25

2.7K 109 0
                                    

Ara tertegun mendengar cerita denis bayang-bayang anak kecil yang sedang berlarian dipadang rumput sambil tertawa ceria berputar dipikirannya kejadian-kejadian masalalunya berputar-putar diotaknya bagaikan kaset rusak.
Ara memegangi kepalanya yang terasa sakit kejadian-kejadian itu terus berputar seakan memberi celah untuk Ara mengingat segala tentang dirinya dan masalalunya.

"Ah sakit!" Ringis ara kesakitan

"Ara..ara maaf lo jadi berpikir keras gini" Kata denis seraya memegang bahu Ara

"Udah jangan dipikirin dulu sekarang lo relaks aja Ra!" Perintah Nindi

Ara langsung menuruti Nindi dengan tidak berpikir terlalu keras, perlahan-lahan kepalanya sudah tidak terasa sakit.

"Maaf" Gumam Ara sambil berdiri

Denis dan Nindi saling tatap kebingungan, kenapa ara yang minta maa?.

"Aku harus pergi" Gumam Ara pelan

"Kemana?" Tanya Denis dan Nindi berbarengan

"Jauh" Singkat padat dan jelas jawaban dari Ara yang membuat Denis dan Nindi semakin tidak mengerti.

Ara membalikkan badannya berniat ingin pergi namun tangannya ditahan oleh Nindi. Nindi sudah tidak kuat membendung air matanya dia langsung memeluk Ara dan menangis dipelukannya.

"Jangan tinggalin kita...hiks" Nindi terus menangis

Ara tak mampu berbuat apa-apa dia masih bingung apa memang benar denis dan Nindi sahabat kecilnya?

Ara melepaskan pelukan Nindi

"Maaf" ucap Ara

Nindi memberikan sebuah rangkain bunga mawar yang sudah usang yang ia pada ditasnya kepada Ara.

Ara mengernyit menatap Nindi yang masih menangis.

"In-ini Mahkota Bunga mawar yang dibuat denis waktu kecil, gua masih nyimpen sampe sekarang. Gua berharap lo juga masih nyimpen bunga ini" Kata Nindi menyerahkan rangkain bunga itu kepada Ara. tanpa pikir panjang Ara langsung menerimanya.

"Makasih"
Saat Ara hendak pergi tangannya kembali digenggam kali ini oleh denis yang dati tadi hanya terdiam.

"Hari ini Arga tanding Tarkwondo dia berharap banget lo bisa nonton dia" Kata Denis

Ara hanya mengangguk lalu tersenyum dan pergi, seketika tangisan Nindi semakin pecah yang langsung direngkuh oleh denis.

"Usaha kita gak berhasil Ara memang gak inget kita lagi" Gumam Denis sedih.

_______

Suasana ricuh didalam bangunan olahraga itu Beberapa petarung sedang bersiap-siap untuk pertandingannya.

Arga melihat kebangku penonton mencari keberadaan Seseorang yang sangat dia harapkan datang, namun dia tidak melihatnya dia justru melihat ,bimo,indra, irfan dan juga teman-temannya dari SMA Pelita yang sedang menyemangatinya.

Arga mengetikkan sebuah pesan diponselnya.

"Ara mana?"

Disebrang Sana Nindi mendapat pesan dari Arga langsung membalasnya.

"Tadi dia sama gua sama Denis tapi tadi dia bilang mau pergi jauh gua gak tau kemana"

"Coba lo telpon alex, gua nelpon dari tadi gak diangkat"

Alex merasakan ponselnya bergetar saat sedang memasukan koper kedalam bagasi mobil.

"Bentar ma ada telpon" Kata Alex lalu pergi sedikit jauh dari tempat sebelumnya.

"Hallo"

"Lex Ara mana? Arga udah mau tanding nih"

Bagaimana ini? Alex harus menjawab apa? Dia tidak mungkin berbohong kepada Nindi yang notabenya adalah sahabat Ara sejak kecil, dia berhak tau . Ya alex akan jujur!.

"Em gua sekeluarga mau pindah ke Amerika"

"Hah?! Enggak! Lo bohong kan?! Enggak ara gak boleh ninggalin gua!"

Terdengar isakan disebrang sana tepatmya adalah Nindi yang menangis mendengar sahabatnya akan benar-benar meninggalkannya.

"Gua gak bohong, udah dulu ya bentar lagi gua mau kebandara" Kata Alex berbarengan dengan putusnya sambungan telfon.

"Telfon dari siapa bang?" Tanya Ara yang sudah berada disamping Alex

"Enggak bukan siapa-siapa kok, udah yuk kita masukin barang-barang lagi"

Ditempat lain Nindi masih Menangis tersedu-sedu dipelukan Denis.

"Ara bener ninggalin kita Den...hiks"

"Sst...Gua tau lo pasti sedih, tapi lo mikir gak apa perasaan Arga kalo dia tau Ara mau pindah tanpa ngabarin dia?"

Nindi mendongak, benar juga apa yang dikatakan denis Arga pasti lebih sedih.

"Apa kita bilang aja kearga?"

"Jangan!"

Oke sedikit dulu
See you❤🔥

Bad Boy Vs Bendahara Kelas [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang