Jaka: Harummmmmm!
🌹🌹🌹
Jaka yang baru saja hendak membuka pagar rumahnya untuk mengeluarkan motor, menghentikan kegiatan tersebut saat ia melihat Dara yang sedang tersenyum manis semanis gula berdiri di sebrang rumahnya.
Melihat itu, Jaka yang semula ingin membalas senyuman itu, tidak jadi. Mengingat bagaimana ia begitu bete dengan perempuan itu kemarin.
Jaka membuka pagar, lalu mengeluarkan motornya. Siap dengan helm di kepala, Jaka memanasi motornya sembari naik ke atas motor maticnya.
Dara berlari kecil menghampiri Jaka. Masih dengan senyum manis yang terukir di bibirnya. "Jak, nebeng ya, hehe," ucap Dara tanpa merasa adanya kecanggungan di antara mereka.
Pas butuh aja lo ke gue, Jaka mendumel dalam hati.
Tidak menjawab, Jaka menggas motornya bersiap untuk melajukan motor matic itu.
Dahi Dara mengerut dalam, heran dengan sikap Jaka yang mendadak menjadi pendiam pagi ini. Biasanya laki-laki itu sangat bawel, tidak tahu waktu dan tempat. "Gue boleh nebeng lo nggak, nih?" tanya Dara dengan hati-hati, memastikan.
Jaka mendengus sebal. Persis seperti perempuan yang sedang ngambek.
"Cepetan, ntar telat." Jaka berucap dengan datar, tanpa menoleh ke arah perempuan itu.
Tanpa memikirkan hal yang lain, Dara segera naik ke atas jok motor Jaka. Memegang bahu laki-laki itu sebagai pegangan. "Ikhlas, kan?"
Enggan menjawab, Jaka segera melajukan motornya dengan kecepatan di seperti biasanya.
"Jak, ntar temenin gue ke toko buku, ya," ucap Dara, mendekatkan bibirnya pada telinga Jaka yang tertutup helm.
Jaka dengar, maka dari itu dia berdecak pelan. "Sama cowok lo aja, kenapa sih?"
Dara cemberut, "Dariel futsal, jadi nggak bisa nemenin. Kan gue ada lo, mau ya, Jak?" Dara menoel-noel bahu Jaka.
"Nyusahin aja, sih." Jaka mencibir pelan. Rasa sebal masih menguasai hatinya saat ini.
"Nggak bisa, gue ada janji," lanjut Jaka, kali ini Dara bisa mendengarnya.
"Janji? Janji sama siapa lo?" Motor Jaka belok saat tikungan tiba, beberapa meter lagi mereka tiba di sekolah.
Motor Jaka memasuki halaman sekolah. Sudah banyak motor berjejer di parkiran. Melihat ada yang kosong, Jaka segera membawa motornya ke tempat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaka & Dara
Novela JuvenilMau bagaimanapun, Dara Berliana tidak akan pernah bisa Jaka miliki. Perempuan yang lebih tua dua tahun darinya itu akan selalu menganggap dirinya sebagai 'adik'. Padahal Jaka paling benci dengan panggilan itu. Bagi Jaka, Dara adalah pusat dunianya...