Kecewa. Awal. Sesal. Tiga kata itu jelas tidak dapat bersatu dalam sebuah kalimat. Mereka bagai tiga magnet dengan sisi yang sama. Sudah absolut. Mereka sudah pasti berada di klausa yang berbeda.
Kookie mengalaminya. Ia kecewa pada dirinya. Juga menyesal pada dirinya. Kesalahan pertama kali terletak pada dirinya. Semua hitam serta abu-abu dipusatkan pada dirinya.
Kookie seharusnya sudah tahu bahwa berteriak itu dilarang. Namun, Kookie tetap melanggar.
Kooke seharusnya sudah tahu bahwa mengabaikan hal baru itu salah. Namun, Kookie tetap sempat abai.
Kookie seharusnya sudah tahu bahwa Jungkook sekarat. Namun, Kookie bersikap bodoh. Kookie bukan Joker. Kookie itu pecundang.
Jadi, sekarang apa?
"Kookie, siapkan dirimu. Jungkook hampir menyusul," ucapnya pada diri sendiri sembari menatap cakrawala.
Iya tau lama banget keluarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
maya
Fanfictionia memiliki satu mantra. hatinya menyebutkan satu nama. kata-kata terikat di benak, tenggelam ke dalam hati. maya atau nyata? jawabannya ada di sini. namun, tetap. biarkan bibir ini diam tanpa lafalan kata. sebab, tak semua hal di baliknya adalah m...