Ruang Kelas📝

27 2 0
                                    

Selepas tadi dari Mushola aku Dan Zahra pamit pada Adam untuk ke kelas duluan. Sedangkan Adam dia masih di Mushola.

"Dam duluanya" pamit! Zahra.
"Iya sok" Kata Adam sambil Mengangguk.
"Yu" ajak Zahra padaku.
"Iya yu" kataku sambil menalikan tali sepatuku.
"Dam tipayun nya" pamitku pada Adam.
"Nya mangga" jawab Adam.

Setelah pamitan pada Adam, Aku Dan Zahra berjalan menuju ruang kelas. Sesampai di ruang kelas Ku lihat teman-temanku yang lain sudah berkumpul di kelas.

Mereka menyapaku Dan Zahra.

"Kalian Baru dateng?" Sapa safira.
"Udah dari tadi yakan Za" kataku ke arah Zahra.
"Iyaa, kita dari tadi" jawab Zahra.
"Tapi tadi aku ke ruang tunggu kalian gk Ada" kata Safira heran.
"Owhh,, tadi kita abis di Mushola".kata Zahra.
"Pantesan" kata Safira.

Aku duduk di bangku tempat biasa aku duduk. Tak lama aku duduk Adam datang Dan dia memilih duduk tepat di depanku.

Tidak biasanya Adam duduk di depanku. Biasanya kan dia selalu gabung dengan teman laki-laki yang lain. Mungkin dia ingin merasakan hal baru.

Dosen pun masuk ruang kelas. Saat itu adalah jadwal KPDS, Dosen menerangkan mengenai materi Itu.

Pikiranku masih saja memikirkan kenapa Adam hari ini ingin duduk di bangku depan. Tapi aku senang dia duduk di bangku depan terlebih tepatnya dia berada di depanku. Itu tandanya jarakku lebih dekat dengannya.

Tak terasa waktu untuk materi KPDS sudah habis. Dosen pun pamit Dan meninggalkan ruang kelas.

Setelah selesai kelas biasanya kami diskusi dulu, sebenarnyaa ini bukan diskusi mengenai tugas ataupun materi. Ini mengenai kebersamaan kalau setiap selesai kelas suka diskusi buat kuliner bareng maklum kami jarang bertemu. Karena dalam seminggu hanya bertemu 4 atau 2 hari Itu pun jika kelas materi.

#Ruangkelaske2

***kesian kalinya Adam duduk dibangku depan Itu. Tapi tetap aku belum memastikan bahwa Adam ingin dekat denganku atau dia ingin mencari suasana baru untuk duduk didepan. Masih dengan tapi jika dia ingin mencari suasana baru kenapa dia duduk di depan bangku Ku padahal masih banyak kursi yang bisa dia pilih. Karena hal Itu lah aku jadi perasan bahwa Adam ingin di dekatku.

Tapi aku tidak akan terpengaruh dalam suasana aku harus tetap positive bahwa Adam hanya ingin mencoba suasana baru.
Bahkan aku sudah mengaitkannya bahwa Adam memilih duduk di depan bangku ku hanya karena materi KPDS saja. Akan tetapi pada Mata kuliah yang lain pun dia tetap duduk di depan bangku Ku. Seperti yang sudah aku bilang bahwa Ada pilihan bangku yang kosong Dan bisa diduduki tetap saja dia memilih didepan bangku Ku.

Terhitung sejak kami sering tukar kata Dan berangkat bareng juga saat Mata KPDS di mulai dia pindah duduk Dan tidak gabung dengan teman-teman laki-laki yang duduk dibelakang.
Dari situ jarakku Dan Adam semakin dekat Dan tidak mungkin jika aku tidak senang. Sesekali Adam menengok ke arahku, aku hanya bisa tersenyum. Setiap Kali Adam menengok ke arah Ku Dan Ada jeda untuk saling bertatap kami sering di goda dengan kata "ciecie" dari teman sekelasku. Namun aku sudah tidak aneh lagi dengan mereka.

Aku sangat senang kalau Adam tetap konsisten untuk duduk di depan bangku Ku. Ya memang aku tidak harus terus perasan. Aku harus tetap berfikiran bahwa Adam ingin suasana baru.

Aku Begitu Mengagumimu ♡ [BERES📖]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang