Empat Belas

367 6 0
                                    

.Empat Belas. 

'Krrr...grrr..' Raung Anri sambil menatap satu persatu orang di ruangan itu. 

Tiba-tiba matanya terhenti pada seseorang dan Ia langsung melompat ke arah orang itu dengan amat cepat, kemudian menggigit lehernya. 

"ARLAND!?" Teriak Liyu sambil menghampirinya. 

Namun saat Liyu sudah di dekatnya, Anri mengarahkan telapak tangannya ke wajahnya dan sebuah peluru keluar dari tangannya. 

Brukkk!!! 
Dengan cepat Kuro mendorong tubuh Liyu, hingga lengannya terkena goresan peluru itu. 

"Bosss!" 

"Lepaskan !" Gertaknya sambil mencekik leher Anri. 

"C'mere Anri, minumlah darahku kalau bisa!" Panggil lelaki yang memakai kacamata terbang itu sambil mendekatinya.

Kuro yang melihat hal itu langsung mendatangi Anri lebih cepat dan melepaskannya dari Arland.

"Krrr.. grr... hh... Krr.."

Sett.. 

Tiba-tiba suara peluru melesat mengenai leher belakang leher Anri.

Kuro dengan sigap mencari keberadaan pelaku dan menemukan Ru Yi yang kemudian berlari ke arah Anri.

"Lyto bawa dia ke Labku! " Serunya dan menyelimuti tubuh Anri tanpa takut terkena serangannya.

"Fyuutt Tuan Putri dari istana juga berniat untuk membantu rupanya." Ejek lelaki dengan kacamata terbang itu sambil tersenyum miring.

"Lihat ke kanan! " Teriaknya tiba-tiba dan lelaki itupun menoleh.

Brakkk!! 

Sebuah kursi melayang mengenai wajahnya dari kirinya.

"Oops maksudku kananku! " Setelah berkata itu, Ru Yi kembali berjalan meninggalkan ruangan yang sudah berantakan itu.

"Yak! Acara sudah selesai, kalian bisa pergi sekarang! " Seru Kuro dengan rahang yang mengeras.

Gerombolan pria itu berbalik badan dengan gagah , namun pimpinannya itu tersenyum kecil "Mungkin lain hari.."

Lelaki dengan kacamata terbang itu memakai kacamatanya dan melompat kebelakang.

"Fuuuhhh what a day.." Hela Liyu hingga jatuh terduduk.

"Yap kita hampir saja menunjukkan kekuatan asli kita. " Tambah Ann sambil berkaca melihat kondisi lipsticknya.

"Ugh.. Sekarang apa yang harus kita lakukan? " Tanya Arland memegangi lehernya yang berlumuran darah.

"Tentu saja membunuh Anri! " Jawab Luyi cepat.

"Tidak ada yang boleh membunuhnya sebelum aku memerintah kalian! " Seru Kuro sambil menarik rambut yang menutup matanya.

"Sejak kapan bos mulai memerintah kami? Kau hanya boleh meminta bukan memerintah. " Ucap Liyu dengan tatapan tajam.

Kuro menghela nafas berat, "Baiklah , sebelum aku meminta kalian untuk membunuhnya maka kalian belum boleh membunuhnya. "

"Tapi bukankah dia musuh kita? " Tanya Ann tidak setuju.

"Bu- " Ucapan Kuro terpotong dering ponselnya.

"Ya? Hmm... APA?! Baiklah, asal jangan sampai terjadi apa-apa padanya! " 

"Ada apa bos? "

* * * *

"Anggota bernomor 1648 dengan nama Anri akan sekamar dengan 210026 sampai 210030! "

"Kita akan sekamar dengan anggota lama ! " Bisik seorang gadis dengan rambut coklat hazel kepada anak buta di sebelahnya.

"O ya? Bagaimana wujudnya? " Tanya gadis buta itu sambil tersenyum lembut.

"Woah! Dia seperti monster! " Seru seorang lelaki mencobai gadis buta itu.

"Stop it Zaki ! Tenang Levi, ku mendapat feeling bahwa dia baik." 

"Sekarang Hilda mencoba jadi pahlawan kesiangan ya.. " Sindir Valentino yang adalah teman dekat Zaki.

"Sudahlah Hilda, lagipula dengan begini kita dapat berkenalan bukan?" Ucap Levi lembut.

"Hei 210029 namamu siapa?" Tanya Hilda sambil menghampiri seseorang yang tertutup selimut itu.

"Pergi!" Usir orang itu tanpa membuka selimutnya.

"Lihat sang pahlawan kesiangan sangat menganggu bukan?" Sindir Valentino lagi.

"Hei aku hanya ingin berkenalan, siapa tau setelah kita lulus dari asrama ini kita dapat saling membantu. "

"PERGI!!" Orang itupun membuka selimutnya dan menunjukkan wajah serigala dengan tubuh remaja biasanya.

Kini semua orang di kamar itu berlarian keluar kecuali Hilda yang terdiam di tempatnya serta Levi yang kebingungan.

"Namaku Lilo, masih tertarik berteman kah? Hmph.. Kurasa tidak.. By the way.. Aku menyukai aroma sedap temanmu itu, Levi kah namanya?"

Hildapun tersadar dari shocknya dan berlari melindungi Levi, namun terlambat.. Semua terjadi begitu cepat.

Lilo telah merobek tubuh Levi dengan taringnya.

Tangan Levi yang masih terlihat , terangkat seolah mencari seseorang yang biasanya bersamanya yaitu Hilda.

.

.

Brakk!!

"Dimana penyusupnya- " Seorang wanita yang tiba-tiba masuk itu langsung menjatuhkan senjatanya karena shock.

"Apa yang ter- " Zaki yang mengintip dari belakangnya melihat sesuatu yang tak pernah Ia lihat sebelumnya.

Hilda mengangkat kepala serigala Lilo dengan tangan kanannya dan berjalan keluar dengan ekspresi dingin.

.

TBC

A N R I  SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang