Chapter 6

393 41 11
                                    

Ini sudah kedua kalinya Alyssa membongkar isi tasnya hanya untuk mencari kunci mobil miliknya. Semua benda yang berada di dalam tasnya sudah ia keluarkan namun tetap saja ia tidak bisa menemukan kunci mobil itu. Ia yakin sekali jika ia menaruh kunci mobil itu di dalam tasnya setelah memarkirkan mobil sebelum pertandingan tadi. Tapi mengapa sekarang kunci itu menghilang?

"Kau mencari ini, huh?"

Suara seorang lelaki yang tiba-tiba saja terdengar membuat Alyssa menghentikan kegiatannya. Wajahnya menoleh ke kanan dan mendapati Ree yang sudah berdiri sambil mengangkat benda kecil berwarna perak yang dilengkapi dengan gantungan berwarna merah. Kunci mobilnya.

"Astaga, Ree. Aku hampir putus asa mencari benda itu dan ternyata kunci mobilku ada padamu," ujar Alyssa seraya berjalan mendekat ke arah Ree. Ia hendak mengambil kunci mobil itu dari tangan Ree namun Ree sudah terlebih dulu menggenggam kunci mobil itu erat. "Itu kunci mobilku, Ree. Berikan padaku."

Bukannya memberikan kunci mobil itu pada Alyssa, Ree justru memasukkan kunci mobil itu ke dalam saku celananya. Ia tersenyum penuh arti pada Alyssa yang hanya terdiam di depannya. "Jangan mencoba untuk kabur, okay? Kau kembali ke hotel menggunakan bus bersama aku dan pemain lainnya. Masalah mobilmu tidak perlu kau fikirkan karena aku yang akan mengurusnya."

"Tapi Ree--"

"Tidak ada tapi-tapian. Kita akan kembali ke hotel pukul 9. Kau bisa beristirahat dulu satu jam ini karena sepertinya tidak ada lagi yang harus kau kerjakan. Aku tunggu kau di bus nanti, okay?"

Setelah mengatakan hal itu, Ree berjalan dengan santainya meninggalkan Alyssa yang belum beranjak dari tempatnya. Ini gila. Bagaimana bisa ia kembali ke Birmingham jika kunci mobilnya berada di tangan Ree? Tidak mungkin jika ia memohon-mohon di hadapan Ree untuk meminta kunci mobilnya karena ia yakin hal itu tidak akan berhasil. Ree itu sangat keras kepala, tidak jauh berbeda dengan dirinya.

Tidak mau mengambil pusing lagi, Alyssa lebih memilih untuk berjalan keluar dari stadion ini sekedar untuk mencari udara bebas. Mungkin jika di luar ia bisa memikirkan cara lain untuk kembali ke Birmingham. Karena bagaimanapun caranya malam ini ia harus segera kembali ke Birmingham. Harus dan ia tidak mau menundanya lagi.

Keadaan di sepanjang koridor yang Alyssa lewati sudah cukup sepi. Mungkin para fans dan penonton pertandingan tadi sudah meninggalkan stadion, dan hanya menyisakan staf dan pemain dari kedua tim yang masih berkeliaran di sekitar stadion ini. Alyssa termasuk salah satunya. Ia berjalan seorang diri menuju pintu keluar stadion yang sudah mulai terlihat di matanya.

Tepat saat Alyssa melangkah keluar dari stadion, ia di kejutkan dengan sosok lelaki yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Lelaki yang tak lain adalah lelaki yang sudah mengusik hidupnya selama beberapa jam terakhir ini berdiri di hadapannya dengan senyuman khas yang sudah tergambar jelas di otak Alyssa. Bahkan Alyssa sudah sangat hafal dengan senyuman itu.

"Lagi-lagi kau. Sebenarnya kau itu mau apa sih? Mengapa kau selalu mengikutiku kemanapun aku pergi? Bahkan aku tidak mengenalmu lebih dari sekedar nama, Har."

Mendengar ucapan Alyssa justru membuat Harry tersenyum. Hal itu membuat Alyssa berfikir jika lelaki di hadapannya ini pantas menyanding julukan lelaki teraneh.

"Akhirnya kau tidak menganggapku Archie lagi, Al," ucap Harry pelan dengan senyuman yang masih setia menghiasi wajahnya. Oh, sekarang Alyssa mengerti mengapa lelaki itu tersenyum. Pasti karena ia mengetahui jika yang berdiri di hadapannya saat ini adalah Harry, bukan Archie. Hah, mengesankan sekali.

Alyssa melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap lelaki itu sinis, "Kau belum menjawab pertanyaanku, bodoh."

Melihat tatapan sinis yang diberikan Alyssa membuat Harry semakin bersemangat menggoda gadis di hadapannya ini. Ia mengerlingkan matanya mencoba untuk menggoda Alyssa, "Pertanyaanmu yang mana, Nona?"

Different StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang