"Ara siap-siap kita kerumah Om wisnu" Kata Mama Ara
"Mau ngapain ma? Ara gak mau ah!" Tolak ara mentah-mentah lalu kembali menonton tv
"Kamu nurut aja Ara nanti papa kamu marah lagi mama gak tega kamu terus dimarahin" Kata mama Ara sambil duduk disamping Ara
"Bela aja terus papa paksa aja terus ara" Kata Ara lalu melenggang pergi meninggalkan mamanya kekamar sedangkan Lina hanya menghela nafas berat.
"Kenapa ma?" Tanya Alex yang datang dengan rambut basah menandakan dia habis mandi
"Eh alex gak papa kamu samperin Ara gih suruh siap-siap"
"Ara masih judes ya kemama?" Tanya Alex
"Engga, udah sana kamu samperin Ara mama mau siap-siap sekalian siapin baju papa dulu, oh iya jam 8 kita berangkat" Kata Lina.
Alex hanya mengangguk dan menaiki tangga menuju kamar Ara.
Tok..tok..tok
"Siapa? Gak nerima tamu" Sahut Ara dari dalam kamar
Alex tersenyum geli menanggapi perkataan Ara lalu masuk begitu saja kedalam kamar Ara yang ternyata tidak dikunci.
"Lo bego atau apa? Mau sendiri tapi pintu gak dikunci" Ejek Alex sambil menutup pintu dan berjalan kearah ranjang dimana Ara sedang meringkuk seperti anak bayi dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.
"Ra lo gak siap-siap?"
"Ngapain?" Tanya Ara balik tanpa membuka selimutnya
Alex mendengus dan menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Ara.
"Apaansih bang ganggu aja!" Gerutu Ara hendak menutup tubuhnya kembali tapi ditahan oleh alex
"Lo sadar gak sih? Lo udah nyakitin mama" Kata Alex
"Lo gak ngerti apa yang gua rasain" Kata Ara sambil menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang.
"Gua nger-"
"Apa yang lo ngerti bang? Apa?! Lo gak bela gua waktu perjodohan itu lo cuma pasrah sama kayak mama gua capek bang, gua tersiksa selama beberapa bulan ini dengan kehadiran Chandra yang buat gua jauh dari Arga! Lo gak bakal bisa ngerti!" Kata Ara kesal lalu terisak
Alex memeluk Ara mencoba menenangkannya.
"Maafin abang ya Abang memang ga guna" Kata Alex
Ara mendongak menatap kakaknya itu"Maaf bang Ara egois ya?"
"Engga kok Ara gak egois memang abang gak guna jadi abang Ara, Dan satu lagi Abang tau rasanya jadi ara karna abang juga ngalamin apa yang ara alamin tapi ini kebalikannya" Kata Alex menunduk sedih
"Maksud Abang?"
"Tasya dijodohin sama kaya Ara dia dijodohin sama anak temen papanya dan Abang ngalah jadinya kita putus deh" Kata Alex tersenyum kecut, Ara melongo mendengar penjelasan Alex
"Terus sekarang abang gimana dong?" Tanya Ara yang mulai penasaran
"Udah ntar abang jelasin sekarang Ara siap-siap jam 8 kita berangkat" Kata Alex beranjak dari ranjang Ara dan berjalan kearah pintu.
"Ara sayang abang Al!!" Tariak Ara saat Alex ingin membuka knop pintu yang membuat Alex menghentikan langkahnya dan berbalik namun Ara sudah tidak ada karena dia ada didalam kamar mandi.
"Abang juga sayang Ara" Gumam Alex lalu keluar.
_______
Ara dan keluarga nya sampai dikediaman keluarga Om Wisnu, Mama papa Ara berjalan paling depan dengan senyum merekah berbeda dengan Ara dan Alex yang memasang wajah datar, Malam ini mereka diundang keacara ulang tahun pernikahan Om Wisnu dan tante Rasya.
"Eh Calon besan udah dateng" Kata Rasya setelah melihat kedatangan Ara serta kedua orang tuanya dan alex tentunya.
Calon besan? Cih! Ga bakal! . Batin Ara
"Selamat ya Rasya semoga pernikahan kalian terus harmonis" Kata Mama Ara
"Amin terimakasih Lina, Eh Ara kamu cantik sekali"
"Makasih" Kata Ara jutek
Lina hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya.
"Yasudah ayo kita sapa tamu-tamu yang lain" Kata Wisnu yang berada disebelah Rasya
"Ara, Alex papa sama mama mau nyapa tamu dulu kalian terserah mau kemana asal jangan pulang" Kata Papa Ara
"Iya pa" Jawab Alex sedangkan Ara tidak perduli justru menatap kearah lain.
"Eh Calonis ada disini" Kata Chandra yang tiba-tiba ada dibelakang Ara, merangkulnya namun segera ditepis Ara
"Ga usah pegang-pegang Adek gua tangan lo gak suci" Sarkas Alex lalu menyeret Ara menjadi disebelahnya.
"Oh ya? Em adek lo suci? Gua gak yakin " Kata Chandra sinis
Alex mulai naik pitam dan mencengkram kerah kemeja yang digunakan Chandra hingga kusut.
"Apa maksud lo hah?!" Kata Alex dengan nada tinggi yang membuat semua orang menoleh kearah mereka termasuk orang tua mereka yang sedang bersalaman dengan tamu lain.
"Ya lo pasti tau lah adek lo itu pasti udah pernah ngelakuin hal lebih kan sama si Arga? Heh cewek murahan!" Sinis Chandra dengan melirik Ara.
Ara merasa terhina dia emosi secara tidak langsung dia dituduh melakukan hal-hal aneh bersama Arga padahal itu tidak benar. Orang-orang semakin memperhatikan mereka bahkan mereka membuat kerumunan termasuk orang tua mereka.
Plakk
Satu tamparan mentah mengenai Pipi Chandra.
"Bastard! Persetan sama omongan lo yang lebih kotor dari kotoran Babi!" Kata Ara yang tersulut emosi.
"Ara apa-apaan kamu?!" Kata papa Ara
"Apa?! Papa mau belain dia?! Iya?! Belain aja terus sebenernya yang anak papa itu siapa?! " Teriak Ara kepada Papanya, Lina merasa khawatir dengan Ara.
"Om liat sendiri kan anak om kaya apa?" Kata Chandra memegangi pipi nya yang perih karna ditampar
Papa Ara emosi melihat tingkah Ara.
"Pa stop! Papa gak bisa ngelakuin ini sama Ara!" Kata Alex saat melihat papanya ingin menampar Ara.
"Tampar pa, tampar!! Bunuh Ara sekalian! Biar papa seneng! Ara tau papa jodohin Ara sama cowok sialan ini cuma karna urusan bisnis!! Papa jual Ara! Papa memang gak sayang sama ara!!" Kata Ara menunjuk Chandra lalu terisak dan berlari keluar dengan deraian air mata
Alex menjambak rambutnya frustasi lalu berlari mengejar Ara.
"Ara!!" Tariak Alex
Ara tidak menggubris teriakan Alex dia terus berlari dengan deraian air mata yang membuat penglihatannya buram dia terus berlari hingga ditengah jalan mobil melaju kearah nya dan...
"Ara!!! Awasssss!!!" Teriak Alex namun semuanya terlambat
Cittt... Brukkk
Vote dan komen oke?😂
Salam manis Author😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Vs Bendahara Kelas [ Completed ]
Teen FictionCerita tentang Bendahara Kelas yang selalu kesal setiap kali menagih uang kas kepada teman-teman nya terutama bad Boy dikelas nya. Yaitu Arga Dirgantara Most Wanted SMA Pelita cowok Berandalan yang selalu bikin onar yang bisa sekelas dengan Kiara At...