Oikawa Tooru [3]

4.8K 804 82
                                    

Oikawa tersenyum manis pada (Name) yang berdiri beberapa meter di depannya.

Gadis itu pun hanya memandangnya malas.

•↗•↙•↘•↖•

One Day with Him

Bab :
Oikawa Tooru x Alone!Reader
<Part 3>

•↗•↙•↘•↖•

"Apa yang kau mau?" tanya (Name) ketus.

"Jangan ketus begitu (lastname)-chan~ aku hanya mau berterima kasih," Oikawa mulai berjalan mendekati (Name).

"Heh.. Tadi pagi kan aku tidak jadi menolongmu. Buat apa berterima kasih?" tanya (Name), lagi-lagi bernada ketus.

"Tapi kau kan hampir menolongku jadi tidak ada salahnya berterima kasih kan?"

(Name) menatapnya kesal, "Oke oke. Berarti sudah kan? Aku pergi."

"Eh? Tunggu tunggu! Bukan begitu maksudku."

Perkataan Oikawa menahan (Name) untuk berjalan. Dengan malas (Name) kembali menghadap laki-laki itu.

"Kalau cuman bilang terima kasih kurang gimana gitu kan? Jadi untuk menunjukkan terima kasihku aku mengajakmu kencan sepulang sekolah nanti~"

"Hah? Aku tidak mau tuh."

"Eh?"

Oikawa melongo begitu mendengar jawaban (Name), mungkin karena biasanya tidak ada yang pernah menolak ajakannya.

"Eeh? Dia nolak Oikawa-kun?"

"Sombong banget tuh otaku."

"Ga sadar diri dia."

"Tapi baguslah. Oikawa terlalu bagus buat dia."

Oikawa tersentak kaget ketika tiba-tiba mendengar bisikan-bisikan di sekitarnya. Ia pun memandang (Name) yang bersikap biasa saja.

Mereka berbisik tapi terdengar jelas, bodoh sekali.

(Name) pun mendengus pelan, "Kau dengar semua bisikan itu kan?"

Para gadis di sekitarnya itu pun terlonjak kaget. Begitu juga dengan Oikawa.

(Name) berbalik pelan, "Jadi sudah ngerti? Kalau begitu aku pergi."

"Tunggu!"

Lagi-lagi (Name) dibuat terhenti oleh Oikawa, karena laki-laki itu menahan lengan (Name).

"Pokoknya nanti tunggu di depan gerbang sepulang sekolah ya~"

Setelah mengucapkan hal itu, Oikawa berbalik dan kembali ke lapangan menemui anggota tim-nya.

Menyisakan kondisi sunyi senyap di tempat tersebut.

•↙•↘•

BRAK!

"Kamu jangan jadi songong ya!"

Gadis di depan (Name) itu berteriak marah, kaki kanannya baru saja menggebrak tembok di belakang (Name).

Saat ini (Name) tengah dimarahi sekelompok gadis di kelasnya. Tapi seperti biasa wajahnya tetap datar.

"Aku ga bisa terima Oikawa-kun mengajakmu jalan! Pasti pake dukun!" teriaknya lagi.

Sekarang udah ga jaman nyewa dukun kali mba.

"Terus? Kalau aku memang pake dukun kau mau apa? Mau membalasku dengan dukun juga?" balas (Name), tanpa takut ia menatap gadis cantik di depannya itu.

Gadis itu pun terdiam kesal, alisnya makin mengkerut, "Kau--"

"Oi ada guru!"

Baru saja gadis yang sedikit ebih tinggi dari (Name) itu mau menamparnya, tapi karena terdengar kalau guru sudah datang dia pun langsung berhenti.

"Khhh... Sialan," gadis itu pun berbalik. Segera ia berlari diikuti antek-anteknya meninggalkan (Name) sendirian di belakang sekolah itu.

(Name) pun mengelus pipinya pelan, "Kukira akan ditampar lagi."

•↗•↙•↘•↖•

Bel pulang berbunyi nyaring, tapi suaranya terhanyut oleh suara rintik-rintik dari luar ruangan.

Hujan di luar sangat deras.

•↙•↘•

(Name) menatap hujan deras di depannya itu dengan tatapan kosong. Orang-orang sudah berlalu lalang di sekitarnya tapi ia tak kunjung bergerak.

Sampai akhirnya 10 menit telah berlalu.

Dengan sedikit kecewa (Name) menghela napas paniang, bodoh sekali aku mengharapkan orang itu datang di cuaca seperti ini.

Gadis itu pun membuka tas dan mengambil payungnya. Ia kemudian menekan tombol pada gagang payungnya agar payung terbuka.

"Lagipula, ini kan cuman mimpi. Kenapa aku mengharapkan hal bodoh seperti itu..."

(Name) menggeleng kasihan pada dirinya sendiri. Ia pun mulai menginjak genangan air di depannya dan berjalan pergi.

Sesaat setelah (Name) keluar dari gerbang, ia terdiam kaku. Melihat sosok laki-laki yang ia tunggu sedang berada di luar dan tengah mengobrol dengan gadis lain.

Oikawa pun melihat (Name), dan ekspresinya menjadi kaget.

•↗•↙•↘•↖•

One Day with HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang