#7. We are ONE

4.1K 283 0
                                    

Suho memandangi wajahnya di cermin dalam toilet rumah sakit. Wajahnya menyiratkan kelelahan yang luar bisa. Bayangan hitam dibawah matanya cukup membuatnya menyadari itu. Ia ingin sekali menangis, berteriak dan memaki hanya demi meluapkan perasaannya malam ini.
Ia hampir tidak percaya, bahwa segala sesuatunya bisa berubah secepat ini. Kebahagian bisa berubah cepat menjadi kesedihan. Rasanya baru tadi pagi dia bersama kesebelas member yang lainnya tertawa bahagia mendengar kabar bahwa mereka akan debut sebagai Exo. Rasanya baru tadi pagi dia menangis bersama karena ditinggal 3 member Exo M. Apakah tugas leader seberat ini? Ia bahkan tak bisa menangis meraung-raung didepan member lainnya saat Dokter Kim menyarankan agar Maknae mereka vacum dari Exo, karena sudah mustahil baginya untuk berdiri sendiri apalagi menari.
"Bolehkah aku memaki padamu Tuhan? Katakan padaku, cobaan macam apa ini? Belum puaskah kau merenggut 3 sodara kami, sekarang kau bahkan ingin merenggut Maknae kami?" teriak Suho di dalam toilet. Ia tak peduli seseorang akan mendengarnya atau tidak. Ia sudah lelah, ia ingin melepas tanggung jawab sebagai leader ini walau hanya sekejap. Ia muak harus selalu pura-pura tegar, Ia pun hanya manusia biasa yang ingin dengan bebas meluapkan kesedihannya.

Tak berbeda dengan keadaan Suho ditoilet, Lay, D.O, Chanyeol dan Kai juga terkejut mendengar penuturan Dokter Kim tadi. Mereka duduk bangku yang terdapat di koridor rumah sakit dengan pikiran yang entah pergi kemana. Pikiran mereka sama-sama bingung memikirkan bagaimana nasib Sehun kedepannya. Manager sudah mengetahui hal ini dan sedang membahas Sehun di kantor SM. Hingga kabar itu kembali memukul mereka.
"Kami sudah memutuskan untuk membuat Sehun vacum dari Exo. Mengenai penyakit Sehun, kami tidak akan mengatakan pada media maupun fans. Kami hanya mengatakan bahwa Sehun sedang cedera." Ucap sang manager melalui panggilan telefon.

Betapa menyakitkan!!

Pukulan menakutkan dari Dokter Kim tadi, tidaklah seberat pukulan dari agensinya saat ini.
Suho yang melangkah menuju keempat membernya terpaku di tempatnya berdiri, begitu mendengar kata-kata menagernya melalui ponsel Chanyeol yang di loudspeaker.

Ia mengakui bahwa tidaklah mungkin bagi Sehun untuk menari lagi, tapi kenapa agensinya secepat ini memberikan keputusan. Bagaimana cara ia harus menjelaskan pada Maknae kesayangannya tentang keadaan ini? Ia mengamati satu persatu keempat member yang menatapnya dengan penuh airmata di pelupuk mata mereka. Bahkan D.O yang selama ini selalu tenang dan bisa membantunya menenangkan member lain pun tak bisa menyembunyikan airmatanya.  Dengan perlahan Ia menghampiri keempat membernya dan menatap mereka satu persatu.
"Kuatkan hati kalian, uri Sehunie pasti lebih menderita daripada kita." Ucap Suho sambil menahan airmatanya mengalir, Ia menggenggam tangan keempat membernya.
Kai dan Chanyeol tak bisa lagi membendung kesedihan mereka. Air mata mengalir di pipi keduanya.
"Hyung!" Ucap Kai lirih di pelukan D.O.
"Menangislah hari ini, karena mulai besok kita akan menghibur Sehunie, jangan sampai dia melihat airmata kita." Ucap Suho sambil mengusap pelan punggung Kai. Dia berusaha tersenyum mengingat Kata-kata yang seharusnya juga ia katakan pada dirinya sendiri. "Tersenyumlah Jumyeon-ah.! adik kecilmu sedang membutuhkanmu saat ini." Batin Suho.

***

Sehun meringkuk di balik pintu kamar rawatnya, mencoba menata ulang debaran jantungnya yang sempat terhenti. Dengan susah payah ia menyeret kaki kirinya kembali kearah ranjang.

Begitu mendengar Hyungdeulnya mendekat, Ia mengangkat wajah. Menatap satu persatu wajah kelima Hyungnya. Bekas airmata masih terlihat jelas di mata mereka. Dalam cahaya sinar lampu rumahsakit, wajahnya terlihat datar. Tanpa Ekspresi.
Diam-diam Ia menguping apa yang dibicarakan kelima Hyungnya tadi. Walau tak begitu jelas dan tidak semuanya dapat ia dengar.
Ia sedih, bukan hanya tubuhnya yang tersiksa, tapi batinnya juga. Ia dapat melihat senyum palsu kelima Hyungnya.
"Apa aku juga harus memasang senyuman palsu dibibirku, Hyung? Kenapa kalian seperti ini? Kalian mengasihaniku? Aku tak butuh itu, aku butuh kalian." Batin Sehun.

Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang