15th Thing - Downpour

625 52 10
                                    

"Ah, aku merasa sangat bosan!" Seru Somi. Pagi itu hari Sabtu. Sebuah momen langka dimana mereka semua akhirnya bisa berkumpul bersama tanpa kurang seorangpun. Namun, saat ini hanya ada tujuh gadis di ruang tengah. Selebihnya, Nayoung, Sejeong, Chaeyeon dan Chungha sedang keluar. Hendak membeli beberapa snack karena Chaeyeon dan Nayoung baru saja gajian.

"Somi-ya, ingin karaoke lagi?" Tawar Yoojung. Somi menggeleng. Suaranya hampir habis karena semalam ia berteriak dengan Yoojung. Ia menyesal, namun hal tersebut terlalu mengasyikkan.

"Menari? Yah, kau kan seorang trainee, adakah lelaki tampan atau bahkan ulzzang di sana?" Somi mengangguk.

"Sangat banyak. Namun aku tak bisa mengobrol, bahkan menatap mereka. Mereka sangat tak terjangkau," Doyeon menunduk kecewa.

"Ah, eonni, kenapa aku punya ide untuk bepergian ke suatu tempat?" Tanya Mina ke Kyulkyung. Kyulkyung menjawab acuh tak acuh.

"Mana kutahu," Katanya. "Memangnya ingin kemana? Apakah kalian memiliki uang? Keuanganku sedang memburuk saat ini,"

Mina diam. Mereka benar-benar bosan sekarang. Para eonni yang pergi ke minimarket seberang jalan lama sekali.

Rutinitas mereka yang biasanya dilaksanakan hari Minggu, dimajukan karena saat ini mereka sedang lenggang. Besok mereka bisa lebih bersantai, begitu kata Nayoung tadi.

"Kami kembali!" Teriak Sejeong dari pintu masuk. Yoojung bangkit dan membantu mereka membawakan belanjaan.

Mereka duduk, saling bercanda sambil menonton tv bersama. Awalnya kondusif, sampai saat Somi dan Yoojung bertengkar karena Somi tak sengaja menyenggol makanan Yoojung. Setelah itu karena teriakan Yoojung, gantian minuman Doyeon tumpah ke wajahnya. Yoojung benar-benar marah.

"YAK!" Teriak Mina. "Diam atau kuhabiskan semua,"

"Eonni," Chaeyeon menoleh. "Bisakah kita berencana untuk berlibur?"

Chaeyeon bertanya, "Wae? Kenapa tanya aku?"

"Kau sibuk," Sejeong buka suara.

"Ah, besok?" Yang lain menatapnya intens. "WAE? AKU KAGET,"

"JINJJA? BESOK?" Seru Yoojung. Chaeyeon mengangguk. Mereka bersorak.

Kyulkyung mendekat. "Tapi, aku sedang dalam keuangan buruk,"

"Kami bisa membantu," Kata yang lain. Chaeyeon tersenyum. "Tinggal menunggu persetujuan Nayoung eonni saja,"

"Kajja!"
.
.
.
"Anak-anak, tidurlah! Kau besok kalian susah dibangunkan, aku tak mengizinkan!" Seru Nayoung dari bawah. Setelah memastikan suara mereka tak terdengar lagi, Nayoung mengucapkan selamat tidur dan kembali ke kamarnya.

"Kau bawa apa saja untuk besok?" Tanya Nayoung, saat melihat Kyulkyung sedang mengemas barang-barangnya.

"Beberapa baju dan yah, hal-hal biasa," Katanya. "Bagaimana dengan eonni?"

"Aku rasa aku ingin membawa banyak makanan ringan lagi. Aku ingin keluar sekarang, mau ikut?"

Mereka berjalan di lorong yang lumayan gelap. Kyulkyung menggandeng lengan Nayoung, karena ia takut gelap. Nayoung tetap dengan kepribadiannya yang tenang.

"Ah, kita pulang sore harinya kan?" Nayoung menggeleng.

"Ani, kita menginap satu hari di sana. Mungkin sampai di sini Senin pagi. Kalian tak keberatan untuk tak kuliah atau sekolah dulu?"

"Jinjja? Daebak," Kagum Kyulkyung. "Menginap dimana?"

"Villa keluarga Chaeyeon," Kyulkyung mengangguk paham. Tidak heran jika Chaeyeon memang memiliki villa dimanapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

101 Things About 11 Girls [I.O.I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang