Part 1

3.2K 29 0
                                    

Hari itu, saat menginjakan kaki di bandara El Prat, Barcelona Aku "Erika Chandler"menghela nafas karna lelah berada di pesawat selama 12 jam, tidak banyak yang berubah dibandara hampir sama dengan 4 tahun yang lalu saat aku datang ke Barcelona bersama kekasihku Mark Julian. Lelaki keturunan Irlandia dengan raut muka yang tenang, berlesung pipi tepat disebelah kanan saat dia tersenyum. Saat itu kami merayakan hari jadi kami yang ke 1 tahun. Aku dan Mark bertemu di Singapore saat aku sedang berjalan-jalan dan dia  dalam rangka pembukaan perusahaan cabang di Singapore. Kami bertemu di Marlyn Park saat makan siang. Saat itu Mark menggunakan jas hitam yang sangat pas sekali untuknya dipadukan dengan  kemeja putih dan dasi hitam. Mark memberikan senyuman termanisnya hingga membuat aku salah tingkah. Dan di saat itu juga kami berkenalan. Tidak lama waktu kami bercengkrama dan saling mengenal karna Mark harus kembali ke kantornya.

Kamipun melanjutkan perkenalan saat kami kembali ke Indonesia, di Jakarta kami sering bertemu dan berkomunikasi. Mark memiliki usaha di Jakarta. Tepat di malam tahun baru 2007 dia menyatakan cintanya kepadaku. Saat itu masih teringat jelas hingga hari ini, sesosok lelaki yang sangat membuatku merasa nyaman di tahun – tahun kami menjalani hubungan ini. Tidak pernah sedikitpun aku merasa bosan dengannya. Meskipun Mark selalu sulit untuk memberikan waktunya untukku, Mark selalu menduakan aku dengan pekerjaannya, tapi Mark tidak pernah menduakan aku dengan perempuan manapun.

hari ini, aku datang ke Barcelona sendiri karna Mark masih ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Besok dia akan datang menyusulku. aku masih menunggu taksi sambil mengingat semua kisah yang aku jalanin dengan Mark selama 5 tahun ini. Hingga akhirnya taksi datang dan aku segera menuju hotel yang telah dipesan Mark untukku. Mark memesan hotel yang sama dengan yang dulu kami tempati El Palauet Living Barcelona Suites, Barcelona dengan kamar  yang bewarna putih begitupun dengan interiornya.

Sesampainya dikamar aku menemukan kasur yang terlihat nyaman, kurebahkan tubuhku di kasur dan berharap Mark tiba lebih awal dari jadwal yang dia rencanakan. Aku menghabiskan waktuku dengan tidur dan memainkan laptop dan hp ku dengan permainan yang aku sukai. Aku memilih diam dikamar karna memang aku tidak terlalu bisa bahasa setempat.

Saat lapar melanda, terpaksa aku jalan sendiri menuju restaurant menatap interior indah yang ada di hotel tersebut. Senyum ramah pun menyambutku di depan pintu restaurant. Dengan alunan music indah dari biola, aku hanya memesan makanan yang aku tahu,steak hanya tulisan itu yang kupahami saat melihat menu.

"Huft,,,,,,,,,,,"

sangat membosankan ditempat seindah ini, aku hanya sendiri seperti orang bodoh apa bedanya dengan anak ilang yang ada di film home alone. Bingung dan tidak tahu harus berbuat  apa.

Aku memutuskan untuk kembali ke kamar indahku dan berharap segera berganti hari. Tak lama Nada lagu Rihana we found love pun terdengar dari handphone ku.

" Mark........." sapa ku dengan nada sedikit melemah dan bete.

Terdengar suara merdu yang membuat aku merasa ditaburi bunga – bunga indah.

" hun, apa kamu senang disana? "

"tidak", jawabku.

"Apa kau tidak bisa merubah jadwalmu untuk berangkat lebih awal? "Tanya ku pada Mark

"Hun, maaf....aku tidak bisa, bahakan aku tidak dapat menyusulmu ke Barcelona. Ada hal yang sangat penting di kantor dan aku sama sekali tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini".

 "haaaahhhh......." aku menghela nafasku.

Yasudah aku akan segera memesan tiket pulang", Lanjutku

"Tidak usah" Mark memotong pembicaraan ku.

"Kau senang-senang saja disana. Aku akan mencarikan supir di hotel untuk mengantar kemanapun yang kamu mau"

 "Tidak aku mau pulang saja " balasku
" aku malas disini sendirian, aku juga tidak tahu harus apa disini"

"Hun, jangan buat aku makin merasa bersalah ya, kamu lanjutkan perjalanmu aku janji pulang dari Barcelona aku akan menjemputmu. Dan aku akan segera ambil cuti dan menghabiskan waktu bersamamu, meskipun itu hanya di Jakarta,
oke ?? "Bujuk Mark.

"Baiklah " jawabku lesu.

"Love you , u'r my miracle "ucap Mark".

"Love you too darl". Akupun menutup tlp dan menghembuskan nafas kencang.

MAGIC OF THE JOURNEY (THE LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang