Anna sedang duduk mendengarkan lagu sambil melihat ibunya yang sedang berbicara pada resepsionist, Anna menoleh keluar rumah sakit,- San Diego sedang basah hari ini, ya San Diego sedang dilanda hujan dari pagi hari. Beberapa menit berlalu lalu ibunya berjalan kembali ke arah Anna sambil membawa secarik kertas bertuliskan izin dari dokter untuk melakukan kemoterapi ke level selanjutnya.
“What is that?” tanya Anna
“Your permission” jawab Mrs, Perkins sambil matanya menyusuri kertas yang ia pegang
“for what?” tanya Anna lagi
“your next level of chemo” jawab Mrs. Perkins
“what?” tanya Anna memastikan apa yang baru ia dengar, dan pada saat Mrs Perkins akan menjawabnya, ponselnya bergetar
“One sec, hun” kata Mrs Perkins sambil merogoh ponsel dalam tas kecilnya dan beranjak meninggalkan Anna sendirian.
“ANNA PERKINS?!” teriak seorang wanita gemuk berkulit gleap dengan baju suster yang sudah sangat sesak itu
“Yeah?” jawab Anna yang merasa namanya dipanggil dan langsung bediri. Anna menoleh ke belakang, ibunya masih sibuk berbicara di telepon, Anna berjalan ke arah ibunya, memberi isyarat bahwa ia sudah dipanggil dan ia butuh kertas yang ibunya pegang, Mrs Perkins langsung mengerti dan memberikan secarik kertas itu pada Anna.
Anna berjalan mengikuti suster itu dan mereka sampai di ruangan yang sama ketika Anna pertama kali menjalani kemoterapinya, tetapi kali ini ruangan ini terlihat lebih ramai dipenuhi orang dari hari pertamanya
“Your nurse will be here soon:” kata suster gemuk itu sambil menyiapkan tempat duduk Anna
“Thank you” kata Anna sambil tersenyum
“You’re welcome sweetie” kata suster itu lalu meninggalkan Anna sendirian
//
“Why don’t you take your pills?” tanya suster dengan rambut sebahu itu sambil mengecek berkas yang ia pegang
“i don’t need them” kata seorang lelaki tanpa rambut di kepalanya dengan nyaring
“Yes you need them. Itu membuatmu bertahan sampai sekarang” kata suster itu tak kalah nyaring
“Bagaimana jika aku tak mau bertahan lebih lama lagi?” kata laki-laki itu angkuh
“Jesse! Beraninya kau berkata seperti itu” kata wanita dengan sweater dan syal yang seakan memeluk tubuhnya
“What?!” kata lelaki bernama Jesse dengan nada menantang, wanita yang berada di depan Jesse langsung pergi sambil menutup sebagian wajahnya dengan syal yang melingkar di lehernya
“You can’t say that to your mom” kata suster yang sedang menyuntikan saluran untuk mengalirkan cairan kemo kedua kalinya.
“Whatever” kata Jesse tak peduli
//
Anna sedang menunggu gilirannya saat terdengar keributan dari sekat ruangan di sebelah kanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Disease
Teen Fiction"what kind of a guy fall in love with a dying girl?"