25

72 4 0
                                    

'Thanks Cel,'

'Yoi,'

Mereka telah sampai di rumah Agnes.Sesuatu bergejolak di dalam hati Agnes hari ini.Betapa bahagianya dia.

Sedikit pemberitahuan,pertandingan basket diundur menjadi 1 minggu lagi.

Entah mengapa Agnes ingin menelepon Stella sahabatnya itu.Bermaksud untuk memberi tau kejadian tadi.

'Stell?'

'Apa?' ketus sekali.

Agnes bingung. 'Lo kenapa sih?'

'Udah lo mau ngomong apa?!'

'Lo kasih tau gue lo kenapa,'

'Persahabatan kita sampai sini aja Nes,'

'Maksud lo?Halo?Stell?' tapi sayang,sambungan sudah lebih dulu diakhiri oleh Stella.

Kebahagiaan Agnes tadi seakan berhenti.Berubah menjadi raut sedih dan juga bingung.

Niatnya untuk bercerita pada Stella pun diurungkannya.

Apa salahnya pada Stella?Kenapa Stella berbicara seperti itu padanya?

                                   🍁🍁🍁

Clara gelisah menunggu kedatangan Agnes di kelas.

Yang ditunggu pun datang dengan muka yang ditekuk.

'Nes?'

'Hai Ra,'

'Lo kenapa?'

'Stella Ra,'

'Lah gue juga mau ngomongin itu ke lo,'

Seketika muka Agnes langsung terangkat menatap wajah sahabat satunya ini.

'Emangnya—Stella ada bilang apa sama lo?'

'Dia bilang ke gue,persahabatan dia sama kita sampai sini aja,' jelas Clara.

'Di-dia juga bilang gitu ke gue,' sambung Agnes.
'Emang kita salah apa ya?'

'Dan lo tau Nes.Tadi pagi gue liat dia ngumpul sama Gengnya Karlin,'

Geng Karlin,geng yang mengaku anak orang kaya tapi aslinya tidak.Geng yang sok cantik dan sok tebar pesona tapi aslinya biasa saja.Geng yang sibuk mencari cogan jomblo maupun taken dilingkungan sekolah.

'SUMPAH LO?!'

'Sumpah Nes.Ada yang nggak beres nih,'

'Garrick sama William udah tau?'

'Belum,tapi gue udah minta mereka buat ngumpul bareng di cafe biasa pulang sekolah.Tanpa Stella,'

'Gue ikut ya,'

'Yaiyalah lo harus ikut.Kalau gak ya gue culik,' ledek Clara.

'Sialan lo,' Agnes mencibir.

                                   🍁🍁🍁

Istirahat kali ini Clara dan Agnes tidak pergi ke kantin.Mereka hanya duduk di kelas sambil berbincang bincang,tiba tiba—

tok tok tok

Agnes mendongakkan kepalanya ke arah pintu kelas yang diketuk oleh seseorang.Orang itu sudah berdiri bersandar di pintu itu dengan tangan yang dimasukkan ke kantong celananya.Cool.

'Marcel?' tanya Agnes kaget.

'Hai,' Marcel berjalan mendekati meja Agnes dan Clara.

Agnes dan Clara masih bertatap tatapan satu sama lain.Kaget.

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang