selamat pagi, my lady."sapa Harry

"Selamat pagi, Harry. Apa sarapan sudah siap?"

"Sudah. Kukira anda mau sarapan di kamar pagi ini."

"Tidak, Harry."sahut Katie. "Hmmm Harry...apa...."

Harry melihat Katie yang terlihat ragu tapi ia tahu apa yang hendak ditanyakannya. Ia tahu Lady Katie menyayangi Andrew. Tapi tidak demikian halnya dengan Andrew. Ia sangat geram saat melihat majikannya pergi 5 tahun yang lalu. Tapi apa yang bisa ia lakukan?! Harry hanyalah seorang pelayan. "His Lordship sudah ada di ruang makan, my lady."gumamnya tersenyum

The Girl Who Turn Into Beautiful Swan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang