Part 8

44 33 0
                                    

Tiba-tiba Azka masuk kedalam ruangan, dan terlihat dia habis lari dan mungkin dia enggak bakal mendengar perkataan antara Karin dan Angga tadi.

Semua nya terdiam. Tiba-tiba Angga berdehem memecahkan kesunyian di dalam ruangan uks tersebut.

"Kayak nya kalian berdua pengen bicara serius ya. Kalo gitu gue duluan ya" kata Angga sambil keluar ruangan.

"Maaf" ucap Azka memulai pembicaraan.

"Untuk apa? " tanya Karin

"Aku tak tau kau bakal sangat marah karena kejadian kemarin, dan aku juga minta maaf karena enggak sengaja membuat mu seperti ini" kata Azka dengan sungguh-sungguh minta maaf dan Karin pun tau itu.

"Sudah lah tak apa aku juga sudah melupakannya" kata Karin tetapi masih terdapat kekecewaan di dalam kata-kata tersebut.

"Bagaimana keadaan mu" tanya Azka melihat Karin yang masih tiduran di tempat tidur.

"Hmm, cuma sedikit pusing aja" jawab Karin.

"Bagaimana dengan lomba mu? " tanya Karin yang penasaran karena dia tau bahwa sekarang pasti pertandingan belum selesai tapi Azka sudah ada di sini.

"Hmm aku meminta pemain cadangan menggantikan aku karena aku tak enak dengan mu" kata Azka.

"Jadi kau enggak ikut lagi dong" tanya Karin kembali.

"Mungkin tidak" jawab Azka.

"Ya sudah kita pergi ke lapangan yuk, aku pengen nonton " kata Karin dan mencoba buat bangun.

"Tapi apa kau enggak papa?  Tadi kau bilang kau masih pusing" tanya Azka khawatir.

"Tenang aja" jawab Karin dan mencoba turun dari tempat tidur, lalu dibantu oleh Azka dengan memegang tangan Karin supaya dia tidak akan jatuh karena kondisi karin yang masih lemah dari pengamatan Azka.

AUTHOR POV

saat berjalan ke arah menuju lapangan tak sengaja Karin dan Azka bertemu dengan Nina dan Nisa yg sudah kembali dari WC.

"Lho Rin, kamu kan masih sakit kenapa jalan-jalan sih. Kamu mau kemana? " tanya Nina yg mengkhawatirkan keadaan Karin.

"Aku udah enggak papa kok Nin, kami berdua pengen ke lapangan nonton pertandingan. Kalian habis dari mana? " tanya Karin, Karin memang belum sadarkan diri saat Nina dan Nisa menjenguk nya di UKS.

"Oo kami dari WC" jawab Nisa.

"Azka kamu pengen nonton ya, kalau gitu bareng dong" lanjut Nisa.

"Ayokk nis, kalau ramai-ramai kan seru" jawab Karin karena Azka hanya diam saja bingung mau jawab apa.

Nina yang melihat ada sesuatu yang aneh dari tingkah Nisa. Menarik tangan Karin supaya bisa berjalan sejajar dengan nya.

Sedangkan Azka melihat Karin ditarik tangan oleh Nina langsung bertanya "lho Nin kamu kenapa narik tangan Karin sih".

"Aku pengen jalan dekatan dengan Karin aja. Lagian pula kan kamu sibuk ngobrol sama Nisa." kata Nina.

"Udah lah Ka, biarin aja mereka berdua berjalan sampingan. Lagian Nina mungkin masih mengkhawatirkan Karin" kata Nisa langsung menarik tangan Azka dan berjalan duluan.

"Rin, kok temen kamu yang satu itu kayak gitu banget sih, jujur ya rin aku enggak begitu menyukai nya" kata Nina yang tidak mungkin di dengar oleh Nisa dan Azka karena mereka sudah jauh.

"Perasaan kamu aja kali Nin" jawab Karin. Tetapi dalam diri Karin dia juga merasa Nisa telah berubah semenjak dia mengenal Azka.

"Tapi kamu tetap harus hati-hati Rin, siapa tau dia mau ngerebut Azka dari kamu lagi" kata Nina sambil di ikuti tawa.

KARIN [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang