Awal, tapi bukan pertama

418 46 8
                                    

"OCHA BANGUN OCHA!"

seorang lelaki tampan bertubuh tinggi tampak sedang berdiri di depan sebuah pintu kamar yang dihiasi dengan banyak stiker.

tok! tok! tok!

tak ada jawaban dari dalam kamar.

"OCHA!"

bahkan dengan panggilan yang bisa dibilang imut padahal tidak.

"RYUJIN MAUZA!"

"ampun dah, gue punya adek kebo banget sih."

karena tidak sabar, ia pun masuk ke dalam kamar itu. dengan smirk andalannya, dia memikirkan cara jitu untuk membuat sang adik bangun dengan cepat.

"dek, pacar kamu udah dateng tuh."

dan benar saja. adiknya sontak terbangun dari tidurnya.

"hah? pacar? aku punya pacar?"

keadaan menjadi pecah saat daffa tertawa amat keras. sekeras hati gebetan kalian mungkin?

"jadi jomblo ga gitu-gitu amat kali, cha."

"ih, kak kenapa banguninnya kaya gitu sih? lagian, aku kan ga sadar ngomong kayak gitu."

"berharap lebih terus sih, jadinya kepikiran kan. yaudah, semalem kamu bilang mau jogging kan? ayo gece!"

"hah? sekarang? masih jam 5 tau." kata ocha sambil melihat ke arah jam dinding di kamarnya.

"masih sepi kan enak."

"ga mau ah, masih ngantuk."

"yeh katanya mau kurusin badan. kan sekalian jam segini masih banyak nyamuk, ntar juga kalo digigitin bakal kurus."

"yang keliaran sekarang itu nyamuk demam berdarah. lo mau gue kena DBD?" bahasa non formalnya mulai terucap karena kekesalannya.

"DBD? Demam Bang Daffa?"

"krik banget anjir lo kak."

><><><><


daffa dan ocha. mereka berdua itu sama-sama supel, asik, gila. tapi bedanya, daffa sudah memiliki kekasih. sedangkan ocha, masih sendiri. dia belum pernah menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. namun, setidaknya ia pernah suka dengan seseorang. bahkan dia pernah sekali bertanya kepada kakaknya, "kak, pernah ga ditembak sama cewek?"

setiap hari libur, mereka berdua sering berolahraga sekedar menyegarkan pikiran. tapi terkadang, ocha malas untuk melakukan hal itu. karena saat itu sekitar taman masih sepi. bahkan matahari pun belum menampakkan wujudnya.

kalau daffa, rajin sekali dengan yang namanya olahraga. walaupun sendirian, hampir setiap hari dia jogging atau bersepeda di taman itu. ga kaget deh kalau ternyata dia memiliki abs ( ͡° ͜ʖ ͡°)

tapi ingat, sendiri bukan berarti jomblo ya.

setelah jogging mengelilingi taman sebanyak lima kali, ocha beristirahat di bawah pohon yang rindang.

"kayaknya capek banget lo, cha. nih minum dulu." daffa memberi ocha sebotol air mineral.

"duh aku ga perlu capek-capek kodein ya, kak. peka banget."

"cari pacar yang kayak kakak makanya."

"andai lo bukan kakak gue."

"apa? lo mau gebet gue? Tapi gue ga mau sama lo."

"ga jadi. gue bersyukur lo jadi kakak gue. karena kalo lo jadi gebetan gue, kata-kata lo yang barusan bisa bikin gue nyesek tujuh hari tujuh malam."

Bukan de Javu ; Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang