Chapter 8

349 47 12
                                        

"Lyssa?"

Alyssa terkesiap saat mendengar suara seseorang yang tak lain adalah Archie. Entah sejak kapan Archie sudah melepaskan pelukannya dengan gadis itu. Dan entah sejak kapan ia berdiri terdiam di depan pintu menatap kosong ke arah sepasang manusia yang sekarang sedang menatap ke arahnya. Entah mengapa tiba-tiba saja perasaannya tidak karuan. Ia tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini.

"Lyssa, Harry, kenapa kalian berdiam diri di situ?"

Pertanyaan Archie membuat Alyssa refleks menolehkan kepalanya ke belakang. Harry berdiri di belakangnya dan lagi-lagi lelaki itu tersenyum lebar ke arahnya. Alyssa hanya menbalas senyuman Harry dengan tatapan tajam kemudian berjalan mendekat ke arah Archie. Sepertinya berada di dekat Harry membuat dirinya selalu diliputi emosi.

Berbeda saat bersama dengan Harry, senyuman Alyssa langsung mengembang saat ia berdiri di sisi kiri tempat tidur Archie. Ia menatap Archie sekilas kemudian mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang berdiri di sisi yang berlawanan dengannya. Gadis itu tersenyun ramah dan Alyssa pun membalasnya. Ia tidak tahu siapa gadis itu, tapi yang jelas gadis itu sangat cantik dan sangat pantas jika bersanding dengan Archie.

Tunggu, mengapa ia terlihat tidak suka memikirkan hal yang terakhir itu?

"Ar, sepertinya aku harus pulang dulu. Jaga kondisimu untuk besok, kau harus beristirahat. Aku akan kembali lagi besok," gadis itu tersenyum lembut ke arah Archie yang hanya di balas dengan anggukan oleh lelaki itu. Ia mengambil tasnya yang berada di sofa kemudian menatap ke arah Alyssa dan Harry secara bergantian sebelum keluar dari kamar rawat Archie. "Aku duluan ya, Harry, dan kau emm---"

"Alyssa."

"Ah, ya Alyssa," ucap gadis itu membenarkan dan kemudian keluar dari kamar rawat Archie.

Tatapan Alyssa langsung tertuju pada Archie yang ternyata sudah terlebih dulu menatapnya. Ia mengangkat kedua alisnya dan tersenyum canggung, "Ada apa?"

"Kalian berangkat ke sini bersama?"

Merasa mengerti dengan pertanyaan yang dimaksud oleh Archie, Alyssa hendak menjawabnya sebelum ada suara lain yang mendahuluinya. "Ya, tadi kita tidak sengaja bertemu di Leeds. Alyssa ingin kembali ke Birmingham dan kebetulan aku juga disuruh Mom untuk menemaninu di sini, jadi aku mengajaknya untuk berangkat ke Birmingham bersama."

Alyssa menatap Harry dengan tajam karena lelaki itu mendahuluinya berbicara. Apalagi apa yang dikatakan Harry tidak semuanya benar. Ia bukan mengajak Alyssa untuk pergi ke Birmingham bersama, lebih tepatnya memaksa. Perlu di garis bawahi pada kata memaksa karena semua ini memang paksaan.

"Bukan begitu. Tadi ia me---"

"Kita bertemu saat Alyssa sedang menonton konserku dan setelah itu baru kita pergi ke Birmingham."

Kali ini Harry memotong ucapannya dan hal yang disampaikan lelaki itu semakin membuat Alyssa geram. Harry terlalu merubah cerita yang sebenarnya. "Kau yang memaksaku dan kita tidak bertemu di--"

"Ya, aku yang memaksamu. Tapi kau mau akan? Itu berarti kau memang menerima tawaranku.” Harry terlihat tidak mau kalah. Ia menatap Alyssa dengan santai, sangat berbanding terbalik dengan Alyssa yang sudah sangat geram.

“Aku mau karena terpaksa. Kalau pun aku punya pilihan lain aku tidak akan mau menerima tawaranmu. Lagipula kita tidak—“

“Intinya kau menerima tawaranku, Miss.

“Itu pun—“

Hey, Stop!!!” suara lain menyeruak diantara argumen Alyssa dan Harry. Alyssa menutup mulutnya rapat dan tidak mengeluarkan suara lagi. Begitu juga dengan Harry. Keduanya sama-sama diam. “Kalian ini kenapa, sih? Aku kan hanya bertanya apa kalian berangkat ke sini bersama tapi mengapa jadi kalian yang bertengkar?” Archie memandang bingung ke arah keduanya.

Different StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang