11

6.1K 471 27
                                    

"Harry, apa Lady Katie sudah turun?!"tanya Andrew tak sabar menunggu. Dari tadi ia sudah duduk lama di ruang duduk. Menanti Katie dan segera pergi ke pesta Lord Hasting.

"Belum, my lord."

Andrew mendesah. Mengeluh dalam hati kenapa wanita selalu membutuhkan waktu lama untuk pergi. Namun di sisi lain ia merasa penasaran akan penampilan Katie nanti. Gaun seperti apa yang akan ia pakai? Semoga saja tidak memakai sesuatu yang aneh dan tak cocok seperti dulu.

Andrew yakin kemunculannya bersama Katie akan menimbulkan banyak percakapan. Gosip pasti akan terjadi dan menyebar dengan cepat. Hanya John yang tahu mengenai kepulangannya. Maka bisa dibilang pesta Lord Hasting merupakan kemunculannya yang pertama di hadapan para ton setelah pergi selama 5 tahun.

Andrew baru saja hendak berdiri karena tak sabar menanti ketika pintu terbuka dan membuat mulutnya ternganga lebar. Matanya membelalak. Ia merasa seakan darah berhenti mengalir dan oksigen tersedot dari dirinya. Andrew menutup mata lalu membukanya kembali, berpikir apa ia sedang bermimpi atau tidak

"My lord, aku sudah siap...."

Di sana, di dekat pintu, berdiri wanita yang paling cantik dan anggun menurut Andrew. Katie. Ia tampak menakjubkan. Gaun merah membalut tubuh langsingnya dengan pas. Rambut coklat madunya disanggul dan beberapa helai rambut tergerai pada leher putih jenjang miliknya. Cahaya penerangan dari luar ruang duduk memberi sinar seakan bidadari baru saja turun dari langit.

Katie berdiri dengan canggung. Ia tahu Andrew terdiam karena melihat dirinya. Apa ia berdandan terlalu berlebihan? Atau gaunnya terlalu terbuka? Tidak, batinnya, gaun ini sudah ia pilih bersama bantuan pelayan. Ia memang menyiapkan gaun ini saat Andrew pergi dulu. Berharap suatu saat akan bisa memakainya.

"My lord...."Panggil Katie lagi

Andrew tersadar. "Ah kau sudah siap. Ayo kita segera berangkat."ucapnya melangkah mendekati pintu, melewati Katie yang tercium aroma lembut bunga dan keluar. Ia bisa mendengar suara gemerisik gaun Katie yang berjalan mengikuti dirinya. Andrew memaki dalam hati, kenapa Katie tampak sempurna? Wanita itu berhasil membuatnya tak bisa berkutik. Dan semakin membuat dirinya semakin penasaran akan Katie.

Kereta kuda sudah siap di luar. Sang kusir segera membuka pintu melihat majikannya keluar. Di depan pintu kereta Andrew berhenti dan mengulurkan tangan pada Katie. Katie berhenti dan menatap Andrew dengan mimik heran. Ia tahu suaminya hendak membantunya naik. Katie tak menduga Andrew mau berbuat demikian. Bukankah dulu ia bilang untuk tidak peduli dan tidak mengharapkan apapun dari suaminya? Kenapa sekarang Andrew mau repot-repot menawarkan bantuannya?

"Naiklah..."gumam Andrew

Katie meraih uluran tangan Andrew dan masuk ke dalam kereta seraya tersenyum diam-diam. "Terima kasih, my lord."

Lalu Andrew pun ikut masuk dan duduk di hadapan Katie. Kusir menutup pintu, naik ke tempatnya dan kereta pun mulai melaju pergi. Sepanjang perjalanan suami istri itu duduk dalam diam dan canggung. Katie memilih untuk melihat keluar jendela. Tak ada niat baginya untuk berbincang. Namun sebenarnya ia merasa tegang. Ya malam ini adalah sesuatu yang serba pertama baginya. Pertama pergi berdua. Pertama kali muncul di publik setelah menikah 5 tahun, ujarnya dengan miris. Dan tidak menutup kemungkinan mereka akan berdansa bersama di pesta nanti. Katie merasa gugup, diam-diam ia meremas gaun.

Sementara itu Andrew mengamati Katie dari tempatnya duduk. Ia masih tak mengerti Bagaimana Katie bisa berubah banyak. Hatinya mengakui kini Katie sangat cantik dan anggun. Gaun merah itu berhasil menyihirnya. Tanpa sadar Andrew terus menatap Katie. Memperhatikan wajah Katie yang putih dan halus dengan riasan sederhana. Matanya turun ke bibir tipis Katie. Menduga bibir milik wanita itu pasti terasa manis dan memabukkan. Pikiran itu membuat Andrew merasa sesak. Ia menunduk dan matanya menatap dua gundukan mengiurkan di dada Katie. Berpikir bagaimana rasanya jika tangan miliknya menyentuh bagian itu. Hal itu Membuat dirinya semakin panas. Andrew pun memilih untuk melihat keluar jendela, tak mau dirinya berpikir lebih jauh lagi mengenai sosok cantik di hadapannya.

The Girl Who Turn Into Beautiful Swan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang