#4. Sehun's Day

3.8K 312 1
                                    

Pagi ini tidak ada keributan didorm seperti biasa, itu karena beberapa member sudah meninggalkan dorm pagi-pagi sekali karena kesibukan masing-masing.

Sehun duduk sendiri dimeja makan, sembari menatap D.O yang membersihkan dapur. Mereka berdua memiliki jadwal syuting siang ini, jadi hanya mereka yang berada didorm.

"Hyung?" Panggil Sehun.
"Hm?" D.O menoleh pada Sehun.
"Apa kau tidak lelah? Latihan, syuting, membersihkan dorm, bahkan kau masih memiliki tenaga untuk memarahiku."
D.O menatap Sehun yang tersenyum padanya, dan tentu saja itu membuat D.O kesal. Dia melempar botol kecap kearah Sehun, akan tetapi tubuh Sehun mendadak tak bisa bergerak untuk menghindar.
Botol kecap itu tepat melewati sisi kanan kepala Sehun, dan nyaris mengenainya.
D.O yang terkejut bergegas menghampiri Sehun dan memukulnya.
"Kau gila?" Ujarnya
Sehun masih menatap D.O tak percaya dan di detik berikutnya dia tersenyum.
"Aku tau bahwa lemparanmu pasti meleset,Hyung.!" Kilah Sehun. Padahal dia sendiri juga tak mengerti mengapa tubuhnya mendadak kaku.
"Lain kali aku akan melempar tepat di sini!" D.O menunjuk dahi Sehun, dan kembali melakukan pekerjaannya.

Sehun tertawa lalu mendesah lega, karena D.O mempercayai perkataannya.

***

Jarum di jam tangan Sehun menunjukkan pukul 8 malam. Sehun melangkahkan kakinya dikoridor rumah sakit sambil terus memikirkan kejadian saat istirahat syuting tadi, dia tiba-tiba kesulitan menggerakkan jarinya untuk memegang sumpit. Beruntung tidak ada siapapun diruang tunggu saat itu.
Sehun kembali mendesah mengingat bahwa akhir-akhir ini tubuhnya sudah berada diluar kontrol. Dia beruntung karena kebaikan Dokter Kim, akhirnya Sehun bisa melakukan terapi di malam hari, disaat rumah sakit telah sepi.
"Malam ini, tepatnya 11 April seorang Oh Sehun akan melakukan terapi pertamanya." Ucap Sehun sambil berusaha tersenyum.

Ponselnya bergetar sejak tadi,  dan tak dihiraukannya. Dia berfikir mungkin itu para Hyungnya. Mengingat nanti tepat pukul 12 malam adalah ultahnya. Ponselnya bergetar sekali lagi, Sehun menatap ragu layar ponselnya, ada 1 pesan masuk dengan nama Dyo Hyung disana. kemudian dia memutuskan untuk membaca pesan tersebut.

"Sehun-ah, jangan lupa makan malam. Sepertinya kami semua sibuk malam ini dan tak bisa pulang tepat waktu."

Sehun bingung bagaimana perasaannya saat membaca pesan tersebut. Haruskah dia bersyukur karena dia tak perlu membuat alasan untuk pulang terlambat. Karena sudah pasti tak ada yang menunggunya di dorm. Ataukah dia harus bersedih karena semua Hyungnya sibuk hingga tak sempat pulang untuk merayakan Ultahnya?.

Dia berusaha menepis semua pikiran yang hanya akan membuatnya sedih. Dan kembali berjalan menuju ruang terapi.

"Kau bahkan tidak memiliki banyak waktu untuk bersedih, Oh Sehun! Sadarkan dirimu!" Batin Sehun.

Dia tiba ditempat terapi dan menceritakan semua hal yang terjadi hari ini pada Dokter Kim. Dokter yang mendengar itu tentu saja terkejut. "Seharusnya gejala itu terjadi 2 bulan lagi, bukan saat ini. Belum seminggu sejak Dia divonis mengidap penyakit ini. Mengapa perkembangan penyakitnya sangat cepat." Batin Dokter Kim.

Dengan segera Dokter Kim membantu Sehun terapi. 3 jam berlalu dengan cepat, Sehun sudah kembali memakai pakaiannya yang biasa, Dan bersiap untuk pulang. Tapi Dokter Kim menghentikannya.
"Berhati-hatilah saat makan. Jangan sampai tersedak, ok!"
"Kenapa?" Tanya Sehun.
"Kau belum pernah mendengar orang meninggal karena tersedak?" Tanya Dokter Kim tak percaya. "Ingat! Penyakitmu itu menganggu sistem saraf motorik. Kau paham bahayanya itu, kan?" Sambung Dokter Kim
Sehun tersenyum. "Aku paham, sekarang bertambah 1 lagi Hyung yang akan memarahiku." Ucap Sehun.
"Aku tidak memarahimu, aku hanya.."
"Aku paham. Aku paham." Potong Sehun. "Sudah malam, sudah waktunya aku pulang." Lanjut Sehun masih dengan senyuman mengembang dibibirnya.
"Baiklah, hati-hati! Minum obatmu, dan jika ada sesuatu cepat kabari aku." Pinta Dokter Kim.
"Aku mengerti Dokter Hyung.! Baiklah aku pulang." Ucap Sehun dan melangkah menjauh dari ruangan itu.

Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang