#9

43 6 0
                                    

"Ketika kamu mencari yang sempurna maka kamu akan kehilangan yang terbaik" - Anonymous

___________________


Semenjak Reinner menjadi ketua osis, Reinner makin sibuk. Waktunya banyak dihabiskan untuk osis, dia sering pulang lebih sore bahkan sepertinya hampir setiap hari dia pulang jam 5. Aku tau karena ketika aku sedang eskul Reinner pun juga masih berada di sekolah. Di ruang osis tepatnya, aku sendiri bagaimana dengannya? Kita udah ga pernah ngobrol lagi. Dia juga sudah tidak terlalu memedulikan sekolahnya, jarang berada di kelas. Sering telat kumpulin tugas, banyak nilai yang kosong sehingga dia banyak di tegur guru. Menurutku dia ga salah masuk osis, yang salah adalah dia ga bisa mengatur waktunya itu

Hari demi hari berlalu, kini aku merasa bahwa diriku telah kehilangan semuanya. Joe, dia udah punya sahabat baru. Isinya adik - adik kelas termasuk gebetannya itu, sepertinya sahabatnya yang baru kali ini adalah dari keluarga berada. Kini sahabatku yang masih bertahan sampai saat ini hanyalah Katrin dan Nisa, kuharap mereka tidak akan meninggalkanku.

"Liat deh sahabat lo, kayaknya gonta ganti cewek terus. Perasaan baru 2 minggu gue liat sama anak X - MT 1 ini kok udah ganti aja ya" Ujar Katrin sambil melihat Reinner yang kebetulan sedang berada di koridor yang bersebrangan dengan kami

"Hmmm, gue gatau apa - apa. Mungkin temenan doang kali" Jawabku singkat

"Hmm mungkin" Ujarnya ragu

"Bentar, gue ke kamar mandi dulu ya"

Aku sedang berada di toilet wanita, dari dalam bilik toilet ku mendengar suara segerombolan cewek. Biasa, sepertinya mereka tipe - tipe cewek tukang gosip

"Ahh gue di phpin Ka Reinner masa"

"Serius lo?"

"Iya"

"Ya lo lagian cari tipe - tipe cowok kayak gitu, yang kayak gitu biasanya suka gonta ganti cewek. Apalagi udah jadi ketos, makin populer tuh"

"Gue juga sempet dibaperin dia tuh"

"Yang bener lo? Isshhh seenaknya aja dia, mentang - mentang jadi ketos"

"Kemaren juga gue liat dia sama si Fahira, eh gue liat tadi di kantin Ka Reinner sama April"

"Anjirrr, mentang - mentang udah jadi ketos malah seenaknya aja"

"Image dia udah jelek di mata temen - temen gue. Banyak yang tadinya suka sama Ka Reinner jadi ga suka tuh"

"Gue agak nyesel gitu pilih Ka Reinner jadi ketos"

"Iya sama"

"Jangan - jangan gara - gara ini juga ya Ka Rafhel udah ga sahabatan lagi sama Ka Reinner"

"Sotau lo"

"Kayaknya sih, soalnya gue liat Ka Rafhel udah ga pernah bareng Ka Reinner lagi tuh. Musuhan kayaknya"

"Mungkin aja, gue juga kesel kalo jadi Ka Rafhel. Sahabatnya jadi kayak gitu, jadi playboy gonta ganti cewek terus"

"Yaudahlah yuk, cabut. Udah mau bel masuk"

"Astaga Fhel, lo bego banget. Kenapa lo biarin Reinner sampe kelewatan kayak gini sih" Batinku

Semenjak kejadian ini lah aku jadi berpikir untuk ubah semuanya, aku ingin mengubah image buruk Reinner menjadi hilang dimata orang lain, bagaimanapun Reinner tetap sahabatku, dia tetap sahabatku sejak SMP, aku ga bisa biarin Reinner kayak gini. Karena inilah aku mulai memperhatikan Reinner, seperti seorang penguntit. Aku mulai mencari - cari tau soal Reinner, mencari tau dia sedang dekat dengan siapa. Aku ingin sahabatku itu menjadi seperti dulu

###


Bel masuk kelas sudah berbunyi, aku melihat Reinner sedang duduk di tempat duduknya itu, kupingnya sudah terpasang headset berwarna putih, ah dia sepertinya sedang asik mendengarkan musik, Reinner suka musik kan. Handphonenya ia letakkan di atas meja dalam keadaan layar sedang menyala, tanpa pikir panjang aku pun melemparkan tipe - x ke arah mejanya itu. Ah, Jackpot!

Tipe - x ku mendarat sempurna di mejanya Reinner. Aku lihat dia sempat kaget, aku datang menghampirinya dengan wajah tidak berdosa itu.

"Sorry, tadi ada yang minjem tipe - x tadi balikinnya di lempar eh malah ke meja lo" Ujarku berbohong, segera ku ambil tipe - x milikku itu yang sedang berada di mejanya sambil melirik handphonenya yang dalam keadaan menyala tersebut.

"Radio? Reinner dengerin radio sekolah? Tumben amat, bahkan dia pernah bilang kalo dia ga terlalu suka dengerin radio" Pikirku heran

Aku balik ke tempat dudukku sambil memikirkan untuk apa Reinner mendengarkan radio sekolah.
Aku ambil headset yang berada di tasku itu, lalu memasangnya ke handphoneku dan menyetel radio sekolah.

"Masih sama gue nih Tiwi Pratiwi yang bakal nemenin kalian sampai pukul 4 sore nanti"

Ah, Tiwi. Penyiar hari ini Tiwi, kelas X - BC. Bisa jadi Reinner suka sama Tiwi. Akupun membuka instagram mengetik nama Tiwi, Yes nemu. Aku berhasil menemukan akunnya Tiwi dan kebetulan Reinner juga follow, sehingga aku makin yakin bahwa aku ga salah menemukan akun. Aku melihat satu persatu foto Tiwi yang di post di akun instagramnya itu, beberapa foto juga ada yang di komen sama Reinner. Aku diam sejenak lalu langsung beralih membuka ask.fm, karena yang kutau Reinner masih aktif bermain ask.fm. Boom! ya lagi - lagi aku menemukan fakta bahwa Tiwi ini sering banget ask ke Reinner dan Reinner juga sering memberikan kode ke Tiwi lewat jawaban - jawabannya itu. Akupun membuka ask.fm Tiwi dan melihat beberapa pertanyaan yang diajukan Reinner kepadanya, dari hal ini aku bisa langsung menebak bahwa Reinner suka sama Tiwi. Karena yang kutau Reinner kalo suka sama cewek pasti langsung deketin dan to the point, ga perduli itu sosmed yang baca siapa. Dia berani kasih tau secara blak - blakan

Terserah kalian boleh bilang aku berlebihan atau semacamnya, tapi percayalah saat melakukan hal itu yang kupikiran hanyalah sahabatku harus jadi seperti yang dulu.

"Selamat siang menjelang sore anak - anak" Kelas kami dikagetkan oleh guru PKN kami, dia termasuk guru yang killer. Disiplin dan banyak aturan.

"Oke, kita lanjutkan presentasi kelompok ya. Kemarin baru sampai kelompok 2 ya? Sekarang silahkan kelompok 3 maju"

Kelompok 3 pun maju dan melakukan presentasi, di sesi tanya jawab dan argumen aku yang memang ga fokus sejak awal dan lagi ga mood untuk ikut - ikutan debat jadi aku diam saja. Padahal banyak sekali yang ingin aku sanggah pada saat itu, tapi aku diam. Reinner aktif, ah dia memang setiap sesi tanya jawab dan hal yang berujung debat dia paling suka hal ini. Presentasi pun selesai, guru kami bilang bahwa kami harus aktif di kelas seperti Reinner.

"Rein, Ibu harap kamu ga kayak Etta ya. Kamu sudah tau belum soal ini?" Tanya guruku itu, kebetulan Kak Etta adalah ketua osis tahun lalu

"Belum bu"

"Hmmm, Eta pintar sebenarnya, dia rajin, aktif juga, ibu sangat bangga sama dia. Tapi semenjak jadi ketua osis dia mulai mengesampingkan tanggung jawabnya sebagai seorang siswi di kelas. Dia berubah, 180 derajat. Dia mulai malas, ga sekreatif yang dulu dan mulai banyak melupakan teman - temannya. Kamu, kamu pintar mirip seperti Etta tapi Ibu harap semenjak kamu jadi ketua osis kamu ga akan lupa kewajibanmu sekolah di sini ya" Ujar guruku

"Baik bu" Ujarnya

"Telat bu, dia udah lupa sekarang sama sahabatnya sendiri" Batinku sedih

______________________________________

Segini dulu ya part 9nya, semoga suka. Jangan lupa Vote kalo mau komen juga boleh kok. Author sangat menerima kritikan yang sopan

Terima kasih❣️

- Love from me, Human💙

Te AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang