PREGNANT

8.1K 594 68
                                    

...

Kenapa kita harus menghormati orangtua? Karena, bahkan sebelum terlahir pun kita sudah menyusahkan, namun mereka tetap memberi limpahan cinta.

...

Tetsuya tak tahu, kalau menerima vonis kehamilan, ternyata mampu membuatnya melayang. Membuatnya bahagia hingga menembus awan. Disini, di rahimnya, telah hadir sebuah janin yang merupakan buah cintanya dengan sang suami. Orang yang dia cintai sepenuh hati, orang yang memilihnya untuk saling menemani hingga ajal nanti.

Meski sekarang dirinya tengah ngambek gara-gara kemauannya belum dituruti.

"Aku belum sanggup melakukannya, sayang."

"Sei-kun laki-laki apa bukan?"

"Kau pikir yang membuat perutmu membulat itu benih milik perempuan?"

"Makanya lakukan."

Akashi mengumpat dan menyumpah dalam batinnya. Breng**k memang sepupu Tetsuya yang merecoki kisah tentang sebuah fanfiksen yang menceritakan dirinya menjadi tokoh perempuan bernama Akashi Seishina. Demi Tuhan, bendanya masih menggantung di selakangan.

Menyebalkannya lagi, setelahnya Tetsuya meminta Akashi mengenakan wig panjang sewarna rambut merahnya dan seragam saat SMA milik Momoi yang lingkar dadanya besar sekali.

"Demi anak kita, Sei-kun."

Nak, kalau sudah dilahirkan, jangan lupa ingat jasa ayah yang menyelamatkanmu dari resiko ileran dengan bayar jasa selalu membiarkan ayah dan ibumu bermesraan.

...

Disclaimer :

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original story by Gigi

Inspired by short script and picture on WA from Kina

Warn :

T

AKAKURO

Shounen Ai

Mpreg

Romance. Family. Fluff

Out of character

Typo

...

Sudah tak terhitung lagi. Entah sudah berapa kali Tetsuya mengeluarkan semua sarapan paginya ke kamar mandi. Padahal, segala pencegah mual, mulai dari yang modern hingga alami, sudah Tetsuya konsumsi. Namun, entah mengapa, perutnya tak mau menerima.

"Sudah minum vitamin dari Shintaro?" Tanya Akashi sambil mengelap keringat pada kening Tetsuya.

"Sudah, tapi masih terasa mual."

"Apa perlu aku panggil Shintaro lagi?"

Tetsuya menggeleng, "Jangan, biarkan dia merawat pasiennya yang lain, Sei-kun." Dengan muka yang pucat, Tetsuya menatap Akashi yang masih berpakaian rumah, "Sei-kun kenapa belum berdandan?"

"Mau kemana memang?"

"Kerja."

Akashi mengecup kening Tetsuya penuh sayang, lalu menggendong Tetsuya dengan cara bridal, "Bagaimana bisa aku meninggalkan istriku dalam keadaan seperti ini, hm?"

"Ini akan baikan saat siang,"

"Aku mengambil cuti."

"Tapi Sei-kun-"

"Ada Reo dan Shouzo, mereka bisa menghandelnya."

"Aku merepotkanmu."

"Omong kosong, aku lebih senang menemanimu daripada melihat Reo setiap hari ditempat yang sama denganku."

OURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang