Part 6

68 36 5
                                    


Aku pun meminta pak satpam membuka kan gerbang, tapi bukan pak satpam lah yang datang melainkan KAK BILLY.
'Gawat nih. Pasti kena marah besar sama kak billy. Apa lagi kak billy orang nya judes minta ampun deh' kata ku dalam hati supaya enggak kedengeran kak billy. Aku pun langsung menundukkan kepala ku dan berjalan masuk ke dalam gerbang karena kak billy sudah membukakannya.

"Kamu tau sekarang jam berapa? "Tanya kak billy pada ku dengan nada seram nya.

"Tau kak" kata ku yang masih menundukkan kepala.

"KALAU TAU KENAPA TELAT. TERUS KAN HARI INI ADA LATIHAN BASKET. BARU LATIHAN AJA UDAH TELAT GIMANA PAS LOMBA NANTI" bentak kak billy pada ku.

"Maaf kak, tadi saya ..." belum selesai aku bicara kak billy sudah memotongnya.

"Saya enggak mau tau alasan kamu, sebagai hukuman nya kamu enggak bakal bisa ikut lomba basket" kata kak billy dengan menekan kata enggak bakal bisa ikut lomba.

"Tapi kak ..." sama seperti sebelumnya sebelum selesai aku Ngomong kak billy dusah kembali ke lapangan basket.

Aku pun menuju ke kelas yang sepi karena semua nya pada menuju lapangan masing-masing buat latihan yang didampingan oleh kakak osis dan menaruh tas ku di meja ku lalu pergi menuju lapangan basket dan duduk di bangku penonton. Melihat semua nya pada fokus latihan aku pun jadi sedih dan berpikir 'coba aja tadi enggak usah nungguin azka dan langsung saja pesan taksi online. Aku enggak bakal menjadi penonton aja dan pasti nya aku sudah main di sana. Ini semua gara-gara kamu ka. Kenapa sih kasih janji yang enggak bisa kamu tepati. Mana enggak ada kabar sama sekali. Enggak ada penjelasan itu sakit ka.'

AUTHOR POV

"Hei" ucap seseorang di belakang karin sambil menepuk bahu karin sontak itu membuat karin terkejut.

"Enggak usah ngagetin" ucap karin dingin karena masih kesal.

"Wow, santai bro kek di pantai" ucap nya yang masih sempat menggoda gadis yang berada di samping nya karena baru saja dia duduk di samping karin.

"Apaan sih ga" ketus karin.

"Lo kenapa sih rin. Dari tadi marah-marah mulu, ada masalah? " tanya angga pada karin.

"Mungkin iya" jawab karin yang masih melihat teman-teman nya yang lain latihan basket.

"Apa jangan-jangan ini tentang lo yang terlambat datang" tebak angga.

"Hmm" karin menganggukkan perkataan angga.

"ANGGAAA" tiba-tiba ada yang memanggil angga. Mereka berdua pun menoleh kearah sumber suara itu dan di lihat ada anton teman nya angga latihan basket.

"Waktu istirahat nya sudah selesai. Gue duluan yah rin, lo jangan-jangan sedih-sedih mulu. Coba lo ke lapangan volly aja liat si nisa latihan kalo lo liat lapangan basket lo bakal tambah sedih lagi" saran angga pada karin. Dan dia pun segera menuju ke teman-teman nya untuk melanjutkan latihan.

Karin pun berjalan menuju lapangan volly dan dia pun melewati kelas nya azka yang lagi belajar karena jadwal latihan untuk lomba kelas azka lah yang terakhir dan mau tidak mau pulang pun sore. karin melihat azka sedang melihat ke arah pintu dan mata mereka berdua pun beradu pandang. Karena rasa kesal karin pada azka. Karin pun membuang muka dan meneruskan perjalanannya untuk menuju ke lapangan volly. setelah sampai karin segera menghampiri nisa yang lagi istirahat.

"Nis" kata karin sambil duduk disamping nisa.

"Kok kamu datang nya telat sih rin. Tumben banget tau" tanya nisa.

Karin pun membuang nafas kasarnya lalu berkata "ini semua gara-gara azka"

"lho kok bisa salah dia? "Tanya nisa lagi.

"Yah semalam itu aku dah bilang sama dia supaya jemput aku karena motor ku dipakai ibu kepasar. Ayah juga ada rapat jadi enggak bisa antar terus kalo minta antar sama si kelepon tau sendiri lah orang nya kayak mana. Aku terus nunggu dan ngehubungi sampai lupa liat jam. Kalau tau dia enggak bakal jemput aku kan bisa pesan taksi online dari awal. Dan dia juga enggak usah janji-janji segala buat jemput aku"jelas karin panjang lebar kali tinggi.

"Kelepon apaan rin? Makanan? " tanya nisa yang tak mengerti ada itu kelepon.

"Kelepon itu si kelvin. Dia adek ku" jawab karin.

"Oo. Ya udah lah rin sabar aja mungkin si azka lupa kali"kata nisa mencoba menenangkan karin.

"Udah yuk ke kelas aja" ajak nisa langsung berdiri.

"Emang enggak latihan lagi apa" tanya karin.

"Hm, enggak lagi. Kan bentar lagi mau istirahat " kata nisa yang langsung menarik tangan karin menuju ke kelas.

***

Saat istirahat, semua siswa sudah mulai menuju kantin dan sekarang hanya karin dan nisa lah yang masih di kelas.

"Rin, ke kantin yuk" ajak nisa.

"Enggak deh nis. Lagi enggak mood buat keluar kelas" kata karin sambil mengeluarkan buku dan pensil.

"Kamu enggak papa sendirian di kelas? " Tanya nisa.

"Enggak kok nis, santai aja" kata karin yang mulai sibuk dengan buku dan pensil nya.

"Ya udah kalo gitu aku ke kantin ya" kata nisa lalu pergi meninggalkan kelas.

Beberapa menit kemudian, datang seseorang dan duduk di depan meja karin.

"tadi gue liat di kantin lo kok enggak ke kantin sih" tanya orang itu yang ternyata adalah azka. Tapi karin tak menganggap kata-kata azka tersebut dan masih sibuk dengan buku dan pensil nya. Lalu azka pun menarik pensil dari tangan karin.

"Apaan sih lo ka, sini cepat balikin pensil nya gue belum selesai" kata karin yang menggunakan kata gue-lo yang membuat azka terbengong karena sudah lama banget karin mengucapkan kata gue-lo.

"Ada angin apa nih rin sampai-sampai lo ngucapin kata gue-lo" kata azka.

"Serah ku yang bicara juga mulut ku" kata karin dingin.

"Lo kenapa sih rin dingin banget sama gue" tanya azka.

"Hah?! Kamu bilang aku kenapa? Pikir sendiri deh ka" kata karin sambil memutar bola mata nya malas.

"Soal tadi pagi gue minta maaf rin. Bukan maksud gue bu-" belum selesai azka bicara sudah di potong dulu oleh karin.

"Serah kamu, aku enggak mau dengar penjelasan mu, lebih baik kamu keluar dari kelas ini dan enggak lah ke sini lagi" ucap karin sambil menarik pensil nya yang berada ditangan azka tapi azka malah memegang tangan karin.

"Gue tau rin. Lo pasti marah banget sama gue tapi lo harus denger dulu penjelasan gue. Tadi saat gue mau jalan ke arah rumah li tiba-tiba lulu stopin motor gue dan langsung duduk di motor gue. Gue enggak ngerti apa mau dia. Dan ternyata dia mau nebeng ke sekolah" kata azka sambil menjelaskan alasan dia enggak jemput karin.

"Tapi kamu bisa jawab telpon ku ka? " ucap karin lirik.

"Maaf rin, HP gue di dalam tas dan gue enggak denger"kata karin.

"Udah ah ka. Kamu pergi aja dari sini ganggu aja" kata karin sambil melepaskan tangan azka dari tangan nya.

***

Karin bakal maafin azka enggak yah?
Terus Siapa lulu?
Penasaran yah? Makanya jangan sampai ketinggalan satu part aja.

Jangan lupa vote yah guys, kan mudah banget tuh cuma klik bintang aja enggak pakai biaya lagi. Kalo banyak yang vote author jadi makin semangat bikin part selanjutnya.
Kritik dan saran nya masih author tunggu di kolom komentar yah😘

See you minggu depan guys😘😘
Love youuu...

KARIN [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang