20

83 5 0
                                    

'Permisi buk,' kata seseorang sambil mengetuk pintu kelas X ipa D.

'Ada perlu apa kalian kesini?' Bu Vanya mulai ngegas.

'Mau kasih pengumuman buat anak basket buk'

'Ya sudah,jangan lama lama!' lagi lagi Bu Vanya ngegas.

'Mohon perhatiannya sebentar,saya dan Marcel akan memberitahukan sedikit pengumuman,' kata Bryan.

'Bagi yang ikut ekskul basket,jadwal latihan ditambah menjadi setiap hari setiap pulang sekolah dikarenakan adanya pertandingan basket 2 minggu kedepan.Latihan dimulai besok.Terima kasih,' jelas Marcel memberi penjelasan.

'Lumayan,makin deket,' batin Agnes sambil senyum senyum.

Bahkan sampai kedua cowo itu keluar dari kelas,Agnes masih senyum senyum sendiri.

'Woi!Lu ngapa nyet?Bu Vanya liatin lo tuh,' kata Clara menyenggol bahu Agnes.

Agnes lalu tersadar dan langsung menangkap mata Bu Vanya yang tengah menatapnya tajam.Lalu kembali belajar seperti biasa.

Akhirnya suara bel jam istirahat pertama yang sedari tadi ditunggu oleh siswa siswi pun berbunyi.

'Nes,Stell,ikut kantin ngga?' tanya Clara yang dibalas anggukan oleh mereka.

'Biasa pak bakso 3,' pesan Clara saat membeli bakso Pak Sarjo, bakso kesukaan mereka bertiga.

Tak perlu waktu lama untuk menunggu bakso itu sampai di meja dimana tiga sekawan itu duduk.Dan tidak perlu waktu lama untuk mereka menghabiskan bakso itu.

'Nes,' kata Clara.

'Apaan?' tanya Agnes.

'Lutut lo?Gapapa?'

'Gapapa,'

'Tapi lo juga masih ngeluh sering sakit kan.Kalo sakitnya muncul pas lo tanding basket gimana?' tanya Clara khawatir.

Entah mengapa sahabatnya yang satu inilah yang sangat peduli padanya,selain Garrick.

'Gapapa.Udah lo tenang aja,'

'Lo gak mau ke dokter dulu gitu?'

'Clara,udah gue bilang gue gapapa,' kata Agnes yang membuat Clara bungkam.

🍁🍁🍁

'AGNES,' terdengar suara pria memanggil nama Agnes.

'Kemana aja lo?' tanya Agnes langsung.

'Gue kemarin ke tempat om tante gue.Baru balik pagi pagi tadi,' jawab Marius.

'Oh,yaudah gue pulang dulu ya,' jawab Agnes lalu berjalan pergi.

'PERLU GUE ANTER GAK?' teriak Marius.

'GAK PERLU,NANTI GUE GAK SELAMAT SAMPAI RUMAH!' balas Agnes membuat Marius jengkel.

'Lo yang ngusulin pertandingan ini?' tanya Marius saat berada di meja makan bersama saudaranya itu.

Yang ditanya hanya mengganguk.

'Untuk apa?'

'Ga untuk apa apa,' jawab Marcel.

'Bilang aja lo penasaran mau liat Agnes main,'
'Kelas kelasnya juga lo yang bagi kan?'

Tak ada jawaban.

'Pantes,kelas lo sama Agnes ketemu ntar,' jawab Marius.

Tak ada jawaban.

'Ah gak enak ngomong sama orang bisu,' kata Marius lalu pergi meninggalkan Marcel sendiri di ruang makan.

🍁🍁🍁

Hari ini latihan basket tambahan dimulai.Jangan lupa,Glenn juga ikut hadir disitu karena dia juga salah satu anak basket.

'Awas aja lo kalau modus deketin Agnes,' batin Glenn.

Dan benar,hari demi hari pun berlalu,Marcel dan Agnes memang tambah dekat.Tapi belum sedekat Marcel dan Angel.

Kedekatan itu pun membuat Glenn panas dan mulai menyusun rencananya.

'Besok kita lanjut lagi,' kata Marcel yang berarti latihan hari ini selesai.

Salah satu anak basket keluar dari lapangan dengan tergesa gesa—

'Gue punya job baru buat kalian,'

'Apa Glenn?Gak denger!Sinyalnya putus putus,'

'Lo sama Jack ikut gue besok istirahat,' lalu sambungan terputus.

Sementara Agnes tidak bergegas pulang,dia malah duduk dipinggir lapangan sambil memegang lututnya.Bahkan dia belum mengganti bajunya.

'Kok kambuh lagi sih,' gerutu Agnes dalam hati dan mencoba berjalan ke ruang ganti.

Sepasang mata melihat itu dari kejauhan.Tapi Ia enggan membantu ataupun menghampiri gadis itu.Merasa gengsi,lagi.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Oke sorry yang ini pendek yaa heheh.
Mungkin ntar sorean next lagi!

Jgn lupa komen n vote ya!!

Tsundere BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang