10th Thing - Mina's Charm

440 55 4
                                    

Jika mendengar nama Mina, maka yang terlintas di pikiran orang-orang adalah seorang anak lucu berpipi tembem yang suka makan. Ya, begitulah yang diketahui orang-orang mengenai Kang Mina.

Tak ada yang spesial darinya sekalian wajahnya yang lucu. Mina sangat menggemaskan, begitu kata Sejeong.

Mina dan Sejeong dekat sejak pertemuan mereka saat Sejeong sedang membeli tteokbbokki waktu sekolah dulu. Ia yang sudah berada di kelas 2 SMA pulang lumayan malam karena harus mengerjakan tugas yang sangat banyak di rumah temannya. Saat melihat seorang ahjumma yang menjual makanan itu, perutnya berteriak keroncongan. Ia baru sadar belum makan apapun sejak siang. Ia pun membeli satu porsi.

Di sebelahnya, seorang gadis tampak melihat ke arah makanan itu. Ia beberapa kali membasahi bibirnya. Pandangan matanya dapat memberitahu Sejeong bahwa anak itu juga lapar. Ia juga masih mengenakan seragam sekolah.

Apakah saat ini anak SMP pun pulang semalam ini? Sepertinya aku tidak begitu dulu, Batin Sejeong.

Setelah selesai dengan pembayaran, Sejeong langsung melahap benda kenyal itu dengan cepat. Walaupun tak seenak yang dijual di toko sebelah rumahnya, Sejeong tetap lahap memakannya.

Gadis remaja itu tak sadar bahwa orang di sebelahnya melihatnya intens. Saat Sejeong membuka matanya, ia batuk.

"Kau tidak apa-apa, eonni?" Sejeong mengangguk.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Sejeong. Gadis itu menunduk.

"Tidak apa-apa,"

"Apakah anak SMP sekarang pulang selarut ini?"

"Aku tadi bermain di rumah temanku. Baru pulang karena hujan," Sejeong mengangguk kecil.

"Kau lapar?" Gadis itu menatapnya. Sejeong tau gadis itu pasti lapar. Tapi karena melihat gadis itu tak kunjung memesan, pasti ia telah kehabisan uang.

"Kau lapar?" Sejeong bertanya sekali lagi. Akhirnya ia mengangguk. Sejeong langsung memesankan satu porsi lagi untuknya. Setelah selesai dengan pesanan, mereka duduk di bangku sekitar situ.

"Siapa namamu?"

"Kang Mina," Jawabnya singkat. Pipinya menggembung karena ia sibuk mengunyah makanannya.

"Pelan-pelan saja, aku takkan minta," Canda Sejeong. Mina menurut.

"Eonni, terima kasih," Kata Mina. Sejeong mengangguk.

"Habiskan. Setelah ini kuantar kau pulang. Rumahmu di mana?"

Mina mengatakan alamat rumahnya, yang ternyata masih searah dengan rumah Sejeong.

"Ahjumma, bisakah aku minta tissue?" Setelah ibu penjual memberikannya, Sejeong menyeka noda merah di dekat pipi Mina.

Sebegitu laparkah dirimu?

Mina terdiam. Tapi tetap mengunyah.

"Sudah? Ayo pulang,"

Dan setelah kejadian malam itu, entah karena takdir atau apa, mereka sering bertemu di jalan. Seperti biasa Sejeong sering mengantar Mina. Mina juga sangat berterima kasih padanya.

Karena terbiasa, Mina akhirnya memberanikan diri bertanya alamat Sejeong. Lalu tiba-tiba di suatu malam, Mina datang kerumahnya. Sejeong gelagapan karena rumah sedang dalam kondisi berantakan akibat saudaranya yang datang dan minum dengan ibunya. Karena benar-benar tak terkendali-ditambah bau alkohol dimana-mana, Sejeong langsung menarik Mina ke kamarnya.

"Ada apa kau ke sini malam-malam, Mina-ya?" Mina mengunyah biskuit yang ada di meja kamar Sejeong.

"Aku ingin mengatakan sesuatu, eonni," Katanya. "Aku dibully di sekolahku," Sejeong menatap iba gadis ini. Ia paham karena apa gadis ini diolok-olok. Badannya cukup berisi, dengan pipi chubby dan mata yang sipit.

"Untuk anak seusiamu, memang wajar kau begitu. Kau masih dalam masa pertumbuhan," Nasehat Sejeong. Mina menunduk, namun tetap mengunyah sesuatu.

"Aku ingin diet eonni, tapi selalu ada saja yang menghalangi," Ungkapnya. "Aku pernah mencoba, tapi setelah itu aku sakit tiga hari, dan ibuku terus memberiku makan. Niatku turun 2 kg, malah naik 3 kg." Mina tertawa kecil.

"Jangan paksakan dirimu. Kau tau kenapa teman-temanmu mengejekmu? Karena mereka iri, Mina-ya. Kau-dengan dirimu yang apa adanya begini-masih tetap terlihat cantik dan menarik. Eye smilemu sangat lucu, senyummu menawan dan pipimu sangat-ah aku ingin menggigitnya rasanya," Sejeong mencubit pipi gadis itu. Yang dicubit memasang wajah kesal.

"Jadi, aku harus bagaimana?"

Sejeong menarik nafas, "Kau cukup percaya diri. Terserah, apapun yang mereka katakan itu urusan mereka. Kau yang menjalani hidupmu, maka kau yang tau apa yang baik untukmu,"

"Jika mereka mengejekku? Aku tak munafik, aku masih sangat sakit hati saat mereka mengejek bentuk tubuhku,"

"Tersenyum. Kalau kau takut melihat mereka, senyumlah untuk dirimu sendiri. Setidaknya kau bisa mendapat energi positif dari hal itu," Saran Sejeong. "Jika kau tak bisa tenang dengan itu, kau bisa coba yang kedua. Jadikan hal itu motivasimu. Kau harus bisa membuktikan ke mereka kau bisa lebih baik dari apa yang mereka bayangkan."

Mina mengangguk. Sejeong mengelus kepala gadis itu.

"eonni, kau menyimpan cola?"

"Bukankah kau bilang kau ingin diet, Mina-ya?"

Mina nyengir, "Besok saja."

"Kau ini," Sejeong tertawa lalu beranjak mengambil minuman di kulkas.

🍦

Pic: Mina

((Mina-Sejeong moment))

Lebih suka Mina pas masih di I.O.I, pipinya ucullll

101 Things About 11 Girls [I.O.I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang