Dua

2.1K 27 0
                                    

.Dua.
5 tahun kemudian...
"Anri~ Bangun.." Suara Gytha menyadarkan Anri yang sedang nyenyaknya tidur.

Ya, setelah 5 tahun akhirnya Anri berhasil bertemu dengan Gytha yang kemudian menikah dengan Marcus. Sayangnya, Ibu Marcus kini sudah tiada semenjak 3 tahun lalu.

"Pagi~ Terima kasih ya Gyt , kamu udah mau bikinin sarapan tiap pagi ^^" kata Anri sambil mengubah posisinya menjadi duduk.

"It's ok Anri, daripada begitu mending kamu liat deh sekarang udah jam berapa.."

Begitu Anri melihat jam dinding , Ia langsung terkesiap dan melompat ke kamar mandi.

Setelah bersiap-siap, Ia membawa bekal yang disiapkan Gytha dan menumpang Marcus ke kantornya.

Sekarang, Anri telah bekerja di sebuah perusahaan besar.
Perusahaan itu berisi berisi pembunuh bayaran yang dapat dibayar untuk membunuh.

Namun, ada satu hal yang membuat Anri mengubah penampilannya menjadi seorang gadis bertubuh gemuk dan tak menarik (baca di Mr and Mrs.Arrogant) bernama Rina.

"Selamat pagi, Rina " sapa seorang pria yang sedang duduk di barisan paling depan meja meeting.

"Selamat pagi, Bos " Anri mengambil tempat di bagian tengah di antara lelaki berwajah kasar dan seorang wanita yang sedang memakai lipstick merah darahnya.

"Rina, sedang apa kamu di sini?! Bukannya kamu sekretaris Bos? Tempatmu di sana → " tunjuk lelaki bernama Arland sambil menunjuk kursi di serong kiri pria yang adalah bos mereka.

"Aku tidak suka berada di dekat Bos." jawab Rina singkat, jelas, dan padat.

"Apa kau bilang?!" bentak Arland sambil menggebuk meja di hadapannya.

"Ssh.. Arland, Rina hanya malu-malu kepada bos.. Bukankah kau sudah dengar kemarin?" bisik gadis berwajah manis bernama Luyi yang tak lama datang.

" Ohoho, Iya.. Aww Rina you're so cute~ Kalau kau menguruskan badanmu sedikit saja, kau sudah sangatt imut.. Bos pasti akan sangat mencintaimu~" Wanita berlipstik merah itu menggoda nya sambil mencubit perutnya.

"Stop it, Ann ! Apapun yang kalian bicarakan kemarin tidak ben- " Sebelum Anri (Rina) sempat menyelesaikan ucapannya, meeting sudah dimulai.
.
Setelah meeting selesai, mereka bergegas untuk membereskan ruangan.

"Siapa yang hari ini mau ikut makan malam bersama?" tanya lelaki bertubuh besar berotot sambil tersenyum lebar.

"Aku!" Semua orang mengangkat tangan, kecuali Anri.

"Rina, kau tidak ikut lagi?" tanya sang bos sambil berjalan mendekatinya.

"Nope, ada urusan yang lebih penting." Jawab Anri sambil mengambil tasnya dan keluar dari kantornya.

Baru saja Anri berjalan melihat-lihat restaurant, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

'Rina, Tolong bantu aku menghabisi org ini (picture inserted) - Kuro '

Ya, Kuro lah yang menjadi bos Anri. Dan Kuro adalah orang yang sangat dibenci Anri karena Ia yang menjadi penyebab kematian Ibu Marcus. Maka itu, Ia ingin membalas dendam dengan diam-diam mencoba membunuh Kuro.

"Arghhh..." Geram Anri sambil mengubah penampilannya kembali menjadi dirinya yang biasanya.

Ia segera bergegas ke posisi di mana targetnya berada.
*****
Saat Anri berjalan memasuki sebuah lobby hotel OO, Ia melihat Kuro bersama teman-teman kerjanya sedang makan malam bersama di food court hotel.
Dengan langkah bayangan, Ia menaiki lantai 2 dan menemukan seorang pria yang baru saja keluar dari toilet pria.

Dukk!

Anri segera menendang pria itu dan mendorongnya masuk kembali ke salah satu bilik toilet.

"Apa ... yang kamu..ugh..lakukan?" tanya pria itu sambil mengerang kesakitan.

'masih belum pingsan..' batin Anri.

Anri mencucukkan 2 jemarinya ke dalam mulutnya, kemudian memasukkan 2 jarinya ke dalam mulut pria itu dengan sensual.

Saat mulut pria itu terbuka sesuai yang Anri inginkan, Anri mengambil sebuah obat tidur di kantungnya kemudian memasukkannya ke mulut pria itu.
Karena pria itu tidak kunjung menelannya, Ia mengeluarkan jemarinya dan mencium pria itu sambil mendorong obat itu dengan lidahnya.

Akhirnya setelah 2 menit berlalu, obat tidur itu bekerja.
Anri segera memborgol pria itu di kursi wc dan membuka pintu toilet.

Namun, di hadapannya tiba-tiba muncul seorang pria yang tampaknya bodyguard dari pria yang baru saja Anri tidurkan.

"Kau... diutus oleh siapa?" tanya pria itu dengan menatapnya tajam.

"Orang ini.." Anri dengan santainya mengeluarkan foto Kuro.

"Aah.. Kuro.. i see..Tampaknya kau masih amatir ya.. Seharusnya kau tidak menunjukkan foto yang mengutusmu kepada target..Hahaha.. How lucky.." Pria itu tergelak dan mengarahkan sebuah tinju kepada Anri.

Namun, sebelum tinju itu sampai kepada Anri, Anri menunduk dan menendang kemaluan pria itu keras.
Pria itu terlempar ke lantai.

Saat Anri hendak pergi, tiba-tiba sebuah tangan menahan kakinya.

"Kau kira... aku manusia biasa..." geram pria itu dengan tinjunya yang membesar dan mengeras.

"Hmph.. Jadi kau termasuk orang-orang itu.." Anri menghela nafasnya dan menunduk.

"Kenapa? sudah menyerah?" Pria itu menahan bahu Anri sambil tersenyum mengejek.

"Aku.."

"Apa? Apa yang kau coba katakan? "

"Aku.."

"Kubiarkan kau mengatakan kata-kata terakhirmu~"

Anri mengangkat wajahnya dan berkata, "Aku juga termasuk orang-orang itu, BODOH!"
----
"Selamat datang!" Sambut sang pria yang sedang membakar jagung bakar dengan asiknya.

"Aku pesan 1 jagung bakar pedas dan 1 botol bir!" ujar pengunjung dengan luka di sudut bibirnya itu.

"Tapi Anri, nanti kau tertidur di sini lagi.."

"Biarkan, lagipula kan ada paman yang mengantarku pulang sampai tujuan dengan selamat sentosa haha.."  Pria itu menggeleng mendengar ucapan Anri.

Saat Anri meminum bir ditangannya, Ia mendesis perih karena terkena luka di bibirnya.

"Minum perlahan, jagungmu masih dibakar.." pesan pria itu, namun Anri tetap meneguk kaleng bir di tangannya.
.
TBC

A N R I  SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang