Ruang Leb 💻

38 3 0
                                    

Saat aku masuk ruang leb, aku memilih duduk di sebelah kanan barisan belakang. Sedangkan kulihat Adam duduk disamping Kiri di barisan belakang juga. Itu artinyaa aku duduk bersebelahan.

**Waktunya Dosen.
Dosen pun masuk. Setelah Itu beliau langsung saja menerangkan Cara pengerjaan soal. Dosen pun meninggalkan Ruang Leb.

Selepas Dosen keluar. Kami langsung mengerjakan Soal sesuai arahan.

#KesFiyan.

**sekitar 5 menit dari Dosen keluar, tib-tiba Ada yang masuk ke ruang leb. Aku pikir saat Itu Dosen Balik lagi, ternyata bukan.

Tanpa Ragu Dan bersikap cuek orang Itu duduk disebelahku, kebetulan kursi sebelahku Itu kosong.
Kalian pasti penasaran siapa yang datang tiba-tiba dan tanpa permisi duduk disebelahku.
Orang Itu adalah fiyan anak kelas KAP1. Sebelum aku lanjutkan ceritanya. Kalian harus kenal dulu fiyan ini.

Nama panjangnya Adalah Alfian Firdaus,  dia Itu orangnya sangat gak jelas (GJ). Kadang sulit di tebak tingkahnya Itu, SKSD (so kenal so dekat) pula, Dan yang paling penting dia pernah nembak (menyatakan perasaannya). Sungguh luar biasa bisa dengan gampang mencintai seseorang secepat Itu, padahal kami baru kenal saat masuk jurusan :/ Dan Itu pun hanya tau nama saja.

Sudahlah aku lanjutkan ceritanya.

Saat suasana leb sedang hening tiba-tiba Ada yang memanggil namaku "Naya" lantas saja aku menengok sambil berkata " Kah". Ternyata yang memanggilku adalah Dia (Adam).

"Kah, aya naon Dam" kataku.
"Kelahiran tahun sabaraha? " Tanya Adam.
(Untuk Apa dia menanyakan hal Itu. )
"Kelahiran tahun 1998" jawabku.
"Owhh.. Bulan?" Tanya Adam kembali.
"Juli" jawabku.
"Tanggal" Adam kembali bertanya.
"Kudunamah tanggal 12Juli 98, tapi. Di Akta lahir tanggal 25 Juli 98". Jawabku.
" Naha tiasa kitu? Lepat nyerat atw kumaha?" Tanya Adam heran.
"Jiganaa mh kitu" kataku.
"Owh, nya ath" Kata Adam.

Tiba-tiba saja salah satu temanku Ada yang bilang "CIE CIE lengkap banget nanyanya".
"Iyaa atuh, bakalan Ada kado tambahan" kataku.

Otomatis keadaan di ruang leb menjadi ramai saat dia (Adam)  menanyakan hal Itu. Namun Ada yang berbeda dengan yang disebelahku, ekspresi wajahnya berubah seperti orang cemburu.

Detik, menit, jam pun berlalu tanpa terasa pengerjaan soal Dan jawaban pun selesai Itu tandanya tinggal di posting ke blog.com masing-masing.

Tapi saat Itu aku belum menemukan jawaban no 9, tanpa ragu aku menanyakan pada orang duduk disebelahku.

#Lagi-lagi KesFiyan.

"Punya kamu udah di post?" Tanyaku.
"Udah" Jawab fiyan.
"Boleh nanya gak?" Kataku.
"Mau Tanya Apa?" Kata fiyan.
"Hehe, no 9 jawabannya Apa ya?" Tanyaku.

Polos sekali aku menanyakannya, bahkan harapanku dia akan memberi tahu jawabanyaa.

"Ada di buku" jawab fiyan.
"Hal berapa?" Tanyaku.
"Cari aja Ada Da" jawab fiyan.

(Kurasa tak biasanya dia cuek seperti Itu mungkin karena kejadian tadi. Untung saja saat Itu aku masih sabar, karena aku butuh jawabannya.)

"Lama atuh kalau di buka satu lembar-satu lembar mah, meningan kasih tau langsung aja jawabannya" Kataku. Agak membujuk.
"Kan kata Dosennya gak boleh sama" Kata fiyan.
"Iya, tapi kan gak akan di baca satu-satu. Lagian kita beda kelas, terus aku tanyanya hanya no 9 gak semua. Kataku. (Sedikit kesal.)
"Yaudah sini aku cariin dibuku ya" Kata fiyan.
"Sama aja lama, mening buka aja blog kamu. Tapi Itu juga kalau kamu mau ngasih tau jawabanya" kataku. Agak jutek.
"Iyaa atuh bentar ya aku buka blognya" kata fiyan. (Membuatku tenang.)
"Iya sok" kataku. (Sambil senyum)

Setelah Itu dia membuka blognya, dia langsung membacakan jawaban no 9. Aku menyalinnya ke file punyaku dan aku post ke blog punyaku.

Aku Begitu Mengagumimu ♡ [BERES📖]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang