Sekitar 20 jam sudah mereka lalui dalam pesawat untuk kembali menuju ke Los Angeles.
Chelsea sedang membaca novel romance yang dia bawa dan Theodore tertidur.
Tiba-tiba saja, lampu untuk memasang sabuk pengaman menyala, dan pesawat itu sedikit bergerak-gerak, membuat Chelsea sedikit khawatir.
Chelsea meletakkan novel miliknya ke dalam tas, lalu melipat kedua tangannya sambil meremas sabuk pengaman. Chelsea terpejam, tak berani melihat apa-apa karena ketakutan.
Theodore yang merasa bahwa pesawat tidak bergerak seperti seharusnya, membuka mata dan melihat Chelsea ketakutan.
Theodore bisa tahu itu karena Chelsea memejamkan mata sambil mengerutkan dahinya, tangan wanita itu pun juga meremas sabuk pengaman dengan begitu kuat.
Theodore mengulurkan tangan kanannya dan memegang tangan Chelsea yang terasa dingin.
Chelsea yang mendapat perlakuan itu, melihat Theodore sudah memejamkan matanya kembali. Walaupun begitu, Chelsea bisa merasa sedikit tenang karena Theodore mengusap jari-jarinya terus. Dia tahu bahwa Theodore berusaha untuk menenangkannya.
"Tidak usah takut, Chels."
"Mmm..."
"Aku akan menjagamu."
***
Setelah perjalanan satu hari untuk kembali ke Los Angeles, mereka berdua menghabiskan waktu dua hari untuk berada di rumah.
Tidak ada yang mereka lakukan selain bermalas-malasan di ranjang.
Dan hari untuk Theodore berangkat kerja kembali sudah tiba.
Seperti biasa, Theodore keluar kamar mandi dan Chelsea berada di dapur, menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
"Kau tidak keberatan jika sarapan hari ini hanya sereal, bukan?"
"Yeah. Aku tidak apa-apa dengan itu, Chels."
"Sini dulu." Belum sempat Theodore duduk, Chelsea sudah menghampirinya dan memasangkan dasi yang menggantung tidak rapi di leher Theodore.
"Apa yang akan kau lakukan jika pernikahan ini sudah selesai? Kau benar-benar harus belajar melakukan hal kecil seperti ini, Theo." Theodore menatap wanita itu, berusaha mencari wajah sedih yang ditampakkan oleh Chelsea karena membahas tentang perpisahan. Tapi apa yang didapat oleh Theodore justru senyuman tipis.
"Kalau begitu jangan hentikan pernikahan ini." Chelsea terkekeh saat mendengar topik serius seperti ini bisa keluar dari mulut Theodore dengan mudah.
"Kau lucu sekali. Tidak semudah itu, Theo sayang. Sekarang makan sarapanmu." Chelsea menepuk kedua bahu Theodore, lalu memilih duduk di depan Theodore dan menyantap sarapan paginya.
"Kau berencana melakukan apa hari ini?" Theodore bertanya setelah memasukkan makanannya ke dalam mulut.
"Entahlah. Mungkin hanya bersantai di rumah. Telepon dengan Amanda atau Mom. Atau mungkin bermain Fortnite. Entah."
"Mmm..."
Setelah selesai makan, Theodore mengelap mulutnya dengan tissue yang tersedia di atas meja, lalu bangkit berdiri.
"Kalau begitu, aku berangkat dulu, Chels."
"Yeah, hati-hati." Theodore memeluk tubuh Chelsea, lalu mencium puncak kepala wanita itu.
Bisa dibilang Theodore melakukan hal itu cukup lama. Entah kenapa dia merasa nyaman hanya dengan memeluk dan memberi ciuman sopan pada wanita itu.
Theodore rasa, apapun yang berhubungan dengan Chelsea akan selalu membuat dirinya nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Marriage [CFS #1] (COMPLETED)
RomanceThe first book of Carsson Family Series [CFS #1] Theodore Carsson kembali menerima keluhan dari ayah dan ibunya, agar dia cepat menikah. Menjadi anak sulung tak pernah mudah, karena dia terus menerus dituntut untuk menikah lebih dahulu sebelum adik...