Bokuto Koutarou [4]

7.7K 1.2K 285
                                    

Suara hujan memenuhi SMA Fukurodani, membuat beberapa orang jadi hanya bisa diam di tempat.

Bokuto dan (Name) bertemu di depan pintu gedung sekolah. Ini pertemuan ketiga mereka pada hari ini, tapi juga pertemuan terakhir.

•↗•↙•↘•↖•

One Day with Him

Bab :
Bokuto Koutarou x Kuudere!Reader
<Part 4>

•↗•↙•↘•↖•

"Kau juga tidak bawa payung? Kita sama!" ujar Bokuto kegirangan seperti anak kecil.

(Name) hanya mengangguk pelan. Padahal dia ingin cepat melupakan mimpi ini, tapi malah bertemu lagi dengan orang yang paling ingin ia lupakan.

"Tapi hujan deras begini kapan selesainya ya?" sahut Bokuto melihat hujan yang semakin deras. Dia terdiam sejenak, "Bagaimana kalau kita terobos hujan?" ujarnya tiba-tiba.

"Eh? Bokuto-sa-"

Belum sempat (Name) menolak, Bokuto tiba-tiba saja menggenggam tangan (Name) dan menariknya pergi.

•↙•↘•

(Name) mengeluarkan sapu tangannya dan mengeringkan rambut basahnya. Karena hujan yang semakin-makin deras di perjalanan tadi, terpaksa mereka harus berteduh di sebuah mini market.

"(Lastname)! Disini jualan eskrim!" teriak Bokuto, setiap mini market pasti jualan eskrim Bokuto-san.

(Name) yang berdiri di bagian botol minuman melirik pendek, hujan tadi membuat rambut Bokuto terkulai jatuh. Nice, pkir (Name) sambil mengepalkan tangan.

"Hei hei hei! (Lastname)!" teriak Bokuto lagi, ia berlari kecil menuju (Name).

"Kau mau rasa cokelat atau vanilla?" tanyanya menunjukkan dua buah eskrim. (Name) berpikir, apa Bokuto tidak merasa kedinginan?

(Name) kemudian mengambil kedua eskrim itu dan menaruhnya ke tempatnya kembali.

"Eeeehh??"

"Bokuto-san, tolong menunduk sebentar."

Sesuai perintah (Name), Bokuto pun sedikit menunduk di depan (Name). Gadis itu pun membasuh wajah Bokuto dengan sapu tangannya.

"Hm, selesai," ucap (Name) setelah akhirnya berhasil mengeringkan wajah dan rambut Bokuto. Paling tidak rambutnya tidak terlalu basah, pikir (Name).

"Ah! Hujannya sudah berhenti (Lastname)!" teriak Bokuto melihat keluar. (Name) pun ikut melihat keluar dan menyetujui perkataan Bokuto.

"Kalau begitu ayo pulang! Kau mau eskrim cokelat atau vanilla?"

(Name) memandang Bokuto malas, dia masih memikirkan itu?

•↙•↘•

"Kalau tahu hujan bakal reda lebih baik menunggu di sekolah saja ya?" sahut Bokuto, ia kemudian melahap es-nya habis.

(Name) yang berjalan di sampingnya hanya diam, kau-lah yang memaksa untuk menerobos hujan Bokuto-san.

"Ah. Rumahku di sana," (Name) berhenti berjalan begitu melihat rumahnya.

"Oh? Itu rumahmu? Dekat sekali dengan sekolah," sahut Bokuto.

(Name) pun menghadap Bokuto, "terima kasih atas eskrimnya Bokuto-san. Jaa, kalau begitu aku duluan," kemudian (Name) berjalan menuju rumahnya tersebut.

"Hati-hati di jalan (Lastname)!" teriak Bokuto, ia berbalik dan berjalan pergi.

Tepat di depan rumahnya, (Name) berhenti berjalan. Ia berbalik dan melihat Bokuto yang berjalan ke jalan yang tadi mereka lalui, "jadi dia mengantarku?"

Setelah aku tidur, kemungkinan semua mimpi ini akan berakhir. Aku tidak akan melihat Bokuto lagi, rasanya pedih sekali.

(Name) terdiam melihat punggung Bokuto yang semakin menjauh, "Bokuto-san."

Spontan Bokuto menoleh begitu mendengar (Name) memanggilnya. Terlihat (Name) berdiri dalam diam, ia lalu melebarkan kedua tangannya, "Maukah kau memberiku pelukan?"

Bokuto terlonjak kaget dengan apa yang di ucapkan (Name). Wajah gadis itu datar dengan sedikit bersemu merah.

Bokuto masih terdiam sampai akhirnya dia tersenyum lebar, "Tentu saja!"

Begitu mengatakan hal tersebut, Bokuto berlari menuju (Name) dan langsung memeluknya erat, "Tubuhmu kecil (Lastname)."

(Name) terdiam, dia tersenyum tipis dan balas memeluk Bokuto, ini akhirnya.

•↗•↙•↘•↖•

"(Name)! Sampai kapan kau mau tidur?!" teriakan sang Ibu membuat (Name) akhirnya bangun.

(Name) menatap atap kamar, kemudian menoleh dan melihat baju seragam SMA nya yang asli tergantung tak jauh darinya, "Mimpi yang indah."

Segera (Name) beranjak dari kasur dan berjalan ngantuk menuju kamar mandi.

•↙•↘•

"Cepatlah sarapan. Ohya, hari ini kunjungan orang tua kan?" tanya Sang Ibu yang membuat (Name) berhenti makan.

"Bukannya hari kunjungan orang tua itu hari kamis?" tanya (Name) balik.

"Ya memang, kan sekarang hari kamis. Kau ini kok bisa lupa."

(Name) terdiam bingung mendengar perkataan Ibunya itu, bukannya kemarin hari selasa ya...

•↗•↙•↘•↖•

Next :
Kuroo Tetsurou x Shy!Reader

Don't forget to vote, comment and share ☆

One Day with HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang