#5

38 6 2
                                    

"Karena hadiah tidak perlu yang mewah" - Rafhelya Nufa

___________________

Jakarta, 29 September 2016

Hari ini adalah hari ulang tahun Reinner, jika sebelumnya pada hari ulang tahunku Reinner memberikanku hadiah sebuah video stop motion, kali ini akupun juga akan memberikan hadiah yang berbeda dari orang - orang lain.

Reinner memang jago dalam edit mengedit tapi karena aku kebetulan ga jago dalam editing, aku memberikan hadiah yang jarang diberikan seseorang. Aku mencetak beberapa foto kita berdua, lalu memasukannya ke dalam album foto. Dimana di setiap foto tersebut kutulis momen - momen berharga, agar Reinner selalu mengingatnya. Di halaman depan album foto tersebut ku cetak juga sebuah gambar yang sudah ku edit bertuliskan "Happy Birthday, from: Rafhelya Nufa"

Simple, mungkin menurut kalian itu hadiah biasa. Tapi menurutku hadiah ini menarik, kalian juga harus tau perjuanganku mencari album foto seperti yang aku mau itu sulit. Bahkan sampai Victoria membantuku untuk mencarikan album foto seperti yang aku mau tersebut.

###

"Nih, etsss jangan dibuka sekarang ya. Buka di rumah aja" Ujarku kepada Reinner yang sedang menikmati siomay di kantin

"Apaan nih gede banget, lo ga ngasih kado bom kan ke gue?"

"Ya ga lah, paling kardus isi kecoa. Hahaha" Jawabku bercanda sambil mengambil siomay yang dibeli Reinner

"Ishhh maen ambil - ambil aja, beli napa"

"Ga, enakan nyomot punya orang" Jawabku sambil mengunyah siomay milik Reinner

"Btw, Raihan kok jarang keliatan di kantin sih? Dia kemana?" Tanyaku serius

"Dia ga pernah makan di kantin, paling beli makanan kantin terus di bawa ke kelas. Makan bareng temen - temennya, atau ga dia bawa bekel tuh"

"Lo di kelas ga deket sama dia ya?" Tanya ku lagi

"Ga, dia udah ada temen baru juga lagian. Kita ga musuhan kok, cuma ya masing - masing" Jawabnya

"Lo sebenernya masih pacaran ga sih sama dia Fhel?" Kini Reinner yang bertanya

"Masih, tapi ya gitu deh. Akhir - akhir ini dia mulai berubah gitu, suka marah tanpa sebab, kalo lagi ada masalah juga ga pernah cerita ke gue"

"Hufftt, dia selama ini juga ga pernah nyamperin lo ke kelas Fhel. Seenggaknya ngajak ke kantin bareng gitu, ini ga pernah sama sekali. Paling lo yang dateng, itupun dia cuek banget sama lo. Sampe akhirnya lo sekarang ga pernah nyamperin dia lagi ke kelas"

"Hahaha bukan gitu, gue males ke kelas lo. Suasananya ga enak banget, gue masuk kesitu langsung diliatin. Gue ngerasa ga enak jadinya"

"Woy pacaran aja nih berdua" Ujar seseorang yang mengagetkan kami berdua. Rupanya Anita, pacar Reinner.

"Ngagetin aja lo Nit" Ujarku

"Yehhh, lo kan pacar gue bego" Ujar Reinner

"Hahaha, lagian gue liat lo berdua serius banget ngobrolnya. Lagi cerita apasih? Jahat ga ngajak - ngajak gue" Ujarnya sebal

"Lagian siapa suruh tadi disamperin ke kelas ga ada. Mana ditanya temen - temen lo gaada yang tau, ngilang kemana kali" sahut Reinner

"Hehe maaf, tadi ada panggilan alam" Ujar Anita malu

"Yaudah ya, karena gue gamau jadi nyamuk dan gamau ganggu kalian gue ke kelas ya. Dahhh." Ujarku

"Weh Fhel, dih pea kok gue baru dateng udah ditinggal sih, lanjutin woy ceritanya. Anjirrr" Ujar Anita

"Tanya Reinner aja, hahaha" Ujarku sambil meninggalkan mereka berdua

###

Aku sedang berdiri di depan gerbang sekolah, menunggu ojek online pesananku. Ah iya, sekarang aku sudah ga pulang bareng dengan Anita dan Reinner karena terkadang aku harus pulang lebih sore dikarenakan ada eskul, aku juga ga enak terus menjadi nyamuk diantara mereka.

"Kalo ada masalah itu bilang gausah nyindir, anak orang gatau apa - apa jadi kena kan" Ujar Raihan yang akupun sendiri ga tau sejak kapan dia ada di sini

"Nyindir? Nyindir apaan?" Kataku bingung

"Sekarang gue udah ga pulang bareng sama Indah lagi, jadi gausah cemburu" Ujarnya lalu pergi meninggalkanku begitu saja tanpa pamit

Aku berusaha memikirkan kata - katanya tadi, nyindir? Kapan gue nyindir Indah? Kalo ketemu pun juga gue biasa aja, ga pernah masang muka sinis. Ada niat buat macem - macem aja ga

###

Don't you give up nah nah nah
I won't give up nah nah nah
Let me love you
Let me love you

Hahaha, ya musik itu berasal dari handphoneku. Lagu yang saat ini menjadi lagu favoritku, sambil mendengarkan musik aku juga sambil chat-an dengan pacarku. Ada yang aneh dengannya, ga seperti biasanya. Tapi ya sudahlah, aku berusaha bertanya maksud yang tadi dan berniat menyelesaikan masalah tersebut, tapi sepertinya dia ga tertarik.

Ping! Ah rupanya pesan dari Reinner. Reinner mengirimiku pesan berisi ucapan terima kasih atas hadiahnya, dia bilang bahwa dia suka hadiahnya.

"Syukur deh" ucapku dalam hati, sambil tersenyum.

Aku kembali memutar video yang dikirim Reinner sebagai hadiah ulang tahunku itu, aku suka hadiahnya. Menarik, dan dilanjut melihat video sekaligus foto - foto saat aku diberikan surprise oleh kelima sahabatku itu.

Ah beruntungnya diriku!

______________________________________

Oke sampai disini dulu part 5nya, terima kasih karena udah ngeluangin waktu buat baca cerita ga jelas ini❣️

-Love from me, Human💙

Te AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang