#10. Walk On Memories

4.7K 306 25
                                    

Semua member Exo masih menangis ketika menyambut datangnya pagi.

Apa yang terjadi dan sempat mereka pikir mimpi buruk ternyata merupakan kenyataan pahit dan mengejutkan. Dokter Kim datang menghampiri mereka saat menjelang tengah malam dan menjelaskan semua yang terjadi, baik kepada keluarga Sehun maupun kepada kedelapan member Exo.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi takdir berkata lain. Kami minta maaf." Ucap Dokter Kim.

Suho menengang seketika. Ia memandangi semua membernya yang tampak terpukul. Dengan lunglai ia memeluk Xiumin di sampingnya.

Hal yang sama juga terjadi pada Ibu Sehun, wajahnya memucat mendengar apa yang di katakan Dokter Kim. Tatapan matanya nanar, tangannya menggapai lengan putra sulungnya untuk mencari pegangan dan berusaha mengusai diri sendiri, ia sadar hal ini akan terjadi cepat atau lambat.

Tubuh Kai, Chanyeol dan Baekhyun bergetar, mereka berjalan dengan langkah-langkah gontai menuju ruang ICU. D.O mengejar mereka, menyuruh mereka tabah. Akan tetapi ia sendiri pada saat itu juga terpukul. Hatinya tergoncang dengan sangat keras. Maknae kesayangan mereka, Seorang Oh Sehun telah pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.
Apa yang bisa ia lakukan sekarang?
Tak ada satupun.

D.O menatap sekelilingnya. Tak ada isak tangis, tatapan mata mereka semua sama. Bingung.

Lay dan Chen saling merangkul, tubuh Chanyeol merosot di depan pintu ICU. Ia menyembunyikan wajahnya dengan tetap menunduk.

Pintu ruang ICU terbuka, dua orang perawat mendoroang ranjang dengan tubuh pucat Sehun telah ditutup kain putih diatasnya. Baekhyun seolah kembali kekenyataan, tubuhnya membeku menggumamkan nama Sehun. Kedua perawat itu membawa tubuh Sehun melewati Bekhyun dan menghilang menuju kamar mayat.

"Kamar mayat!" Chanyeol tersedak. Sekujur tubuhnya mendadak bagai diserbu oleh berbalok-balok es. Antara sadar dan tidak ia berlari melewati D.O, Suho, Lay dan Chen. Baekhyun dan Kai juga berlari mengejar Chanyeol.

Chanyeol berlari menerobos masuk kamar mayat. Mengabaikan beberapa perawat, Baekhyun dan Kai yang berusaha mencegahnya.

"Sehun!! Sehun-ah!! Ini Hyung!! Sehun-ah.. Hyung disini!!" Ia memekik begitu berhasil masuk dan langsung berhambur dan  memeluk tubuh Sehun yang dingin diiringi ratap tangis yang tak berkeputusan. Kelima member yang lain menyusul, mereka tak kuasa lagi menahan air mata yang mengalir.

Suho di bantu Lay cepat menyeret Chanyeol supaya menjauh. Chanyeol tetap berteriak memanggil-manggil Sehun dengan suara sendu. Baekhyun jatuh bersimpuh di lantai, lunglai. Sementara D.O dengan tangan gemetar perlahan kembali merapikan kain penutup tubuh Sehun.

Xiumin menahan nafas.
Ia tak ingin melihat mayat dongsaengnya, akan tetapi dorongan naluri yang kuat tetap saja menggerakkan kaki-kakinya untuk mendekat. Chen meraih tangannya berusaha mencegah, tapi Ia menggelengkan kepala. "Gwencana." Ucapnya pelan hingga Chen melepas tangannya. Ia membuka kain penutup dan menahan nafas ketika dilihat wajah jahil maknaenya berubah pucat, Tubuhnya dingin, tapi bekas senyuman masih terukir dibibirnya. Dengan lembut ia mengusap rambut Sehun. Air mata kembali menggenang di pelupuk matanya.
"Maknae-ah.! Kau tersenyum? Hyung harap kau sudah bahagia disana. Hyung juga berharap kau tak lagi merasakan sakit. Hyung mencintaimu." Ucap Xiumin sebelum kembali menutup wajah Sehun.
Disebelah Xiumin, tubuh Kai bergetar hebat sebelum kemudian terkulai lantas jatuh pingsan. Tanpa ada yang memperhatikan, Baekhyun tegak dengan kaku ditempatnya berdiri.

Tidak, Baekhyun bergumam sakit jauh disanubarinya. Ini bukanlah maknae jahil yang sering ia goda. Kini maknaenya sudah tak bisa ia goda lagi, tak bisa ia ajak bermain lagi, dan sampai kapanpun tidak akan pernah.
Karena kini, maknae kesayangannya itu tampak berbaring diam. Diam yang membeku.



Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang