15

2.7K 133 0
                                    

Setelah pulang sekolah Ara memutuskan untuk tidur dikamar .

"Ara ini mama" Kata Lina seraya mengetuk pintu kamar

Ara tidak bergeming dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri memikirkan bagaimana hubungannya kelak dengan Arga dan beberapa kali meneteskan air mata.

"Ara? " Ulang Lina sambil membuka pintu berusaha tidak menimbulkan suara sedikitpun.

Lina duduk ditepi ranjang sambil menatap Ara yang berbaring membelakanginya.

"Ara ayo makan dulu nak" Kata Lina menyentuh pundak Ara namun Ara masih tidak bergeming hingga suara isakan Ara terdengar oleh Lina yang kemudian langsung membalikkan tubuh Ara .

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Lina

"Mama gak usah sok peduli sama Ara mama pasti tau penyebab Ara kaya Gini" Kata Ara tanpa melirik Lina sedikitpun
Lina merasa miris bahkan sekarang anaknya sendiri tidak mau menatapnya saat sedang bicara.

"Ara tolong dengerin mama dulu mama sama sekali gak ikut campur soal perjodohan itu nak, ini urusan papa kamu dengan rekan kerjanya yaitu papanya Chandra"

"Engga ma Ara capek ara mau sendiri" Kata Ara membalikkan badan membelakangi Lina

Setetes air mata meluncur membasahi pipi mulus Lina , Lina bangkit kemudian pergi dari kamar Ara dengan perasaan campur aduk.

"Maafin Ara Ma" Kata Ara disela isak tangisnya Ara terus menangis hingga dia terlelap.

----------

Malam nya Ara terus berdiam diri dikamar seharian ini dia tidak keluar kamar bahkan makanan yang sudah disiapkan diatas nakas sama sekali tak disentuh oleh ara dia merasa hidupnya hampa orangtuanya egois dengan memutuskan suatu hal yang tidak diinginkan oleh Ara.

Ara merasa frustasi diusianya yang amsih muda dia sudah dihadapakan dengan perjodohan yang tidak dia inginkan sama sekali.

Ara merasa tenggorokannya perih karena terus menangis Ara memutuskan untuk turun kebawah untuk minum karena tenggorokannya yang terlalu kering .

"Ara ngapain lo ngendap-ngendap gitu"
Ara terkejut karena kedatangan Alex yang tiba-tiba saat dia mencoba kedapur tanpa menimbulkan suara karena dia tidak mau bertemu Mama atau papanya saat ini.

"Kaget bego! Gua mau minum" Kata Ara judes dan langsung membuka kulkas yang sudah ada didepannya dan mengambil jus jeruk lalu meminumnya.

"Gua tadi nya lo dikamar eh taunya disini lagi ngendap kaya maling , mama papa pengen ngomong tu" Kata Alex

Ara mendengus dan meletakkan gelas yang digunakannya diatas meja lalu duduk dikursi

"Gua lagi males " Kata Ara acuh

"Ayolah Ra lo masa tega gitu liat mama sedih gua juga tadi sore mergokin mama nangis waktu keluar dari kamar lo" Kata Alex yang ikut duduk dikursi

"Gua capek bang"

"Lebih capek mana lo sama mama yang udah nyoba bujuk anaknya yang selalu nyuekin dia lo gak sayang sama mama? Sekali ini aja Ra ngertiin mereka lo ngomong baik-baik sapatau papa berubah pikiran dengan ngebatalin perjodohan itu" Kata Alex panjang lebar

"Yaudah lo temenin gua" Kata Ara beranjak dari duduknya Alex tersenyum dan mengajak ara keruang tamu dimana papa dan mamanya menunggu.

"Ara duduk dulu papa mau bicara" Kata Papa Ara

Ara menyesal menuruti permintaan Alex karena diruang tamu itu bukan hanya ada mama papanya saja tapi Chandra pun Ada disana dan terlihat tersenyum kearah Ara yang membuat Ara jengah.

Bad Boy Vs Bendahara Kelas [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang