Bagi mereka yang mengharap ridho-Nya
selalu tersimpan cinta yang dalam pada Allah
setiap kali menarik dan menghembuskan nafas
berharap penuh akan cinta-Nya
dan berdzikir dengan kerendahan hati, setiap kali jantung berdetak
Bagi cinta yang hanya diridhai-Nya
tak akan terasa sesak ataupun terluka, saat jalan cinta menuju pada-Nya terasa curam dan menyiksa
Hanya ada cinta, dan harapan pada penghujung doa. serta ketenangan pada hatinya
Bagi hati yang tunduk pada segala bentuk cinta-Nya
akan senantiasa beribadah dan berbuat baik
menjadi insan yang shalih, tanpa ada keraguan pada hati
Bagi yang tulus menjalani hidup karena-Nya
Derita hidup hanya akan menjadi penambah cinta pada-Nya
air mata adalah jembatan rindu untuk bertemu dengan-Nya di dalam heningnya sujud, khusyuk nya doa, dan senyapnya sepertiga malam terakhir.
dan ibadah.. untuk merasakan cinta-Nya yang melimpah.
Namun sekali lagi,
niat adalah titik awal yang menentukan batas akhir sebuah amal..
akankah amal tersebut berakhir dengan ridha-Nya
atau dengan lenyap dan musnah karena buruk niatnya,
Pernah suatu ketika aku membaca sebuah riwayat,
mengenai seorang penghafal al-qur'an yang begitu dihormati..
tatkala di akhirat, dirinya terserert dengan wajah dibawah dengan derita dan terhina. akibat berdusta pada dirinya sendiri, bahwa semua ibadah dan ayat al-Qur'an yang diingatnya bukan untuk mengharap ridho-Nya.
mulut dapat menutupi buruknya dan cacatnya niat,
hati dapat menyembunyikan isinya,
namun semuanya tidak luput dari pengetahuan Allah Yang Maha Tahu,
bahwa bagi-Nya.. hati yang berdusta selalu nampak.
lalu.. sebuah kisah seorang yang mati syahid, seorang syuhada..
yang bahkan termasuk golongan yang akan pertama kali memasuki syurga, dan mendapat syafaat..
yang bahkan dapat memberi syafaat pada ratusan orang yang ada iman dalam hatinya..
syuhada.. yang bahkan tidak terbebas dari cacatnya niat. merusak dan membakar sendiri amalnya
terseret ke dalam api neraka.
satu lagi kisah,
satu lagi pelajaran,
Betapa niat yang tidak ikhlas akan menjadi penghancur.
Penghafal Al-Qur'an dan syuhada meraup pahala yang bukan hanya satu atau dua.
orang yang begitu tekun dalam beribadah, dekat dengan firman-Nya.
Terancam akan siksa-Nya..
Lalu..
bagaimana dengan diri kita ini?
apa yang kita lakukan dengan amal kecil kita yang dilakukan hanya saat sempat ?
apa yang kita lakukan dengan shadaqah kita yang jumlahnya hanya sekedar satu buah permen ?
apa yang kita lakukan dengan sholat kita yang kita dirikan saat waktu akhir ?
apa yang kita lakukan dengan puasa kita yang masih diselubungi nafsu ?
Apakah.. kita menghancurkannya karena niat yang tidak ikhlas ?
Lalu, akan membawa apa kita di akhirat nanti ?
apa yang dapat kita dapat dari amal yang sia-sia itu ?
Apa yang membuat hati bahkan tidak ikhlas untuk beramal. padahal buah dari keikhlasan adalah syurga ?
relakah kiranya kita menukar semua itu dengan tipu daya dunia dan nafsu belaka ?
maka..
teruntuk diri yang hina dan lalai ini,
nafasmu masih ada pada tubuhmu,
detak jantung masih terdengar oleh telingamu,
buanglah iming-iming dunia atas ibadahmu,
karena nilai suatu ibadah yang ikhlas.. tidak akan terbayarkan oleh seluruh harta dan benda indah yang ada di dunia.
lihatlah cinta Allah yang begitu besar pada-Mu
dan kembalilah pada fitrahmu
untuk ikhlas dan tulus beribadah dan mendapat ridha-Nya.
Assalamualaikum,. Readers
mungkin ini part paling panjang, ^^
Terimakasih sudah membaca, dan maaf karena lama updatenya.
satu lagi..
jangan lupa istighfar, kita semua pendosa
KAMU SEDANG MEMBACA
PENDOSA TANPA NODA
Spiritual"Setiap orang di antara kamu sekalian melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah yang bertaubat" (HR. Ahmad)