7.Ajak jalan?

48 15 19
                                    

"Apaan sih Ra'?" Zera yang sangat sangat terganggu dengan kelakuan Dera yang tidak berhentinya menempelkan tangannya di kening Zera. Memeriksa apakah saat ini Zera sedang demam atau tidak.

Ini adalah ke dua belas kalinya Dera menempelkan tangannya di kening Zera.

Zera menghempas tangan Dera. "Gak usah lebay deh" cibir Zera.

Dera memutar bola matanya malas. "Yang bikin gue lebay gini juga karena Ello kali" gerutu Dera kesal.

"Sekarang jelasin ke gue, apa maksud semua ini?"

Zera mengernyit. "Apa sih, arah pembicaraan Lo mulai gak nyambung tau gak"

"Ohh~~ jadi sekarang Lo pura pura bego ya?" Geram Dera.

Ia dengan kecepatan kilat menyingkirkan semua buku yang ada di atas meja Zera saat ini ke atas mejanya yang di samping. Kemudian Ia mendudukkan bokongnya di meja Zera. Ia tidak peduli dengan pelototan super Zera. Yang penting sekarang penjelasan resmi dari Zera.

"Dera!"

"Jelasin ke gue?!" Perintah Dera.

Zera menghela nafas gusarnya. "Jelasin apa Ra?" Ucap Zera sabar menghadapi kelakuan Dera.

"Gimana caranya Lo bisa bernafas?" Celetuk geram Dera.

"Ha?!"

"Ya jelasin soal kejadian di lapangan basket tadi lah Zer, gimana sih?!"

Dera selalu saja merengek meminta penjelasan dari Zera soal Zera dan Bryan di lapangan basket tadi. Tapi Zera sampai sekarang seperti lagi pura-pura gak tau apa apa. Jelas saja membuat emosi Dera naik pitam.

Dera berfikir hal ini tidak adil dong, karena selama ini Zera selalu bercerita tentang dirinya ataupun curhat pada Dera. Tapi untuk soal Zera yang gak ada petir gak ada hujan orangnya yang selalu nolak jika ada yang ajak jadian, dan orang yang memutuskan waktu itu menutup pintu hatinya. Tapi sekarang apa? Zera nerima Bryan? Zera dan Bryan jadian? OMG! sungguh Dera di buat asma oleh Zera.

Apa lagi Bryan ini bukan cowok baik baik, dia badboy di sekolah ini. Seorang badboy jadian dengan Queen of school sini. Astaga Dera memanas.

"Ya...Lo udah tau kan kalo gue tadi nerima Bryan" Zera mengambil kembali bukunya yang ada di meja Dera tapi kalah cepat dengan Dera yang menahan pergerakan Zera.

"Lo fokus kesini dulu" membuat perhatian Zera melihat ke arah Dera.

"Iya gue tau Lo nerima Bryan? Tapi itu kok bisa sih? Arghhh gak menger banget gue" teriak frustasi Dera.

Zera mengernyit. "Kenapa harus gak bisa, buktinya gue sekarang jadian sama Bryan." Jawab Zera tidak mau kalah.

"Lagian nih yah, gue udah buka hati gue buat dia. Gue mau mencoba secara perlahan" Sambung Zera menopang dagunya dengan kedua tangan.

"Zera gue senang banget soal Lo yang udah mau buka hati Lo lagi. Dan Lo yang mau memulai suatu hubungan baru. Tapi masalahnya nih yah, Bryan itu cowok badboy Zer, badboy! Gue gak mau Lo kenapa napa Zer" terlihat suatu kekhawatiran di dalam manik mata Dera.

Dan pada akhirnya Dera mengetahui cowok yang nembak Zera beberapa jam lalu di lapangan basket tadi. Dan betapa terkejutnya Dera saat mengetahui bahwa itu Bryan cowok badboy yang terkenal di sekolah ini. Orang yang waktu itu berhadapan langsung dengan Gerald.

Meskipun Bryan cowok badboy yang terkenal di sekolah ini, tapi Zera sama sekali tidak pernah mengetahui siapa cowok badboy yang selalu memiliki cerita negatif di semua pandangan siswa siswi sini.

Yang Zera ketahui itu meskipun badboy tapi Ia juga memiliki wajah yang membuat siapa saja kaum hawa menginginkannya.

Tapi sungguh hampir tiga tahun sekolah di sini Zera tidak pernah lihat cowok badboy yang dimaksudkan oleh teman-temannya itu. Mungkin Zera dan Bryan pernah bertemu tapi Zera tidak mengetahui jika yang dimaksudkan badboy itu adalah Bryan.

ZEBRA (Zera-Bryan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang