11

281 18 1
                                    


" soekjin hyung sudah ku bilang gugur kan saja !!! " ucap sang dokter dengan name tag hosoek dan jimin di belakang nya 


" iya soekjin hyung kenapa kau tak mendengar " ucap jimin membantu hsoek memeriksa

" kau terlalu mementing kan diri mu ! " bentak hosoek


" MEREKA SEGALA NYA BAGI KU ! " bentak soekjin 

" DAN SEKARANG KAU MENDERITA KANGKER RAHIM DAN RAHIM MU HARUS DI ANGKAT APA KAU GILA NAMJA SEPERTI MU SEMPURNA TAPI MALAH KAU MENYIKSA DIRI MU !!! " bentak hsoeok lebih keras membuat spekjin menunduk dan menangis 

" karna mereka yang ku punya , aku mencintai anak itu jika rahim ku di angkat aku tak masalah asal kan mereka selamat dan hidup bersama mu " ucap soekjin memegang perut nya menampakan sebuah jahitan besar 

" 3 minggu lagi kau akan ku oprasi " ucap hsoek yang menahan tangis nya 


" kenapa kau begitu dekat dengan soekjin ? " tanya hwang 

" saat kandungan nya mengijak 3 bulan dia datang dan berkata daya tahan nya melemah dan aku memeriksa nya dan benar rahim nya tak kuat , tapi dia bersikeras menjaga anak itu hingga aku dan jimin haru bolak balik ke rumah nya yang jarak nya cukup jauh , semenjak itu kami dekat " ucap hosoek yang perlahan memasukan vitamin ke badan soekjin 

" kami permisi " ucap kedua nya 


hwang menatap seokjin yang terseyum memegang baju bayi tadi sempat di beli sedangkan namjoon menangis dalam diam mendengar apa yang di katakan hsooek 

" soekjin kau akan tak punya rahim lagi nak kenapa kau melakukan itu " ucap yuri mengel rambut blode itu 

" mereka pantas hidup mereka akan menemani ku sampai tua , karna hanya mereka yang ku punya setelah aku sembuh aku akan membesar kan mereka dengan tenanga ku menjadi ayah menjadi ibu untuk mereka " ucap soekjin menangis memegang tang yuri 

" tinggal bersama kami , aku ingin menjaga cucu ku " ucap hwang 

" tapi aku tak ingin anak ku bertanya di mana ayah nya " ucap soekjin menatap namjoon yang masih menangis diam 

" katakan pada nya ayah nya sudah mati " ucap hwang dengan tegas 

namjoon mendongak dan tatapan nya bertemu dengan seokjin 

" miane " ucap tampa suara soekjin , karna dia harus berkata pada anak nya jika ayah nya sudah mati 

namjoon berdiri 

" sebaik nya aku pulang " ucap namjoon pergi 

personal waiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang