Sebelas

2K 141 9
                                    

Hey guys! Thank you so so so much for you guys that still following this story, and ya I'd like to say thank you for the votes and comments, and this story reached 3+K reads! THANK YOU SO MUCH. LOVE YOU ALL GUYS XX - and ya, I changed the prologue, Maybe you guys wanna take a look?:) 

---

Jam dinding menunjukan pukul 11.25 pm saat Anna terbangun dengan rasa sesak yang  menyumbat hidungnya, diraba-rabanya hidungnya dan didapatinya sesuatu menghalangi jalan masuk udara ke hidungnya, matanya masih kabur ketika suara tangis ibunya menyusup ke telinga Anna. Anna menoleh ke arah ibunya, telapak tangannya terasa sangat hangat saat tangannya di genggam oleh ibunya.

            “I’m sorry” bisik Anna pada ibunya, Mrs. Perkins yang menyadari itu lalu mengadahkan wajahnya menatap gadis kecil satu-satunya itu

            “Are you kidding me? Don’t be … Never, you never have to apologize to me.” kata Mrs. Perkins sambil beranjak dari tempat duduknya lalu mengecup kening Anna

            “I love you, mom” kata Anna sambil memeluk ibunya

            “I love you, I love you really so much Anna” kata Mrs. Perkins

//

            “Nath!” panggil Mrs. Peterson

            “One sec mom” jawab Nathan sambil mem­-pause­ video yang sedang ia putar di YouTube.

            “What?” tanya Nathan

            “I’m going to Granny with Dad and Dave, you want to come join us?” tanya Mrs, Peterson

            “No. I’m cool. Just leave some bucks, and I’ll be fine” jawab Nathan sambil mengambil makanan di dapur

            “…and don’t use my car. I don’t wanna use Dad’s or yours”

            “ We're gonna leave with Dad’s… and here’s your money.”

            “Thanks Mom. Love you”

            “MOM! HURRY UP!?” suara Dave terdengar dari garasi

            “Yes darling” jawab Mrs. Peterson

            “Don’t do stupid things” pesan Mrs. Peterson

            “it was my last one, mom. It won’t happen again”

            “I have your words, young man” kata Mrs. Peterson sambil berjalan menuju pintu depan. Nathan menutup pintu lalu menekan beberapa nomor di ponselnya, ia akan menghubungi Anna

            “Hi, Anna” sapa Nathan

            “Hello, Nathan” jawab Anna dengan suara agak serak

            “Can we go out today? 4pm? I’ll pick you up” tanya Nathan

            “Ehm. I think so” jawab Anna setuju

            “Okay. Don’t be late, got it?”

            “Got it”

           

            Setelah menelpon Anna, Nathan menelpon ketiga temannya

            Nathan : Guys meet me at our place and bring the bench

The Last DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang