Part 8

1.3K 25 2
                                    

-Ryan-

Aku terbaring di tempat tidurku dan memikirkan bagaimana keadaan ayahku. Selama 16 tahun, baru kali ini aku mengambil keputusan tanpa persetujuan ayahku. Sejak perjanjian itu, 16 tahun yang lalu aku menjadi anak yang sellau menurut pada ayahku. Tidak pernah sekalipun aku katakana tidak pada ayahku.

“ daddy,,,,,,, maafkan aku” ucapku dalam hati Dalam penyesalanku,

aku mengingat kenangan 16 tahun yang lalu, dimana aku pertama kali bertemu dengan Erika.

Dia gadis manis yang duduk di pinggir pantai dan menatap laut, menangis dan tidak ada yang menemani. Aku coba mendekati Erika dan mencoba menemaninya di dalam tangisnya.

“ hayyyy………. Aku Ryan….

” Aku coba mengenalkan namaku Saat itu Erika hanya menatapku dan segera menundukkan kepalanya. “ kenapa kau menangis………..??? tanyaku lagi

“ orang tua ku meninggal malam seminggu yang lalu,,,,, dan sekarang aku harus dirawat dipanti asuhan……”  jawab Erika

“ kau belum memberitahu siapa namamu……??? Tanya ku

“ aku Erika……..” Erika mencoba membasuh mukanya

“ jangan menangis lagi,,,,, pasti di sana kau akan banyak teman…….” Aku Coba membujuknya

“ kalau kau tidak menangis lagi,,,,, aku janji aku akan selalu menemanimu…….” Akupun berjanji untuknya.

Sore itu, kulihat senyum yang sangat indah ditemani sinar matahari yang mulai tenggelam, ya dia Erika.

Selama seminggu ini aku selalu bersamanya, menemaninya dan selalu membuat dia tersenyum. Salahku saat itu, karna ingin bertemu dengan Erika aku selalu bolos sekolah dan mungkin guru memberitahu ayahku, Hingga akupun ditegur.

Ayahku adalah orang yang sangat keras, aku takut jika dia tahu aku tidak masuk sekolah karna Erika, ayah pasti akan melakukan hal yang tidak masuk akal.

Benar saja, dalam sekejap ayah tahu alasan aku jarang masuk sekolah, memang dalam seminggu itu aku tidak masuk sampai 4 kali. Ayah coba memindahkan panti asuhan tempat Erika tinggal dan sedikit menggertak Erika.

“ kau harus tahu siapa dirimu nak,,,,,,sebelum kau berusaha berteman atau dekat dengan seseorang !!!!” ucap ayahku

Kulihat Erika menangis, menangis seakan dia tidak memiliki penopang bahu untuk disandarkan. Aku berusaha mendekatinya, tapi ayahku menahanku, memegangku dengan erat dan memasukkanku ke mobil.

Bahkan, ,ayah mampu membuatku berjanji.

“ aku akan pastikan anak wanita itu akan baik-baik saja,,,,”

“ begitu juga dengan panti asuhan tempat tinggalnya………..” ucap ayahku

“ asal kau mau menuruti semua permintaanku……”

“ dan mengikutin semua apa yang kubilang baik untukmu…..” lanjut ayahku

“ aku mau,,,, asal ayah berjanji dia akan baik-baik saja……” ucapku

“ ayah mau apa dari ku???? “ lanjutku

“ kau sekolah diluar,,,, ikut bersama mamamu di Barcelona…..” lanjut permintaan ayahku

“ apa buktinya kau akan menepati janjimu……??? Tanyaku memastikan ayahku

“ aku adalah seorang pengusaha yang ternama,,,,, dan aku tidak mungkin berbohong,,,,apalagi itu dengan anakku sendiri…..!!! ucap pasti dari ayahku

“ baiklah yah….. kapan aku akan menyusul mom??? “ lanjutku

“ besok kau akan berangkat…..aku sudah mempersiapkan semua……” ayahpun tersenyum  

MAGIC OF THE JOURNEY (THE LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang