###HOTEL###
Selama perjalanan will hanya diam dan sesekali bergerak. Niat awal hanya menjahilinya,tapi sekarang? Aahh.... Aku sungguh menyesal. Ampuni aku Ya Allah,telah membuat nya marah.
Saat turun dari mobil,yang biasanya will langsung menyambut ku,ini malah langsung berjalan saja melewati ku. Langkah kakinya sangat panjang. Sampai sampai aku harus berlari untuk mengejarnya. Saat di lift...
"will?" panggil ku lirih dan takut.
"...."
Ok! Dia masih marah pada ku. Hanya menunduk saja yang dapat ku lakukan saat ini. Takut jika dia menamparku,atau menyiksaku seperti sedia kala. Will sudah berbeda. Dia bukan lagi Cevin yang kejam! Dia will yang lembut! Aku harus percaya itu.
#Kamar Hotel#
Will masuk ke dalam kamar mandi dan terdengar bahwa ia sedang mandi. Aku harus menjelaskan nya.
15 menit kemudian>>>
Cklek!
Terlihat will tengah mengeringkan rambut nya. Muncul ide untuk membantu mengeringkan rambutnya. Ku rebut handuk putih dari tangan nya. Menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang.
"will, maafkan aku. Bukan maksud ku membuat mu se marah itu." ucapku setelah selesai mengeringkan rambut nya. Ucapku lesu.
"kau telah menguji kesabaran ku Anisa!"
"maka dari itu aku minta maaf. Toh ini hanya masalah sepele will..."
Will membuang kasar handuk yang berada di sebelahnya.
"astagfirullah!"
"kau anggap itu hal sepele Anisa??!!" bentak will dengan sangat keras di depan wajah ku.
"maaf will." ucap ku sambil menangis.
"kau tau! Kau mengacuh kan ku seolah aku membuat kesalahan yang sangat fatal! Kau itu kelemahan ku Anisa!!!"
"aku tau will. Maaf kan aku."
Will tampak menghela nafas panjang. Urat marah sudah mulai menghilang. Namun tangannya masih mengepal kuat.
"pukul aku sebagai hukuman. Aku ikhlas, asal kau memaaf kan ku will. Kau juga kelemahan ku."
"aku tidak akan mengulangi kelakuan bodoh ku. Huuuff... Aku memaaf kan mu."
"benarkah? Terimakasih will.." spontan aku memelukanya sangat erat. Dan ia membalasnya.
"i love u, baby." oke! Jika dia sudah memanggil ku seperti itu artinya dia sudah tidak marah.
"i love u to,will."
Nyaman sekali. Aku tidak mau kehilangan moment seperti ini. Bagaimana mungkin aku mau kehilangan pria sepertinya? Dia sudah berubah sangat drastis.
"sudah ya? Bukankah kau belum makan? My cild must be hungry. Come on eat!"
"come on! Tapi kita akan makan apa?"
"eemm,sebaiknya kita makan sayuran. Agar baby lebih sehat."
"eemm oke."
"kita delivery order, oh! Atau para bodyguard ku saja yang membelinya. Kita istirahat saja di sini. Oke?"
"tap-"
"tidak ada bantahan Anisa!"
"oke oke."
Will sudah memanggil ku dengan sebutan nama. Jangan ,jangan marah lagi. Baru saja berbaikan, sudah akan bertengkar lagi. Will memainkan ponselnya lalu meletakannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Muslimah (Sebagian UnPub) -=Story 1=-
RomanceWELCOME BACK TO MY STORY 🚫Warning! Cerita ini hanyalah cerita yang udah sering di tulis. Tapi berhubung aku udah buat dan AKU MALES BIKIN LAGI, jadi jangan lupa FOLLOW my account!!⛔ •••••••• вeвerapa parт dι нapυѕ ĸarena вeвerapa ĸepenтιngan;) ⓑⓐⓝⓨ...