Lihat. Saksikan.
Jungkook berdiri sendiri bagai sebatang kara. Meniup pelan, mengembuskan atom-atom karbon dioksida. Punggungnya yang dilapisi serat kain terlihat seperti gelas kaca yang mudah pecah.
Kookie tak lagi ragu-ragu. Kookie tak lagi takut. Hatinya yang awalnya beribu kini menjadi satu. Suaranya harus kencang kali ini. Suaranya harus lantang kali ini. Tidak boleh mundur. Tidak boleh batal. Tidak boleh berbisik. Hanya boleh berteriak.
Namun, tidak. Suara Kookie hanya terdengar bak bisikan kecil.
"Jungkook yang maya."
Gagal. Sebab selama ini, Kookie hanya berani berteriak dalam hati.
Sayang banget ga, sih, kalo Jungkook-Kookie cepet selesai? Kan aku sebagai yang nulis ga rela juga :')
Bro, Jungkook di sini soft banget. Plis love him :'D
Btw, teori maya jauuuuuuh lebih mudah ketimbang marcapada. I make it simple. Silahkan komen teori kalian ^-^
Btw, go and check nyx-vi

KAMU SEDANG MEMBACA
maya
Fanfictionia memiliki satu mantra. hatinya menyebutkan satu nama. kata-kata terikat di benak, tenggelam ke dalam hati. maya atau nyata? jawabannya ada di sini. namun, tetap. biarkan bibir ini diam tanpa lafalan kata. sebab, tak semua hal di baliknya adalah m...