I SEE IT || part 1

3.6K 227 33
                                    

Apa salah jika aku menginginkan sebuah kebahagiaan, mendambakan kehidupan normal tanpa di pandang sebagai orang yang sakit... Jiwa?

Aku hanyalah seorang gadis yang ingin hidup dalam kedamaian.
.
.
.

"Sekarang apa lagi?" seru seorang gadis cantik itu dengan malas.

"Kak Saku-chan tolong bantulah aku"

"Sekarang bantu apa lagi?" ujarnya lagi sambil menunduk.

"Tolong sampaikan kepada ibuku, kalau aku... Aku sangat menyanginya. Lalu katakan juga jangan terlalu menangisi kepergianku."

Gadis itu terhenyak sesaat namun menjawab

"Ya baiklah." jawaban yang sangat memuaskan.

"Yee. Terima kasih kak saku-chan."

"Husshhh... Yaudah sana aahh."

Karena sibuk mengobrol, gadis yang dipanggil kak Saku-chan itu tidak memperhatikan sekelilingnya. Dan aahh semua mata memandangnya heran.

Ya karena menurut mereka gadis itu berbicara sendiri.

"Duhhh... Kan pasti dikira gila deh" ujar gadis itu dalam hatinya.
.
.
.

Sakura Pov

Bagi mereka yang tidak bisa melihat 'mereka' akan menganggap aku berbicara sendiri. Tapi mereka tidak tau aku berbicara dengan roh yang sudah tidak beraga. Arwah mungkin. Ya, aku bisa melihat mereka.

Namun aku masih sedikit belum terbiasa dengan keberadaan mereka. Setiap jalan yang ku lalui pasti aku selalu melihat mereka. Tak jarang ada yang mengikutiku sampai kerumah.

Ingin ku katakan mereka sangat menyeramkan. Wajah yang tidak utuh, tubuh yang tidak lengkap, dan aaaa... Aku tidak bisa menjelaskan banyak tentang mereka.

Dan sekarang aku dimintai tolong oleh salah satu dari mereka. Sejak kecil aku sudah bisa melihat mereka yang tidak bisa dilihat dengan orang biasa. Berarti aku orang yang berbeda, ya sangat berbeda. Hidup dengan kehidupan yang tidak normal.

lihat pasti mereka mulai berbisik-bisik.

"Cantiknya, tapi lihat sepertinya ada gangguan di kepalanya."

"Orang aneh."

"Apa dia... Gila?"

Masih banyak cibiran yang terdengar. Dasar orang-orang tukang gosip. Tapi lihatlah penampilanku saat ini, baju yang kebesaran dan celana jeans yang longgar dengan rambut yang belum di keramas selama seminggu, lingkaran mata yang tercetak jelas dan sandal yang lusuh. Aaaa... Aku seperti gelandangan.

Aku tidak bisa terlalu lama mandi dan tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena aku merasa takut. Ya tentu saja, meskipun aku sudah lama melihat yang seperti itu, masih saja membuat jantungku akan copot. Dan aku tinggal sendirian di apartemen milikku. Tidak mewah tapi aku bersyukur masih bisa berteduh dan mengistirahatkan tubuhku. Orang tuaku ada di suna dan aku di Tokyo. pusat kota Jepang yang ramai, banyak orang dan banyak arwah. Ada alasan kenapa aku tinggal jauh dari mereka.

Dan yaahh... Hanya dirimu sendiri yang mengerti tentangmu. Terkadang teman, sahabat bahkan keluargamu tidak akan mengerti.

Memutuskan untuk pergi menjauh itu sepertinya ide yang bagus. Aku tidak punya teman, ahhh yaa... Caniy kucingku yang ada di apartemen. Terkadang aku sedikit merasa beruntung, setidaknya dengan aku bisa melihat mereka aku jadi punya teman untuk... mengobrol.

Dan sekarang aku harus segera menemui ibu Kenzo, seorang anak lelaki yang menjadi korban kecelakaan. Dan bisa kalian bayangkan wajah seramnya. Meminta tolong agar menyampaikan pesan untuk ibunya. Aku cukup terharu, aahhh... Kasih sayang ya.
.
.
Sekarang aku sudah berdiri didepan pagar yang menutupi setengah bangunan dibelakangnya. Rumah Kenzo. Aku memencet tombol bel didekat pagar. Dan keluar seorang wanita, mungkin ibu Kenzo.

I SEE ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang