18 - Dapet Konsum!

95 12 1
                                    

"mau sekolah jadi makeup artis mbak?" sindir adnan saat melihat franda yang hanya membawa tas kecil berisikan handphone, dompet, dan makeup. tak lupa dengan kostum yang ia tenteng dengan dilapis plastik dan gantungan bertengger di tangannya.

"apa lo? mau gue makeupin?"

"kalo bisa bikin gue makin ganteng, boleh."

"tapi gue alergi sama lo."

"eh tapi serius, lo ga bawa buku?"

"engga. gue kan nanti dispen, hehe."

"rekrut gue dong, gue kan juga bisa dance."

"yang ada kecengklak lo mah."

baru saja duduk, franda dikejutkan dengan teriakan ocha yang baru saja datang.

"DIKAAAAAAAAA!" teriaknya saat keningnya berciuman dengan pintu kelas.

"EH CHA YA ALLAH GUE GA TAU LO DI BELAKANG."

namanya juga dika. dibilang cuek sih engga, tapi ya gitu deh susah jelasinnya.

"kalo jidat gue merah awas lo ya! mana gue perform lagi AH."

"ya maaf, lagian ga manggil."

ocha pun langsung duduk di kursi miliknya sambil mengelus jidat licin kesayangannya itu.

"cha, masa lipcream gue ga kebawa."

"lah gimana si mbak. yaudah ntar pake punya gue aja."

"hehe makasih cha."

tiba-tiba ocha teringat sesuatu. hal yang harus dipertanyakan kepada franda.

"eh fran, emang bener kata gibran kalo si lucky anak dance?"

"iya, ekskulnya banyak banget heran. basket, dance, taekwondo." ucap franda sembari mengacungkan tiga jarinya.

"si zidan juga anak dance kan." lanjutnya.

ocha yang tidak percaya akan hal itu langsung melebarkan kedua maniknya.

"DEMI APA?!" mungkin jika ocha sedang minum atau makan, ia akan tersedak seperti biasanya.

"iya, lucky yang bilang waktu itu."

"haha, ga perlu tau sih gue sebenernya." halah ucapannya itu, sok don't care padahal ada sisi kepo yang mulai meluap di dalam dirinya.

><><><

waktu sudah menunjukkan pukul 11.00, tanda sudah satu jam setelah ketujuh anggota dance berkumpul di ruang dance.

"one, two, three, four, five, six, seven, move!"

suara gibran memenuhi ruang latihan. ditambah dengan suara musik dari lagu 'attention' dari charlie puth dan suara hentakan kaki dari tujuh personel celcius dance project.

"good job! pembukaan kan mulai abis sholat jumat, jadi nanti pas yang cowok-cowok soljum kalian udah pada ganti baju ya. biar ga lama."

"siap!" malah bintang yang menjawab.

"gib, pembukaan jam berapa?"

"sekitar jam 2."

"halah paling ngaret, percaya sama gue." ucap adel dengan nada malasnya.

"yaudah makeupnya jam 1an aja biar ga cepet luntur."

setelah latihan, seperti biasa. suara perut lebih mendominasi dibanding suara musik di sana.

"eh, kantin yuk. laper nih."

"ikut dong!" malah rombongan.

seperti biasanya, tempat yang paling pertama didatangi adalah warung nasi mbak ayu. selain karena masakannya yang sedap, yang jual juga cantik!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan de Javu ; Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang