3.UKS

47 22 17
                                    


Dera sudah berkeliling sejak tadi di sekitar koridor IPA, tapi Dera belum menemukan Zera. Setelah istrahat tadi Zera sudah duluan keluar kelas meninggalkan Dera tanpa mengatakan sesuatu.

"Gerald!" Panggil Dera saat melihat Gerald dan dua sekawannya Bibi dan Ikhsan nongkrong di tangga.

"Ada apa?" Tanya Bibi.

Dera menghampiri Gerald dan dua sekawannya.
"Lo liat Zera gak?"

"Zera? Bukannya biasa dia sama elo?" Bingung Gerald.

"Iya. Tapi sekarang gue gak tau Zera kemana?" Ucap Dera tampak panik.

"Kami bertiga dari tadi udah di sini dan...gak liat sama sekali Zera lewat sini tuh" Ucap Ikhsan.

"Yakin lo?" Tanya Dera.

"Lo pikir mata kami semua rabun apa?" Kesal Gerald melipat tangannya di depan dada.

"Ye...gak gitu juga kali." Jawab Dera.

"Yah terus Zera kemana dong?" Sambung Bibi.

"Ya mana kita tau o'on" ucap serempak Ikhsan, Gerald dan Dera.

Serasa kek di serbu, Bibi memutuskan untuk menutup mulutnya.

"Berasa kek neraka gue di sini" Celetuk Dera meninggalkan tiga sekawan itu.

"Lo pernah ke neraka?" Tanya Gerald membuat Dera menghentikan langkahnya.

Dera memutar balik jalannya menjadi jalan ke arah Gerald. "G-gak lah" cibir Dera gagap.

Ia benar benar merasa malu dengan kebodohannya sendiri, bisa bisanya Ia sampai mengatakan hal yang tidak masuk akal itu. Apa lagi di depan Gerald, tau sendiri Gerald orangnya suka jailin orang.

"Tenang gue gak akan jailin lo kali ini, untuk saat ini lo bebas dari kejailan gue. Gue juga mau nyari Zera" Jelas Gerlad meninggalkan Dera dan di ikuti oleh Bibi dan Ikhsan, Dera yang hanya diam mematung tidak bisa berkata kata.

Demi dewi fortuna, Dera yakin Gerald sedang kesambet arwah gentayangan.

Dera bergidik ngeri lalu berlari menuju Gerald yang masi tidak terlalu jauh berjalan.

Setelah lama mereka berkeliling namun belum juga menemukan Zera. Bibi memutuskan untuk pergi ke gedung sebelah, gedung IPS. Awalnya Gerlad dan Dera tidak menyetujuinya karena mereka pikir untuk apa Zera ke gedung sebelah. Apa lagi Zera adalah Queen Of School di sekolah ini, gak mungkin kan Ia mau jalan sampai ke gedung sebelah. Bisa bisa Ia kehabisan nafas gara gara di kerumuni oleh para penggemarnya.

Justru hal itu yang Zera hindari. Makanya selain julukan Queen Of School yang di dapat Zera, Ia juga mendapat julukan Ratu Privasi. Karena Zera tidak suka jika menampakkan diri di depan umum. Zera terganggu akan para penggemarnya.

Tapi setelah meyakinkan Gerald dan Dera, akhirnya mereka berempat menuju gedung sebelah.

Semua pasang mata menatap mereka aneh. Sangat jarang anak IPA mau menginjakkan kakinya di gedung IPS ini, namun mereka tidak mempedulikan tatapan tatapan itu, tujuan mereka ke sini untuk mencari Zera.

Mereka tibah di depan XII IPS 3 kelas yang paling sangar, membuat guru guru tidak betah jika mengajar.

"Lo yakin mau masuk ke dalam?" Tanya Dera tidak yakin.

Sungguh ini adalah hal yang tidak pernah Dera duga, masuk di kelas yang terkenal sangar di sekolah ini. Katanya murid murid di dalamnya semuanya pada jago berkelahi. Jangan tanyakan ceweknya, mereka semua sudah terlatih bela diri mungkin.

"Lo mau balik? Udah ah salah salah..." Cibir Gerald.

Sisa selangkah lagi mereka akan memasuki kandang singa. Dera hanya terus bersembunyi di belakang Gerald  Ia berusaha menelan salivanya susah payah, serasa tenggorokannya kering. Ia menyesal menyetujui ide bodoh Bibi. Entah kenapa Gerald bisa berteman dengan si Bibi idiot ini.

ZEBRA (Zera-Bryan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang