Sebelas

343 10 0
                                    

SEBELAS

"Anri, kemarilah! "

'Seperti biasa, suka mengatur ' gumam Anri sambil memakai kostumnya.

Kuro semakin mendekati kamar Anri melewati perumahan-perumahan dengan santai.

"Kuro, akhirnya hari ini tiba.. Hari dimana aku akan membunuhmu!" Seru Anri setelah siap dengan peralatannya.

"Hmph.. Membunuhku? Jangan lupa, darimana kekuatan itu berasal?" Kini Kuro telah berdiri pada jendela kamar Anri.

"Ya maka itulah aku akan membuatmu menyesal karena kekuatan yang kau berikan itulah yang akan menghancurkanmu!" Anri dengan cepat melompat ke arah Kuro dengan sebuah pedang kecil.

Dan dengan santai Kuro dapat menghindarinya.
Namun, ternyata kaki Anri telah menunggunya dan berhasil menendangnya hingga terjatuh ke atap perumahan yang letaknya 2 rumah dari Anri.

Anri segera berlari ke luar kamar dan membantu Gytha keluar dari ruangannya.

"Marc, bawa Gytha ke rumahnya dan tetaplah disana.Terima kasih, karena selama ini telah menerimaku di dalam keluarga ini. Sekarang adalah saatnya aku membalaskan dendammu :) " Ucap Anri sambil mengelus pipi Marcus.

"No Anri, biarkan aku ikut!"

Anri menggeleng cepat, " Tugasmu sekarang adalah menjaga Gytha! Kalau saat aku kembali nanti Gytha dalam bahaya aku tidak akan memaafkanmu!" Seru Anri sambil mendorong tubuh Marcus mendekat ke Gytha.

Marcus yang awalnya masih ragu kemudian mengangguk dan mengeluarkan mobil kemudian menuju rumah Gytha.

"Now.. KURO, KAU DIMANA??"

Dengan secepat angin, Kuro kini telah berdiri di hadapannya dengan lebam pada lengan kirinya.
Anri tersentak singkat kemudian melompat menjaga jarak.

"Impressive Anri~" Puji Kuro sambil menyeringai puas.

"Berhenti memanggil namaku!" Anri mengeluarkan sebuah pistol dari mulutnya kemudian menembakkinya.

"Berhenti mengelak Anri, kau memang di takdirkan akan kembali bersamaku hari ini!" Kuro menghindar dan malah makin mendekati Anri.

Saat merasa jaraknya mulai menipis, Anri akhirnya terdiam. Aura gelap mulai tampak dan mengejar Kuro.

Saat aura itu berhasil mengikat lengan Kuro, Kuro terdiam.

“Tidak! Aku... Bukan... ARGHHH!! " Ia tampak kesakitan dengan masa lalunya.

Anri terus mengamati apa yang terjadi pada Kuro kemudian mendekatinya perlahan.

"Now, you are lose Kur- "
Omongan Anri terpotong karena Kuro mengunci pergelangan tangannya erat. "Kau berharap aku mengatakan semua itu? Kemudian dengan mudahnya kau akan mengalahkanku?"

Seringaian Kuro semakin lebar, Ia akhirnya berhasil menahan orang yang ia inginkan.

"Le..paskan aku!"

Brukk DUARR!

Sebuah ledakan yang datang dari atas itu melukai pipi dan mata Kuro dan itu membuatnya refleks melepaskan tangannya pada Anri.

Anri dengan cepat melompat ke lantai 2 dan kembali menjaga jarak, sambil mengamati darimana asal ledakan itu.

Kepulan asap itu mulai pudar dan menunjukkan seseorang yang Ia kenali. "Kau.. Pelayan Ru Yi !?"
***
"Lyto. Itu namaku." Seru pria itu tenang.

"Urgh.. Ini bukan sesi perkenalan!" Erang Kuro sambil menempelkan tangannya pada mata kanannya.

"Hentikan ini Tuan Kuro, Tuan RuYi tidak akan menyukai ini!" Seru Lyto dengan wajah datar.

"Shut Up! Kau yang menghancurkan suasana!" Bentak Kuro sambil menyerang Lyto dengan laser yang ditembakkan dari tangannya.

"10 menit lagi Tuan RuYi akan tiba, ini saatnya untuk menyelesaikannya dengan lebih cepat." Ucap Lyto sambil mengencangkan sarung tangannya.

Anri hanya diam mengumpulkan tenaga.

"Lyto, aku akan membuatmu membayar apa yang kau lakukan!" Bentak Kuro sambil dengan secepat kilat melompat ke arah Lyto.

'Ergh..perasaan ini lagi.. Apa aku telah mengeluarkan banyak energi ya..?' Batin Anri sambil memegangi lehernya.

Matanya mulai berubah warna menjadi semerah darah dan kulitnya mulai memucat.

'Tidak Anri, tahan ! Kau tidak boleh membiarkannya mengontrolmu!'

Matanya mulai memfokuskan sendiri ke arah Kuro. Ia menjilat mulutnya dan gigi taringnya mulai bertumbuh.

'Dia tampak enak..'

'Tidak!! Kau tidak bisa menyerah semudah ini Anri!'

'Menyerahlah kepadaku dan biarkan aku mengisi energimu!'

"TIDAK AKAN !!" Teriak Anri dan tiba-tiba tubuhnya terangkat dan bersinar amat terang.

Saat sinar itu mulai memudar, mereka dapat melihat Anri yang memakai kostum berbeda dengan aura gelap yang berbeda dari biasanya mengelilinginya.

Kuro yang masih bertarung melawan Lyto tiba-tiba mendapat serangan yang datang dari Anri.

Serangan itu berhasil melemparnya jatuh. Kemudian dengan sigap, Anri menggigit lehernya dan menghisap darahnya sampai Kuro lemas.

Tepat saat itu , RuYi datang dan membelalakkan matanya.

"Anri.. Kau telah berada pada level 2!" Soraknya sambil mendekatinya.

"Omong-omong, kau sedang menghisap darah siapa?"

"Ku..mm.. Kuro.."

Wajah RuYi membiru dan ia berkata, "Apa yang kau katakan? Itu..Milo! "

Anri menghentikan kegiatannya dan tubuhnya yang masih lemas akhirnya tersungkur disebelah tubuh Milo.

'Bukankah katamu, kita akan bekerja sama? Lalu kenapa kau bersikap seperti Kuro yang ku kenal?'

TBC

A N R I  SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang