§ 4 §

3.2K 304 12
                                    

Libur semester sekaligus libur musim panas telah tiba. Senang, sih. Tidak perlu repot-repot pergi ke sekolah dan belajar, tapi memangnya apa yang harus kulakukan di flat kecilku ini?

Teman-teman di sekolah berlibur bersama keluarganya. Ke pantai, bahkan ada yang ke luar negeri. Aku mana bisa seperti itu.

Orang tua saja sudah tidak punya. Mereka meninggal bertahun-tahun yang lalu.

Memang seperti mudah bagiku untuk mengatakannya, tapi tetap saja aku merasa sedih, walau sudah tak terlalu terasa lagi. Karena bagiku, mereka pasti sudah bahagia di surga.

Aku mempunyai seorang kakak laki-laki. Ia kini bekerja sebagai teknisi pesawat terbang di Jerman.

Jika kalian bertanya-tanya dari mana asalku, aku ini orang Indonesia asli, loh. Sama sekali tidak ada darah Korea di tubuhku.

Bersekolah di SOPA dan menjadi idol Korea adalah impianku sejak aku pertama kali melihat Girls Generation dan Super Junior.

Makanya aku sekarang di sini.

Kakakku setiap bulan mengirimiku uang dengan jumlah yang lumayan banyak. Jadi jangan bertanya dari mana uang untuk makan, menyewa flat, dan bersekolah.

Kakak juga sangat mengetahui jika aku ini orang yang boros. Saat masih di Indonesia, hampir setiap hari aku pergi ke IndoApril atau BetaMart untuk membeli cemilan.

Makanya ia memberikan uang yang lebih dari cukup untukku.

Aku menyayanginya, walau sampai mati pun takkan kuakui padanya. Itu memalukan.

Oh, iya.

Beberapa hal terjadi pada malam festival itu. Yang pertama, aku mendapatkan tempat ketiga di kompetisi tari solo itu. Yang kedua, aku ditawari menjadi trainee oleh staf agensi Cube. Yang ketiga, aku juga ditawari menjadi trainee oleh agensi Woolim. Dan yang keempat, sempat terjadi reuni kecil antara aku dan staf YG yang sempat meng-casting-ku di jalan hampir tiga tahun yang lalu.

Aku dilema.

Haruskah aku memilih agensi Cube? Atau agensi Woolim? Atau tidak keduanya?

Sebenarnya aku berencana untuk mengikuti audisi agensi SM, JYP, atau BigHit.

Tapi sekarang ada dua kesempatan yang bersinar di depanku.

Ah, aku pusing!

Aku menghela napas setelah merasakan udara sumpek di kamar ini. Bukan karena ruangan ini sempit.

Tapi karena menyadari fakta bahwa aku selalu sendirian di flat ini. Bertahun-tahun hanya ada aku.

Aku memejamkan mata sejenak, lalu menyambar hoodie abu yang tergantung di balik pintu kamar.

Aku melangkah keluar dari flat. Aku bosan.

Anak-anak Treasure pasti sibuk mempersiapkan debut mereka. Kak Jiyong juga jarang mengirimiku pesan. Kuanggap dia sedang sibuk.

Ini masih pagi, namun jalanan sudah agak ramai. Tentu saja, ini hari libur. Pasti mereka jalan-jalan bersama keluarga, teman, pacar, sahabat, bukannya sepertiku yang keluar rumah sendirian tak tahu tujuan.

Aku berjalan sembari menengok ke samping. Dari kaca toko, aku bisa melihat album-album musik Kpop dijual. Banyak juga merchandise official dan lighstick.

Aku menatap nanar pada lighstick NCT. Adudu Bong ... kupastikan aku akan membelimu nanti.

Aku juga ingin sekali membeli album Stray Kids. Selain NCTzen, aku seorang Stay.

Aku hanya bisa menghela napas melihat harga yang tertera. Walau aku sanggup membeli, rasanya lebih baik aku membeli satu kardus cemilan dan makanan untuk kusantap di rumah.

Trainee : The TalentenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang